OTW jadi Mantu Hotman Paris, Intip 7 Potret Winona Delany Tandra Dilamar Frank Hutapea

Pada Sabtu, 2 November 2024, Frank Hutapea, putra sulung dari pengacara terkenal Hotman Paris, melangsungkan upacara Sangjit bersama kekasihnya, Winona Delany. Acara tersebut berlangsung dengan khidmat dan intim, dihadiri oleh keluarga dari kedua belah pihak. Tradisi Sangjit sendiri merupakan upacara khas Tionghoa yang menandai lamaran resmi, di mana pihak keluarga laki-laki memberikan seserahan kepada keluarga perempuan.

Hotman Paris mengunggah momen berharga tersebut di Instagram, menunjukkan potret kebersamaan keluarga besar Hutapea. Di unggahan tersebut, Hotman terlihat mendampingi putra sulungnya yang mengenakan pakaian tradisional Tionghoa berwarna hitam. Frank tampil gagah, sementara calon istrinya, Winona, anggun mengenakan cheongsam putih dengan aksen renda hijau.

Acara Sangjit ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi Tionghoa yang menjadi warisan budaya dari pihak keluarga Winona Delany. Menurut Hotman, meskipun ia berdarah Batak, ia tidak pernah memaksakan anak-anaknya untuk menikah dengan sesama orang Batak. "Gak ada, dari dulu saya sempat terpikir bahwa agar semua anak saya itu menikah hanya dengan orang Batak," ujar Hotman Paris dalam wawancara sebelumnya.

Hotman memahami bahwa anak-anaknya tumbuh di lingkungan internasional dan berbeda latar belakang budaya, sehingga sulit untuk memaksakan adat tertentu. Pernyataan tersebut mengundang berbagai tanggapan dari warganet, yang sebagian besar memuji keterbukaan Hotman terhadap keberagaman budaya.

Sosok Winona Delany, calon menantu Hotman Paris, turut menjadi pusat perhatian publik di hari Sangjitnya. Winona tampil cantik dan menawan dalam balutan cheongsam putih dengan hiasan renda lace berwarna hijau tua di bagian kerah dan tepian. Riasan bold dan lipstik merah yang ia kenakan memberikan kesan elegan, sementara rambutnya ditata dengan sanggul ditambah aksesori konde floral.

Dekorasi acara Sangjit Frank dan Winona juga tak kalah menarik perhatian. Ruangan penuh dengan bunga-bunga biru dan ungu, yang memberikan sentuhan elegan dan mewah pada acara tersebut. Kursi tamu berwarna biru tua dengan aksen emas, sementara meja tamu dihias dengan bunga serta lilin klasik yang menambah suasana romantis.

Backdrop di acara ini dihiasi tulisan Shuang Xi yang melambangkan kebahagiaan ganda, dikelilingi oleh bunga mawar biru, peony ungu, dan anggrek pink. Dekorasi mewah ini menjadi latar sempurna untuk momen-momen berharga dalam upacara Sangjit Frank dan Winona.

Sebagai bagian dari tradisi Sangjit, keluarga Frank Hutapea memberikan seserahan berupa perhiasan untuk Winona Delany. Di acara tersebut, ibunda Frank, Agustianne Marbun, terlihat mengenakan perhiasan kalung langsung kepada Winona. Momen ini menambah keakraban antara kedua keluarga besar, sekaligus menunjukkan nilai penghormatan dalam adat Tionghoa.

Seserahan tersebut menjadi lambang kasih sayang dari keluarga Frank kepada calon menantunya. Warganet pun ikut memberi ucapan selamat dan pujian atas kehangatan yang tercipta antara keluarga Hotman dan keluarga Winona.

Calon istri Frank Hutapea bernama Winona Delany. Berbeda dengan Frank, kekasihnya ini berasal dari keturunan Tionghoa. Winona memiliki akun Instagram bernama @wdtandra, dan sering mengunggah foto di luar negeri.

Unggahan Hotman Paris di Instagram mengenai prosesi Sangjit Frank telah menarik perhatian banyak warganet. Beberapa netizen menyambut positif keputusan Hotman untuk menghormati tradisi Tionghoa yang diusung oleh calon menantunya. Di sisi lain, ada pula yang mempertanyakan mengapa keluarga Batak memilih untuk mengikuti adat Tionghoa dalam acara tersebut.

Menariknya, sejumlah warganet membela keputusan Hotman dengan menyatakan bahwa perbedaan adat dan budaya seharusnya tidak menghalangi terciptanya hubungan yang harmonis. Salah satu komentar yang mencolok berbunyi:

"Menikah itu bukan soal adat, tapi soal kebahagiaan dan saling menghormati." Pernyataan ini menggambarkan pandangan bahwa esensi pernikahan lebih pada komitmen dan saling pengertian daripada sekadar mengikuti tradisi.