Sukses

Sinus Adalah Rongga Kecil dalam Hidung, Ketahui Fungsi dan Jenis-Jenisnya

Sinus adalah ruang berisi udara yang terdapat di dalam tulang-tulang wajah di sekitar hidung, mata, dan pipi.

Liputan6.com, Jakarta Sinus adalah ruang berisi udara yang terdapat di dalam tulang-tulang wajah di sekitar hidung, mata, dan pipi. Rongga-rongga ini terhubung dengan hidung melalui saluran-saluran kecil yang memungkinkan terjadinya pertukaran udara dan lendir. Sinus terbagi menjadi empat pasang rongga utama, yaitu sinus maksilaris (di pipi), sinus frontalis (di dahi), sinus ethmoidalis (di antara mata), dan sinus sphenoidalis (di belakang hidung).

Fungsi utama sinus dalam sistem pernapasan manusia adalah sebagai sistem filtrasi udara yang masuk melalui hidung sebelum mencapai paru-paru. Rongga sinus menghasilkan lendir yang berfungsi untuk menangkap partikel-partikel asing seperti debu, bakteri, dan virus yang masuk bersama udara yang dihirup. Selain itu, sinus juga berperan dalam menghangatkan dan melembabkan udara yang masuk ke sistem pernapasan, sehingga udara yang mencapai paru-paru memiliki suhu dan kelembaban yang sesuai.

Dalam konteks kesehatan manusia, sinus memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan tekanan udara di kepala dan memberikan resonansi pada suara manusia. Sinus juga membantu meringankan berat tulang tengkorak karena rongga-rongganya yang berisi udara. Namun, ketika terjadi inflamasi atau peradangan pada membran sinus yang dikenal sebagai sinusitis, fungsi-fungsi penting ini dapat terganggu dan menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu seperti sakit kepala, hidung tersumbat, dan nyeri wajah.

Agar lebih paham, berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian sinus, fungsi, dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (4/11/2024).

2 dari 5 halaman

Sinus Adalah

Dalam anatomi tubuh manusia, sinus memiliki peran yang sangat penting sebagai bagian dari sistem pernapasan. Sinus merupakan rongga-rongga kecil yang saling terkoneksi melalui jaringan saluran udara yang berada di dalam struktur tulang tengkorak. Meskipun merupakan rongga kosong, sinus dilapisi oleh lapisan tipis mukus dan memiliki saluran khusus yang disebut ostium yang menghubungkannya langsung ke rongga hidung, memungkinkan terjadinya pertukaran udara yang efisien.

Sinus paranasal, yang terdiri dari empat pasang rongga, tersusun secara strategis di area wajah untuk menjalankan fungsinya secara optimal. Keempat pasang sinus tersebut meliputi sinus frontal yang terletak di daerah dahi, sinus etmoid yang berada di pangkal hidung, sinus maksilari yang terdapat di area pipi kanan dan kiri, serta sinus sfenoid yang posisinya berada di belakang sinus etmoid. Masing-masing pasangan sinus ini memiliki karakteristik dan fungsi spesifik yang saling melengkapi dalam sistem pernapasan.

Fungsi sinus dalam sistem pernapasan manusia sangatlah kompleks dan beragam. Salah satu peran utamanya adalah mengkondisikan udara yang dihirup dengan cara menghangatkan dan melembabkannya sebelum mencapai paru-paru. Selain itu, sinus juga berperan penting dalam mengatur tekanan intranasal, menjadi bagian dari sistem pertahanan tubuh, membantu meringankan berat tengkorak, dan memberikan resonansi pada suara manusia sehingga memiliki karakteristik yang khas.

Aspek penting lainnya dari fungsi sinus adalah kemampuannya dalam menghasilkan lendir yang berperan vital dalam sistem perlindungan tubuh. Lendir yang dihasilkan oleh sinus berfungsi sebagai filter alami yang efektif dalam menyaring dan membersihkan berbagai partikel asing, termasuk bakteri dan debu yang masuk bersama udara yang dihirup. Proses penyaringan ini sangat penting untuk memastikan bahwa udara yang mencapai paru-paru telah bersih dari kontaminan yang berpotensi membahayakan kesehatan.

3 dari 5 halaman

Fungsi Sinus

Selain berfungsi sebagai menghangatkan/melembabkan udara yang dihirup, membantu pengaturan tekanan intranasal, berperan dalam pertahanan tubuh, meringankan tengkorak dan memberikan resonansi suara, sinus juga berfungsi:

  1. Mengurangi beban tengkorak.
  2. Membantu keseimbangan kepala.
  3. Menjadi peredam ketika terdapat trauma di sekitar wajah.
  4. Membantu produksi mukus untuk membersihkan rongga hidung.
  5. Membantu sistem imun.
  6. Menyaring dan membersihkan berbagai partikel asing, termasuk bakteri dan debu yang masuk bersama udara yang dihirup.
  7. Isolasi struktur mata dan gigi terhadap perubahan suhu yang cepat pada rongga hidung
4 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Sinus

Sinus memiliki nama lengkap sinus paranasalis, yang merupakan  rongga pada tulang wajah di sekitar hidung. Pada manusia, sinus paranasal terdiri dari empat pasang, yang masing-masing diberi nama sesuai dengan tulang di mana sinus tersebut terletak, yaitu:

  1. Sinus maksilaris, yang merupakan sinus paranasal terbesar, berada di bawah mata di tulang rahang atas atau tulang maksila (lubang di belakang hiatus semilunaris hidung). Sinus tersebut dipersarafi oleh saraf trigeminus (CN V2).
  2. Sinus frontalis, yang terletak di atas mata di tulang dahi/frontal, yang menyebabkan adanya bagian kasar pada dahi. Sinus ini juga dipersarafi oleh saraf trigeminus (CN V1).
  3. Sinus etmoid, yang terbentuk dari beberapa sel udara yang terpisah di dalam tulang tapis atau etmoid antara hidung dan mata. Sinus ini dipersarafi oleh saraf etmoidalis, yang bercabang dari saraf nasosiliaris pada saraf trigeminus.
  4. Sinus sfenoid, terletak di tulang baji/sfenoid. Sinus ini dipersarafi oleh saraf trigeminus (CN V1 dan V2).
5 dari 5 halaman

Penyakit yang Menyerang Sinus

Perlu diketahui bahwa sinus juga bisa mengalami peradangan. Berikut ini terdapat beberapa penyakit yang bisa menyerang sinus, yakni:

  1. Sinusitis akut. Ini adalah jenis sinusitis yang paling umum terjadi dan biasanya berlangsung selama 2–4 minggu.
  2. Sinusitis subakut. Jenis sinusitis ini bisa bertahan selama 4–12 minggu.
  3. Sinusitis kronis. Jenis sinusitis ini bisa berlangsung selama lebih dari 12 minggu dan bisa berlanjut sampai berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
  4. Hay fever atau rhinitis alergi. Penyakit ini merupakan alergi terhadap serbuk sari, tungau, debu, dan udara dingin yang memicu reaksi berlebih dari hidung dan sinus. Hal ini ditandai dengan bersin-bersin dan gatal pada hidung.
  5. Polip nasal. Kondisi di mana terjadi peradangan di dalam rongga hidung. Biasanya ini dipicu oleh asma, sinusitis kronis, dan rhinitis alergi.