Liputan6.com, Jakarta - Setiap Muslim yang hendak melaksanakan sholat dzuhur sendiri perlu memahami dengan baik niat dan tata caranya. Niat sholat dzuhur sendiri merupakan pengucapan dalam hati yang menyatakan kehendak untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur empat rakaat karena Allah Ta'ala.
Baca Juga
Advertisement
Niat ini menjadi syarat sah sholat yang tidak boleh ditinggalkan, sesuai firman Allah dalam Al-Qur'an.
Melansir buku "Panduan Sholat Praktis & Lengkap" oleh Ust. Syaifurrahman El-Fati (2021), niat sholat dzuhur sendiri berbunyi "Ushalli fardhazh zhuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa an lillaahi ta'aalaa" yang artinya "Aku niat melakukan salat fardu dzuhur empat rakaat sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala."
Niat ini diucapkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram di awal sholat. Pentingnya niat sholat dzuhur sendiri dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Bayyinah ayat 5.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Senin (4/11/2024).
Niat Sholat Dzuhur Sendiri
Niat sholat dzuhur sendiri adalah pernyataan dalam hati untuk melaksanakan ibadah sholat dzuhur sebanyak empat rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah semata. Niat ini wajib dibaca oleh setiap Muslim yang akan melaksanakan sholat dzuhur secara munfarid atau sendirian, baik di masjid, di rumah, maupun di tempat lainnya.
Bacaan niat sholat dzuhur sendiri dalam tulisan Arab sebagaimana dikutip dari buku "Tuntunan Sholat Lengkap" oleh Ust. Labib MZ (2022) adalah:
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Dengan tulisan latin: Usholli fardhol zuhri arba'a roka'aati mustaqbilal qiblati adaa an lillahi ta'aalaa
Yang artinya: Aku berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah taala.
Niat sholat dzuhur ini dibaca dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram atau saat mengangkat tangan dan mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai sholat. Para ulama sepakat bahwa niat sholat tidak perlu diucapkan dengan lisan, cukup dalam hati saja. Yang terpenting adalah niat tersebut muncul dari kesadaran dan keikhlasan hati untuk beribadah kepada Allah SWT.
Perintah untuk membaca niat dalam setiap ibadah, termasuk sholat dzuhur, dijelaskan dalam firman Allah:
وَمَآ أُمِرُوٓاْ إِلَّا لِيَعْبُدُواْ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ
"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan sholat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)
Ayat ini menegaskan bahwa setiap ibadah, termasuk sholat dzuhur, harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas karena Allah saja. Niat ini menjadi pembeda antara ibadah dan kebiasaan, serta menentukan diterima atau tidaknya ibadah tersebut di sisi Allah SWT.
"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra: 78)
Advertisement
Tata Cara Sholat Dzuhur Sendiri
Selain memahami niat sholat dzuhur yang benar, kita juga perlu mengetahui tata cara pelaksanaan sholat dzuhur saat dilakukan sendirian atau munfarid. Dikutip dari buku "Panduan Sholat Sesuai Sunnah" oleh Ust. Ade Hashman (2021), berikut adalah langkah-langkah sholat dzuhur sendiri yang sesuai tuntunan Rasulullah SAW:
- Pastikan masuk waktu dzuhur (matahari telah tergelincir dari tengah langit hingga panjang bayangan suatu benda sama dengan tinggi benda itu)
- Lakukan wudhu dengan sempurna dan pastikan sudah bersih dari hadas dan najis
- Cari tempat yang suci dan nyaman untuk sholat, boleh di masjid, rumah, atau tempat lainnya
- Berdiri tegak menghadap kiblat dengan pandangan mata tertuju pada tempat sujud
- Berniat dalam hati untuk melaksanakan sholat dzuhur, tanpa perlu melafalkannya
- Takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sejajar telinga seraya mengucapkan "Allahu Akbar"
- Letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di atas dada atau pusar
- Baca doa iftitah, ta'awudz, bismillah, lalu surat Al-Fatihah
- Baca surat atau ayat Al-Quran setelah Al-Fatihah (dianjurkan surat yang panjang di dua rakaat awal)
- Rukuk dengan tuma'ninah (tenang) seraya mengucapkan "Subhana Rabbiyal 'Adzim" 3x
- I'tidal (bangkit dari rukuk) dengan tuma'ninah seraya mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah"
- Sujud dengan tuma'ninah seraya mengucapkan "Subhana Rabbiyal A'la" 3x
- Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah seraya mengucapkan "Rabbighfirli warhamni"
- Sujud kedua dengan tuma'ninah seperti sujud pertama
- Berdiri untuk rakaat kedua dan lakukan seperti rakaat pertama
- Pada rakaat kedua setelah sujud, lakukan duduk tasyahud awal, baca tasyahud dan shalawat nabi
- Berdiri untuk rakaat ketiga dan keempat, lakukan seperti rakaat sebelumnya tapi tanpa baca surat setelah Al-Fatihah
- Pada rakaat terakhir, lakukan duduk tasyahud akhir, baca tasyahud, shalawat nabi, dan doa-doa lainnya
- Salam ke kanan dan ke kiri seraya mengucapkan "Assalamu'alaikum warahmatullah"
- Baca dzikir dan doa ba'da sholat seperti istighfar, tasbih, tahmid, takbir, dan doa lainnya
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al Ahzab: 56)
Mengikuti tata cara sholat dzuhur sendiri di atas, maka ibadah sholat akan sah dan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Terpenting adalah menjaga kekhusyukan dan kesungguhan dalam melaksanakan setiap gerakan dan bacaan sholat.