Sukses

Profil Nina Agustina, Cabup Indramayu yang Viral karena Aksinya di Tengah Kampanye

Calon Bupati Indramayu, Nina Agustina sempat mendapat sorotan hingga viral di media sosial saat berkampanye. Ia tampak emosional saat dihadang oleh warga yang disebut menampilkan simbol dukungan ke paslon lain.

Liputan6.com, Jakarta Nina Agustina, calon Bupati Indramayu tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform baru-baru ini. Dirinya viral setelah insiden cekcok dengan warga di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, saat tengah berkampanye. Momen tersebut mencuri perhatian netizen ketika video yang menampilkan Nina melontarkan pernyataan emosional tersebar di media sosial.

Dalam video yang beredar, Nina terlihat marah karena merasa dihadang oleh sejumlah warga yang mengangkat dua jari. Menurutnya simbol tersebut merupakan dukungan bagi salah satu calon lain. Insiden ini terjadi Jumat (1/11/2024) dan membuat Nina berang, bahkan ia menyebut nama sang ayah sebagai bentuk pembelaan dirinya di tengah situasi tersebut.

Peristiwa ini mengundang berbagai tanggapan, baik dari kalangan masyarakat maupun pengguna media sosial, Berikut profil Nina Agustina yang belakangan ramai diperbincangan warganet, dirangkum Liputan6, Selasa (5/11).

2 dari 13 halaman

Profil Nina Agustina: Dari Pendidikan Hingga Karier Politik

Nina Agustina lahir pada 17 Agustus 1973 dan menyelesaikan pendidikan dasarnya di SD Kemala Bhayangkari. Dirinya sejak lahir hingga masa kanak-kanak tinggal di wilayah Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.

Saat menempuh pendidikan menengah, ia bersekolah di SMP Negeri 1 Blora dan SMA Negeri 1 Boyolali serta SMA Negeri 1 Klaten.

Setelah lulus, Nina melanjutkan studi di UPN Veteran Jakarta hingga meraih gelar S1 dan S2. Pendidikan di universitas ini menjadi dasar bagi perjalanan karier Nina Agustina di dunia hukum dan politik yang dijalaninya kini.

3 dari 13 halaman

Pengalaman Organisasi dan Aktivitas di Politik

Sebelum menjabat sebagai Bupati, Nina aktif dalam berbagai organisasi sebagai bekal mengasah kepemimpinannya.

Dia sempat berkiprah di sejumlah posisi, seperti Ketua Bidang Hukum di DPP PDI Perjuangan untuk Kelautan Perikanan dan Nelayan, serta pernah menjabat sebagai Bendahara Umum di Gerakan Nelayan dan Tani.

Sejak 2019, Nina juga menjadi Sekretaris Jenderal di Indonesian Korean Friendship Association (IKFA), yang menunjukkan kontribusinya di berbagai sektor.

4 dari 13 halaman

Karier Bisnis dan Profesional Nina Agustina

Selain aktivitas di keorganisasian dan politik, rupanya Nina juga terlibat dalam dunia bisnis dengan menjadi Komisaris di PT Dinda Abadi serta Direktur Utama di PT Delta Buana Pratama.

Ia juga mendirikan NDB Law Firm & Partners sebagai mitra pengelola, membuktikan perannya sebagai pengusaha dan praktisi hukum yang berpengaruh.

5 dari 13 halaman

Langkah Awal Nina Agustina Menjadi Bupati Indramayu

Pada 26 Februari 2021, Nina Agustina resmi dilantik sebagai Bupati Indramayu oleh Ridwan Kamil yang saat itu menjadi Gubernur Jawa Barat. Nina menjadi bupati perempuan pertama di Indramayu pun langsung menyiapkan program-program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pendekatan langsung ini diharapkan mampu menjawab permasalahan yang selama ini ada di Kabupaten Indramayu.

Selama menjabat, Nina mengutamakan program jaminan sosial, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan ekonomi daerah. Salah satu prestasinya adalah peningkatan volume APBD Indramayu yang mencapai Rp3,8 triliun pada 2023, naik dari Rp3,5 triliun di awal masa jabatannya. Pertumbuhan ekonomi ini turut ditandai dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka.

6 dari 13 halaman

Insiden dengan Warga di Desa Tegaltaman

Insiden yang terjadi pada Jumat (1/11/2024) bermula saat Nina melihat warga yang mengenakan kaus putih dan mengangkat dua jari, isyarat dukungan bagi Cabup Indramayu nomor urut 2. 

Reaksi warga tersebut dianggap Nina sebagai bentuk provokasi, yang mendorongnya untuk turun dari kendaraan dan menegur langsung kelompok tersebut.

Ketika terjadi cekcok, Nina mengungkapkan identitasnya sebagai anak dari mantan Kapolri, Da'i Bachtiar. Pengakuannya tersebut bertujuan untuk menegaskan posisinya di hadapan warga yang menentangnya

7 dari 13 halaman

Prestasi dan Tantangan yang Dihadapi Nina Agustina

Selama tiga tahun memimpin, Nina berhasil meningkatkan APBD serta laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di Indramayu. Data menunjukkan pertumbuhan APBD dari Rp3,5 triliun menjadi Rp3,8 triliun, dengan tingkat LPE naik sebesar 2,3%.

Langkah ini menandai pencapaian yang signifikan bagi Kabupaten Indramayu dalam mengatasi masalah ekonomi dan sosial.

Di bidang infrastruktur, Nina berupaya memperbaiki kondisi jalan dan membangun fasilitas pendidikan serta kesehatan. Perlindungan kesehatan bagi 232.829 warga melalui BPJS PBI dan asuransi untuk nelayan kecil adalah sebagian dari program sosial yang didanai oleh APBD, menegaskan kepedulian terhadap masyarakat lapisan bawah.

8 dari 13 halaman

Penghargaan

Selama masa jabatannya, Nina telah meraih 69 penghargaan, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. 

Namun, Nina menekankan bahwa pekerjaan belum selesai karena masih banyak PR yang harus diselesaikan.

Nina menyebut jika program kerja harus bersinergi dengan masyarakat dengan tujuan utama dalam membangun Kabupaten Indramayu.

9 dari 13 halaman

Siapa Nina Agustina?

Nina Agustina adalah Bupati Indramayu periode 2021-2024, putri dari mantan Kapolri Da'i Bachtiar.

10 dari 13 halaman

Apa yang membuat Nina Agustina viral?

Ia menjadi sorotan setelah terjadi perselisihan dengan warga saat kampanye, di mana ia menyebut nama ayahnya, Da'i Bachtiar.

11 dari 13 halaman

Apa prestasi Nina Agustina sebagai Bupati Indramayu?

Nina berhasil meningkatkan APBD, mengurangi pengangguran, dan menjalankan berbagai program sosial untuk masyarakat Indramayu.

12 dari 13 halaman

Bagaimana tanggapan Nina terkait insiden dengan warga?

Nina menyatakan bahwa tindakannya tersebut dilakukan untuk memahami maksud warga yang mengacungkan dua jari, simbol dukungan calon lain.

13 dari 13 halaman

Siapa Da'i Bachtiar?

Da'i Bachtiar adalah mantan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke-17 yang menjabat dari 29 November 2001 hingga 7 Juli 2005.