Sukses

Profil Petrus Kasihiuw, Putra Asli Papua yang Gagal Jadi Cawagub Papua Barat Daya pada Pilkada 2024

Pencalonan AFU dan Petrus Kasihiw sebagai Cagub dan Cawagub Papua Barat Daya dibatalkan KPU setempat karena diduga melanggar administrasi.

Liputan6.com, Jakarta Sebelumnya, Petrus Kasihiw telah resmi dicalonkan sebagai bakal calon Wakil Gubernur dalam Pilkada Papua Barat Daya 2024. Ia dipasangkan dengan Abdul Faris Umlati (AFU), Bupati Raja Ampat dua periode, yang maju sebagai calon gubernur.

Pencalonan tersebut menjadi penanda Petrus melangkah ke ajang yang lebih tinggi setelah sebelumnya sukses memimpin Teluk Bintuni selama dua periode, yakni pada periode 2016–2021 dan 2021–2024.

Sayangnya, pencalonan pasangan calon (paslon) AFU dan Petrus Kasihiw dibatalkan KPU Provinsi Papua Barat Daya atas rekomendasi Bawaslu setempat.

Komisioner Bawaslu Papua Barat Daya, Zatriawati, mengatakan atas dasar itulah kemudian Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya merekomendasikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat Daya untuk menindaklanjuti pelanggaran administrasi yang dilakukan calon Gubernur PBD nomor urut 1 Abdul Faris Umlati, sesuai dengan ketentuan pasal 71 ayat 2 dan ayat 5 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 1 tahun 2015.

"Surat rekomendasi Nomor 554/PM.01.01/K.PBD/10/2024 tertanggal 28 Oktober 2024 dikeluarkan Bawaslu Provinsi Papua Barat Daya terkait pelanggaran administrasi penggantian pejabat yang dilakukan calon Gubernur Papua Barat Daya nomor urut 1 Abdul Faris Umlati," ungkap Zatriawati, dikutip dari ANTARA.

2 dari 9 halaman

Perjalanan Karier di Dunia Pemerintahan

Petrus Kasihiw memulai kariernya di ranah birokrasi dengan menjabat sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Tambrauw. Selain itu, ia pernah dipercaya menjadi Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Tambrauw, posisi yang menempatkannya dalam jajaran strategis untuk pengembangan daerah. Pengalamannya di pemerintahan inilah yang membekali Petrus dengan wawasan luas dalam merencanakan pembangunan daerah secara efektif dan berkelanjutan.

Di dunia politik, Petrus dikenal sebagai kader Partai NasDem yang kemudian meraih kepercayaan publik Teluk Bintuni hingga berhasil memenangkan dua kali pemilihan bupati, yaitu pada 2016 dan 2020. Bersama wakilnya, Matret Kokop, ia mencatatkan kemenangan di Pilkada Teluk Bintuni 2020, memperkuat posisinya sebagai pemimpin daerah dengan dukungan yang solid dari masyarakat setempat.

3 dari 9 halaman

Pembangunan Infrastruktur: Fokus pada Keterhubungan Wilayah

Sebagai Bupati Teluk Bintuni dua periode (2016-2024), Petrus fokus pada pengembangan infrastruktur yang dianggap vital bagi kemajuan daerah. Salah satu pencapaiannya yang paling menonjol adalah pembangunan Pelabuhan Rakyat Sumuri, yang kini menjadi akses penting bagi transportasi laut masyarakat setempat. Proyek ini tidak hanya meningkatkan mobilitas, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat.

Selain pelabuhan, Petrus juga memprioritaskan pembangunan jalan untuk membuka keterisoliran daerah-daerah terpencil. Pembangunan jalan Bintuni ke Moskona Utara, Moskona Timur, Merdey ke Masyeta, dan Bintuni ke Merdey dilakukan dengan konstruksi beton, memastikan kualitas jalan yang tahan lama. Langkah ini membantu meningkatkan aksesibilitas antarwilayah di Teluk Bintuni, mendukung kemajuan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.

4 dari 9 halaman

Pendidikan dan Kiprah sebagai Ketua Alumni UNIPA

Sebagai lulusan Universitas Papua (UNIPA), Petrus Kasihiw memegang gelar Sarjana Teknik dan gelar Doktor di bidang lingkungan. Dedikasinya pada bidang pendidikan tercermin dari keaktifannya sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni UNIPA Manokwari, Papua Barat. Peran ini memungkinkan Petrus untuk terus mendukung pengembangan pendidikan di wilayah Papua Barat, baik melalui pembinaan akademik maupun jaringan profesional bagi alumni.

Kiprahnya di bidang pendidikan menunjukkan komitmennya untuk memberdayakan generasi muda Papua melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Perannya sebagai Ketua Alumni UNIPA menambah bobot pengaruhnya, menjadikannya figur panutan bagi masyarakat Papua yang berharap pada perubahan dan pembangunan.

 
5 dari 9 halaman

Langkah Menuju Kursi Wakil Gubernur Papua Barat Daya 2024

Pada akhir masa jabatannya sebagai Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw memilih untuk maju sebagai bakal calon Wakil Gubernur Papua Barat Daya pada Pilkada 2024. Berpasangan dengan Abdul Faris Umlati, mereka diusung oleh empat partai besar yaitu Demokrat, NasDem, PKS, dan PSI. Dukungan dari berbagai partai ini menunjukkan kepercayaan besar terhadap pengalaman dan kapasitas Petrus sebagai pemimpin daerah.

Sayang, perjalanan politiknya kali ini tidaklah mudah. Abdul Faris Umlati, calon gubernur pasangannya, menghadapi pembatalan pencalonan oleh KPU Papua Barat Daya atas rekomendasi Bawaslu karena dinilai melakukan pelanggaran administrasi. Meski demikian, Petrus dan timnya masih memiliki kesempatan untuk menempuh jalur hukum ke Mahkamah Agung untuk mempertahankan hak pencalonan ini.

6 dari 9 halaman

Siapakah Petrus Kasihiw?

Petrus Kasihiw adalah Bupati Teluk Bintuni yang juga seorang politikus Partai NasDem. Ia memiliki latar belakang sebagai birokrat dan kini maju sebagai calon Wakil Gubernur Papua Barat Daya dalam Pilkada 2024.

7 dari 9 halaman

Apa kontribusi Petrus Kasihiw bagi Teluk Bintuni?

Selama menjabat, Petrus memprioritaskan pembangunan infrastruktur, termasuk pelabuhan dan jalan beton, yang membuka akses antarwilayah dan mendukung perekonomian.

 

8 dari 9 halaman

Apakah ada tantangan dalam pencalonan Petrus sebagai Wakil Gubernur Papua Barat Daya?

Ya, pasangannya Abdul Faris Umlati menghadapi pembatalan pencalonan karena dugaan pelanggaran administrasi. Proses hukum masih bisa ditempuh ke Mahkamah Agung untuk mempertahankan pencalonan.

 

9 dari 9 halaman

Apa latar pendidikan dan peran Petrus di bidang pendidikan?

Petrus adalah alumni UNIPA dengan gelar teknik dan doktor di bidang lingkungan, dan ia menjabat sebagai Ketua Alumni UNIPA, mendukung pengembangan pendidikan di Papua Barat.

Â