Liputan6.com, Jakarta Asam urat adalah kondisi kesehatan yang sering dialami oleh banyak orang, khususnya yang berkaitan dengan nyeri sendi di kaki pada malam hari. Gejala asam urat sering kali datang secara tiba-tiba dan menyebabkan nyeri hebat, terutama di area persendian kaki seperti jempol kaki, lutut, dan pergelangan kaki. Pada malam hari, gejala ini bisa terasa semakin parah sehingga memengaruhi kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari.
Penting bagi setiap orang untuk memahami tanda-tanda awal asam urat agar dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat. Mengetahui ciri-ciri asam urat pada kaki juga bisa membantu Anda menghindari komplikasi yang lebih serius di kemudian hari. Terlebih lagi, jika asam urat tidak diobati dengan baik, kondisi ini bisa berdampak pada mobilitas dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Malam hari menjadi waktu rentan bagi penderita asam urat untuk merasakan gejala yang semakin parah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk perubahan suhu tubuh dan peradangan di persendian. Berikut ciri-ciri asam urat di kaki yang sering muncul pada malam hari dan langkah-langkah untuk meredakannya, dirangkum Liputan6, Selasa (5/11).
Advertisement
Nyeri Hebat di Sendi Kaki: Awal dari Gejala Asam Urat
Nyeri hebat di bagian persendian kaki, seperti jempol kaki, lutut, atau pergelangan kaki, menjadi ciri utama serangan asam urat pada malam hari. Biasanya, rasa sakit ini disertai sensasi berdenyut atau seperti tertusuk benda tajam, sehingga sangat mengganggu. Menurut sebuah sumber, penderita asam urat bahkan kesulitan untuk menggerakkan kakinya sedikit pun karena nyeri yang tak tertahankan.
Rasa sakit ini sering kali muncul di malam hari karena suhu tubuh yang menurun, sehingga membuat persendian lebih rentan terhadap peradangan. Gejala nyeri asam urat ini bisa berlangsung dalam beberapa hari hingga berminggu-minggu, tergantung pada tingkat keparahannya dan pengobatan yang diterima oleh penderita.
Selain di malam hari, nyeri pada sendi juga dapat terjadi di pagi hari saat baru bangun tidur. Hal ini karena tubuh yang beristirahat dalam waktu lama cenderung meningkatkan kadar asam urat di persendian kaki.
Advertisement
Pembengkakan di Sekitar Sendi yang Terasa Panas
Gejala lain yang sering muncul adalah pembengkakan di sekitar sendi kaki yang terkena asam urat. Pembengkakan ini biasanya disertai dengan sensasi panas saat disentuh, akibat iritasi dari kristal asam urat yang mengendap di persendian.
Sensasi panas ini sering kali membuat kulit di sekitar sendi tampak merah dan terasa lebih hangat dibandingkan area tubuh lainnya. Pembengkakan pada malam hari juga bisa diperparah oleh tekanan yang berlebihan, terutama jika penderita berdiri atau berjalan cukup lama sebelum tidur.
Penting bagi penderita untuk segera memberikan kompres dingin pada area yang bengkak agar pembengkakan dapat sedikit mereda. Mengistirahatkan kaki dan menghindari gerakan yang terlalu intens juga dapat membantu mengurangi gejala ini.
Rentang Gerak Kaki Terbatas dan Sulit Bergerak
Pembengkakan dan nyeri yang dialami penderita asam urat membuat rentang gerak kaki menjadi terbatas. Pada malam hari, ketika nyeri semakin meningkat, penderita akan sulit untuk menggerakkan kakinya, bahkan hanya untuk sedikit perubahan posisi.
Kondisi ini bisa bertahan selama beberapa hari, sehingga menghambat aktivitas harian dan mengurangi kualitas tidur. Jika nyeri persendian ini terus dibiarkan, kemampuan gerak penderita asam urat akan semakin menurun seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala ini dan mencari solusi yang tepat agar penderita tetap bisa beraktivitas dengan nyaman.
Advertisement
Perubahan pada Warna Kulit di Sekitar Sendi
Kulit di sekitar sendi yang terserang asam urat sering kali mengalami perubahan warna. Biasanya, area yang mengalami peradangan akan tampak kemerahan atau bahkan keunguan. Selain perubahan warna, kulit juga terasa kaku dan tampak meregang.
Perubahan ini terjadi akibat pembengkakan dan iritasi yang disebabkan oleh kristal asam urat. Kondisi kulit yang berubah ini bisa menjadi pertanda bahwa asam urat sedang mengalami kekambuhan atau peradangan yang cukup parah.
Munculnya Benjolan Tofus di Kaki
Pada kasus asam urat yang sudah berlangsung lama dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, sering kali muncul benjolan keras di sekitar sendi yang disebut tofus. Benjolan ini terbentuk akibat penumpukan kristal asam urat yang tidak terurai dalam tubuh.
Benjolan tofus umumnya tidak terasa sakit, namun pada beberapa kasus bisa menimbulkan nyeri. Benjolan ini sering terlihat di sekitar pergelangan kaki, jari-jari kaki, atau bahkan di sekitar lutut.
Advertisement
Rasa Nyeri yang Muncul Secara Mendadak dan Hilang Tiba-Tiba
Nyeri asam urat sering kali datang secara mendadak, bahkan di malam hari. Setelah beberapa hari, nyeri ini bisa hilang begitu saja, membuat penderita merasa seolah-olah kondisinya sudah membaik. Namun, jangan terjebak oleh hilangnya rasa sakit ini karena gejala asam urat bisa kambuh kapan saja.
Kambuhnya asam urat bisa dipicu oleh beberapa faktor, seperti konsumsi makanan yang tinggi purin atau kelelahan fisik yang berlebihan. Maka dari itu, penting untuk terus memantau gejala yang muncul.
Demam dan Tubuh Menggigil Akibat Peradangan
Pada kasus tertentu, penderita asam urat bisa mengalami demam dan menggigil sebagai respons tubuh terhadap peradangan di persendian. Hal ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang bereaksi terhadap endapan kristal asam urat.
Demam dan tubuh menggigil ini bisa berlangsung selama beberapa hari dan perlu segera ditangani untuk menghindari infeksi atau komplikasi lainnya. Biasanya, dokter akan meresepkan obat anti-peradangan untuk mengatasi gejala ini.
Advertisement
Apa yang Menyebabkan Asam Urat di Kaki Terasa Lebih Sakit pada Malam Hari?
Perubahan suhu dan peradangan sering kali memperparah nyeri asam urat di malam hari, terutama karena aktivitas sehari-hari yang sudah mengakumulasi beban pada persendian.
Bagaimana Cara Mengurangi Nyeri Asam Urat di Kaki?
Mengompres dengan air dingin, beristirahat, dan mengonsumsi obat anti-nyeri sesuai anjuran dokter bisa membantu meredakan gejala.
Advertisement