Sukses

Profil Syakir Sulaiman, Mantan Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Ditangkap Polisi karena Edarkan Obat Terlarang

Mantan pemain Timnas Indonesia U-23, Syakir Sulaiman, ditangkap polisi atas tuduhan mengedarkan ribuan obat terlarang dengan dalih kesulitan

Liputan6.com, Jakarta Syakir Sulaiman dikenal sebagai pemain sepak bola berbakat yang pernah membela Tim Nasional Indonesia U-23. Keterampilannya sebagai gelandang serang membuat Syakir sempat bersinar di Liga Super Indonesia.

Ia dipercaya bermain untuk klub-klub ternama seperti Persiba Balikpapan dan Sriwijaya FC. Bahkan pada tahun 2013, ia mendapat gelar Pemain Muda Terbaik.

Kabar terbaru tentang Syakir mengagetkan banyak pihak. Pemain yang kini berusia 32 tahun itu ditangkap oleh Kepolisian Resor Cianjur atas dugaan peredaran obat terlarang. Pada penangkapan tersebut, polisi mengamankan ribuan butir obat-obatan jenis tramadol dan eksimer dari Syakir.

2 dari 9 halaman

Karier Sepak Bola yang Bersinar

Syakir Sulaiman lahir pada 30 September 1992 dan memulai karier sepak bolanya sejak usia muda. Ia sempat meniti karier di klub-klub besar seperti Persiba Balikpapan dan Bali United.

Pada 2013, Syakir mendapat kesempatan istimewa untuk mengikuti trial di klub Jepang, Ventforet Kofu. Dalam uji coba selama sepekan yang digelar oleh asosiasi pemain sepak bola Jepang (JPFA), Syakir menunjukkan performa memukau.

Pada pertandingan uji coba tersebut, Syakir berhasil mencatatkan 36 operan akurat dan mencetak satu gol dari dua tembakan tepat sasaran, yang akhirnya membuatnya dikenal sebagai salah satu talenta berbakat di Indonesia.

3 dari 9 halaman

Prestasi di Liga Super Indonesia

Mengutip Bola.net, puncak karier Syakir datang pada tahun 2013 ketika ia membela Sriwijaya FC dan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Liga Super Indonesia.

Penghargaan ini mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain muda yang patut diperhitungkan di Indonesia. Berposisi sebagai gelandang serang, ia terkenal mampu mengatur ritme permainan dan memiliki skill operan yang akurat.

 
4 dari 9 halaman

Terjerat Masalah Hukum

Sayangnya, setelah berkarier di dunia sepak bola, kabar mengejutkan datang dari Syakir pada tahun 2024. Ia ditangkap polisi karena dugaan peredaran obat terlarang dengan barang bukti 2.700 butir obat tramadol dan eksimer.

AKP Tono Listianto, Kasat Reskrim Polres Cianjur, menjelaskan bahwa penangkapan Syakir berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai aktivitasnya.

"Pelaku sudah tinggal di Cianjur selama beberapa tahun terakhir. Kami melakukan pendalaman dan akhirnya menangkap pelaku tanpa perlawanan," ungkap AKP Tono, dikutip dari ANTARA.

5 dari 9 halaman

Motivasi di Balik Perbuatannya

Selama pemeriksaan, Syakir mengaku bahwa ia menjual obat-obatan terlarang untuk menutupi kebutuhan sehari-harinya.

Kondisi ekonomi yang sulit tampaknya mendorong mantan pemain Timnas ini untuk terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut.

Lebih lanjut, kepolisian sedang menyelidiki pemasok obat-obatan yang menjadi sumber bagi Syakir, serta keterlibatannya dalam jaringan peredaran obat di wilayah Cianjur.

6 dari 9 halaman

Ancaman Hukuman

Atas perbuatannya, Syakir Sulaiman terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, sesuai dengan Pasal 35 Jo Pasal 435 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Polisi mengimbau masyarakat untuk selalu melaporkan aktivitas yang mencurigakan terkait peredaran obat terlarang di lingkungan mereka.

7 dari 9 halaman

Apa yang membuat Syakir Sulaiman dikenal di dunia sepak bola?

Syakir pernah bermain untuk Timnas U-23 dan memenangkan gelar Pemain Muda Terbaik Liga Super Indonesia 2013, yang membuatnya dikenal luas sebagai pemain berbakat.

 

8 dari 9 halaman

Mengapa Syakir Sulaiman terlibat dalam kasus obat terlarang?

Menurut pengakuan polisi, Syakir menyatakan bahwa ia terpaksa menjual obat terlarang untuk memenuhi kebutuhan ekonominya selama dua tahun terakhir.

 

9 dari 9 halaman

Apa hukuman yang menanti Syakir Sulaiman?

Syakir menghadapi ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara atas kasus ini, sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

 
Video Terkini