Liputan6.com, Jakarta Memilih makanan pendamping ASI (MPASI) yang tepat untuk bayi bukan hanya soal memenuhi kebutuhan gizi hariannya, tapi juga memberi dampak besar pada perkembangan otaknya. Nutrisi yang tepat sejak usia 6 bulan bisa membantu memaksimalkan perkembangan kognitif si kecil di masa depan. Seiring bertambahnya usia, asupan MPASI yang kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi esensial akan membantu bayi tumbuh sehat, cerdas, dan siap belajar.
Menurut beberapa penelitian, makanan yang kaya zat besi, DHA, kolin, dan vitamin D merupakan pilihan terbaik untuk mendukung kecerdasan otak bayi. Sejumlah sumber makanan ini mampu meningkatkan fungsi otak, mendukung pembentukan jaringan saraf, serta membantu kemampuan memori bayi. Tak heran jika banyak ahli menyarankan pemberian makanan tertentu pada usia 6 bulan ke atas agar tumbuh kembang bayi lebih optimal.
Baca Juga
Namun, tidak semua jenis makanan aman dan cocok diberikan pada bayi. Dengan memilih bahan makanan yang tepat sesuai tahap perkembangannya, orang tua bisa membantu anak mendapatkan nutrisi yang mendukung perkembangan otak dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Lalu, apa saja pilihan makanan yang dapat mendukung kecerdasan otak bayi sejak usia 6 bulan? Berikut ulasannya yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/11).Â
Advertisement
Â
1. Daging dan Ikan: Sumber DHA dan ARA untuk Pertumbuhan Otak
Asupan lemak sehat seperti DHA (docosahexaenoic acid) dan ARA (arachidonic acid) sangat penting bagi bayi, terutama untuk perkembangan otak dan saraf mereka. Nutrisi ini sejak awal sudah ditemukan di dalam ASI, namun bayi juga dapat memperolehnya dari makanan tertentu setelah memasuki usia 6 bulan. DHA dan ARA berperan besar dalam memperkuat jaringan saraf dan mendukung perkembangan retina mata.
Beberapa jenis ikan seperti salmon, nila, lele, sarden, dan kembung sangat disarankan sebagai sumber DHA yang baik untuk MPASI. Selain itu, minyak ikan dan telur juga bisa menjadi pilihan yang kaya akan DHA dan ARA. Lemak sehat ini membantu pembentukan sel-sel otak, memperkuat sistem saraf, dan mendukung kemampuan belajar serta memori anak di masa mendatang.
Selain ikan, daging sapi juga kaya akan zat gizi yang penting bagi bayi, seperti protein, zat besi, dan lemak sehat. Kombinasi makanan ini mampu memberikan dukungan nutrisi bagi otak si kecil. Menyajikan daging dan ikan secara bergantian juga dapat memberikan variasi rasa yang menstimulasi indera perasa bayi.
Advertisement
2. Hati Sapi dan Ayam: Sumber Zat Besi untuk Perkembangan Kognitif
Hati sapi dan hati ayam merupakan sumber zat besi yang sangat baik untuk MPASI bayi. Nutrisi ini penting untuk mendukung pertumbuhan darah dan memperkuat fungsi otak. Sejak lahir hingga usia dua tahun, bayi membutuhkan zat besi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan yang pesat, termasuk peningkatan volume darah dan pembentukan jaringan saraf.
Jika bayi kekurangan zat besi, tubuhnya akan menggunakan cadangan zat besi yang ada untuk pembentukan darah, yang dapat mengurangi pasokan zat besi ke otak. Hal ini bisa menyebabkan masalah kognitif, seperti penurunan daya ingat dan kesulitan berkonsentrasi pada tahap tumbuh kembang berikutnya.
Zat besi yang cukup membantu bayi dalam pembentukan sistem saraf yang sehat dan kemampuan otak untuk menyerap informasi. Menambahkan hati sapi atau ayam ke dalam jadwal MPASI dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memastikan kebutuhan zat besi bayi terpenuhi.
3. Telur: Kolin untuk Fungsi Otak dan Memori
Kolin merupakan nutrisi penting yang membantu perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Kolin diubah menjadi betaine dalam tubuh, yang berfungsi untuk mengatur gen, mendukung perkembangan saraf, dan meningkatkan daya ingat serta kemampuan belajar anak. Konsumsi telur secara teratur dalam MPASI bayi dapat menjadi sumber kolin yang baik.
Menurut Stanford Children’s Health, kuning telur, daging merah, dan daging unggas merupakan sumber kolin yang dapat dimasukkan dalam menu bayi. Kolin membantu perkembangan fungsi otak dan sistem saraf, mendukung koordinasi motorik, serta meningkatkan daya ingat bayi. Kekurangan kolin dari makanan dapat menghambat perkembangan saraf dan kecerdasan bayi, sehingga asupan nutrisi ini sangat penting.
Menambahkan telur dalam MPASI dapat membantu memenuhi kebutuhan kolin bayi dan mendukung perkembangan otaknya sejak dini. Ini adalah langkah mudah bagi orang tua untuk memberikan gizi optimal pada anak.
Advertisement
4. Kacang-kacangan: Sumber Asam Folat untuk Perkembangan Saraf
Kacang-kacangan seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang polong, dan kacang hijau merupakan sumber asam folat yang baik untuk bayi. Asam folat merupakan vitamin B yang membantu perkembangan otak dan saraf bayi sejak dini. Nutrisi ini sangat penting untuk mendukung pembentukan jaringan saraf dan kemampuan belajar bayi.
Selama kehamilan dan setelah bayi lahir, kebutuhan asam folat harus terpenuhi untuk mengurangi risiko masalah kognitif. Kacang-kacangan juga mengandung protein dan serat yang baik untuk perkembangan otak bayi. Dalam jangka panjang, asupan asam folat dapat mendukung fungsi otak dan kemampuan belajar yang lebih baik pada anak.
Memasukkan kacang-kacangan dalam menu MPASI dapat membantu bayi mendapatkan asupan asam folat yang cukup. Makanan ini juga bisa diolah dalam berbagai bentuk agar bayi mudah mencernanya.
5. Sayuran Hijau dan Produk Susu: Sumber Vitamin dan Mineral untuk Otak
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kale kaya akan zat besi dan folat yang penting bagi bayi. Kedua nutrisi ini mendukung produksi darah dan perkembangan hipokampus—bagian otak yang berperan dalam pembelajaran dan memori. Penelitian juga menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapat cukup asupan folat memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik.
Produk susu seperti keju dan yoghurt mengandung kalsium, yang tidak hanya penting bagi tulang tetapi juga bagi perkembangan otak. Kalsium membantu menjaga fungsi sistem saraf dan mendukung transmisi sinyal otak. Menambahkan produk susu dalam menu bayi bisa menjadi cara efektif untuk melengkapi kebutuhan kalsium dan vitamin.
Kalsium dalam produk susu membantu bayi dalam perkembangan saraf, sehingga sistem saraf berfungsi dengan baik untuk mendukung kemampuan kognitif dan ingatan.
Advertisement
Bagaimana cara memastikan asupan nutrisi bayi tercukupi?
Berikan variasi makanan yang kaya zat besi, DHA, kolin, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya sesuai kebutuhan bayi.
Kapan bayi bisa mulai diberikan MPASI untuk kecerdasan otak?
MPASI dapat diberikan pada bayi mulai usia 6 bulan dengan menu yang mengandung zat besi, kolin, DHA, dan nutrisi penting lainnya.
Advertisement