Liputan6.com, Jakarta Setelah hanya beberapa minggu menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad kembali mengejutkan publik dengan inisiatifnya yang menarik. Dalam langkah terbarunya, ia menawarkan posisi staf kepada Niatus Solihah, seorang konten kreator difabel yang memiliki latar belakang inspiratif.
Niatus Solihah dikenal luas berkat kisah hidupnya yang penuh perjuangan. Sejak kecil, ia dibesarkan oleh kakek dan nenek dari pihak ibu. Fakta tentang orang tua kandungnya baru ia ketahui setelah membaca Kartu Keluarga (KK), yang mengungkapkan bahwa ia bukanlah anak, melainkan cucu. Kisahnya menggambarkan keteguhan dan semangat juang yang patut dicontoh.
1. Siapa Niatus Solihah?
Niatus Solihah telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang melalui konten yang ia bagikan. Ia menunjukkan kepada dunia bagaimana menjalani hidup dengan semangat dan ketekunan, meskipun menghadapi keterbatasan fisik. Perjalanan hidupnya dimulai dari didikan kakek dan nenek yang penuh kasih sayang, yang membentuk karakternya menjadi sosok yang tangguh.
Seiring berjalannya waktu, Niatus mulai menyadari kenyataan mengenai keluarga kandungnya. Pengalaman ini memberikan warna tersendiri dalam hidupnya dan membentuk pandangannya tentang kehidupan. Kekuatan mental dan semangat juangnya menjadi teladan bagi banyak orang yang mengikuti kisahnya.
Kisah hidup Niatus menarik perhatian banyak orang, termasuk selebriti Raffi Ahmad. Melihat semangat dan ketekunan Niatus, Raffi mengundangnya untuk bergabung dalam timnya. Kesempatan ini tidak hanya memberikan platform lebih luas bagi Niatus untuk berbagi kisahnya, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.
Advertisement
2. Tawaran Kerja dari Raffi Ahmad
Raffi Ahmad baru-baru ini mengungkapkan rencananya untuk merekrut Niatus sebagai anggota tim Utusan Khusus Presiden yang fokus pada isu-isu generasi muda."Aku kan mencari staf, dan aku butuh dibantu juga karena aku urusannya generasi muda kan bisa membantu juga," ujar Raffi Ahmad dalam pernyataannya. Ia menambahkan, "Kalau misalnya itu kamu bisa, bantuin aku menjadi salah satu staf di Utusan Khusus Presiden bagian generasi muda, kamu pikirin dulu."
Niatus, yang saat ini duduk di semester tujuh jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, mendapat kesempatan langka ini sebagai bentuk apresiasi Raffi Ahmad terhadap kreativitas dan semangat juangnya. Tawaran tersebut diberikan dengan harapan Niatus bisa mengembangkan kemampuannya sembari berkontribusi dalam pekerjaan kepresidenan.
3. Reaksi Warganet atas Langkah Raffi
Tindakan Raffi Ahmad baru-baru ini menarik perhatian positif dari para pengguna media sosial. Banyak komentar yang muncul menunjukkan dukungan serta pujian terhadap kepedulian yang ditunjukkan oleh Raffi. Salah satu pengguna media sosial menulis, "Niat baik pasti kedepan selalu baik, Raffi emang the best lah."
Respon positif lainnya juga mencerminkan kekaguman terhadap kebaikan hati Raffi. Seorang netizen menambahkan, "Kalian tahu kan kenapa rejeki Raffi mengalir deras? Dia selalu berbuat baik kepada siapa saja yang dia temui tanpa melihat dari status maupun latar belakang orang tersebut."
Advertisement
4. Kenapa Raffi Ahmad Tertarik Mengajak Niatus?
Raffi Ahmad menjelaskan bahwa mencari staf dengan latar belakang yang unik dan inspiratif adalah langkah strategis. “Kalau kamu udah lulus kamu temuin aku,” ungkapnya dalam lanjutan penawarannya. Pendekatan ini mencerminkan visi Raffi yang ingin memberdayakan pemuda dengan berbagai latar belakang untuk berkontribusi dalam perubahan positif.
5. Siapakah Niatus Solihah?
Niatus Solihah adalah seorang konten kreator difabel yang dikenal karena kisah inspiratif kehidupannya, dibesarkan oleh kakek dan neneknya, dan memiliki semangat juang tinggi dalam menjalani hidup.
Advertisement
6. Mengapa Raffi Ahmad menawarkan pekerjaan kepada Niatus Solihah?
Raffi Ahmad terkesan dengan kreativitas dan perjuangan hidup Niatus, serta melihat potensi besar dalam dirinya untuk berkontribusi di bidang kepemudaan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence