Liputan6.com, Jakarta Dunia transportasi tanah air kembali berduka usai kecelakaan beruntun menghebohkan di Tol Cipularang. Kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Senin (11/11/2024) sore, melibatkan truk tronton dengan muatan berat yang mengalami rem blong, menabrak lebih dari 17 minibus. Akibatnya, satu orang meninggal dunia, puluhan mengalami luka-luka, dan arus lalu lintas terganggu.
Baca Juga
Advertisement
Polisi mengamankan sopir truk Cipularang, berinisial R (43), yang diduga menjadi penyebab utama kecelakaan beruntun ini. Meski turut terluka, sopir tersebut sedang menjalani perawatan intensif dan pengawasan pihak kepolisian. Kombes Pol Jules Abraham Abast, Kabid Humas Polda Jawa Barat, mengonfirmasi bahwa sopir dirawat di Rumah Sakit Abdul Rozak.
Upaya evakuasi terus dilakukan untuk membersihkan area Tol Cipularang KM 92 yang mengalami kepadatan parah akibat kecelakaan ini. Petugas Jasa Marga bekerja sama dengan pemadam kebakaran Purwakarta dan ambulans RS Abdul Rozak untuk mengevakuasi korban. Setidaknya empat kendaraan derek dan tim rescue dikerahkan untuk memindahkan kendaraan yang terlibat.
Menurut data Ditlantas Polda Jawa Barat, total 19 kendaraan terlibat dalam kecelakaan beruntun Cipularang ini. Pihak kepolisian menyebutkan, jumlah korban mencapai 29 orang, termasuk satu korban meninggal dunia dan puluhan korban luka-luka. Proses olah TKP dan penyelidikan penyebab kecelakaan juga masih terus dilakukan.
Berikut Liputan6.com merangkum fakta terbaru kecelakaan tol Cipularang melansir dari News Liputan6 dan Antara, Selasa (12/11/2024).
1. Kronologi Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang
Polisi mengungkapkan bahwa kecelakaan beruntun di Tol Cipularang dipicu oleh truk trailer bermuatan berat yang mengalami rem blong. Truk tersebut menabrak lebih dari lima kendaraan di depannya di KM 92, jalur arah Jakarta. Menurut Kombes Pol Jules Abraham Abast, "Rem blong karena bermuatan cukup banyak, cukup berat, sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya."
Truk yang dikemudikan R (43) ini diduga tak mampu berhenti ketika melaju di jalur menurun. Akibatnya, kecelakaan tak terelakkan dan melibatkan hingga 19 kendaraan lainnya di lokasi tersebut. Jules menambahkan, kondisi rem blong inilah yang menjadi awal mula insiden tragis ini.
Kecelakaan ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian yang langsung melakukan olah TKP. Aparat berupaya memastikan penyebab kecelakaan, termasuk investigasi terhadap kemungkinan faktor human error atau kondisi kendaraan. Saat ini, tim dari Korlantas Polri juga dilibatkan untuk menyelidiki kecelakaan beruntun yang merenggut satu nyawa tersebut.
Advertisement
2. Proses Evakuasi Melibatkan Tim Gabungan
Proses evakuasi kecelakaan beruntun ini berlangsung cukup lama dan melibatkan berbagai instansi. Jasa Marga menurunkan empat unit kendaraan derek dan rescue untuk membantu penanganan di lapangan.
"Sebanyak empat kendaraan derek dan rescue diturunkan untuk membantu percepatan evakuasi," jelas Agni Mayvinna dari Jasa Marga.
Selain itu, koordinasi dilakukan dengan dinas pemadam kebakaran Purwakarta dan ambulans dari RS Abdul Rajak. Kerja sama ini diperlukan agar seluruh korban, baik yang mengalami luka berat maupun ringan, bisa segera mendapat perawatan. Hingga Senin malam, polisi dan tim gabungan masih berada di lokasi untuk membersihkan jalur.
Jumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan mencapai 21 unit, dengan banyaknya korban membuat proses evakuasi menjadi lebih lama dari biasanya. Petugas terus berupaya mengurai kemacetan di sekitar lokasi kejadian. Upaya ini dilakukan agar jalur tol segera kembali bisa digunakan dengan lancar oleh pengguna jalan lainnya.
3. Polisi Amankan Sopir Truk yang Terlibat Kecelakaan
R, pengemudi truk yang diduga sebagai penyebab kecelakaan beruntun ini, saat ini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Sopir tersebut mengalami luka dan tengah dirawat di rumah sakit di bawah pengawasan ketat.
"Sopir saat ini sudah diamankan, karena mengalami luka dirawat di rumah sakit," kata Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Polisi memastikan sopir truk akan diperiksa lebih lanjut untuk mendapatkan penjelasan terkait insiden tersebut. Pemeriksaan juga menunggu kondisi fisik dan psikologisnya membaik, karena ia masih dalam masa perawatan. Hingga kini, kepolisian terus mengumpulkan bukti-bukti dari tempat kejadian untuk menguatkan penyelidikan.
R akan diperiksa terkait kendala teknis yang mungkin terjadi pada truknya dan apakah ada unsur kelalaian. Hingga kini, kondisi sopir belum sepenuhnya pulih untuk menjalani interogasi lengkap. Proses ini akan menentukan apakah sang sopir terindikasi melakukan pelanggaran yang menyebabkan kecelakaan ini.
Advertisement
4. Satu Korban Meninggal dan Puluhan Luka-Luka
Insiden kecelakaan ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Korban luka, baik yang ringan maupun berat, saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Abdul Rozak.
"Keseluruhan korban masih dalam perawatan di Rumah Sakit Abdul Rozak," ucap Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Data sementara mencatat ada total 29 korban dalam kecelakaan beruntun ini. Dari jumlah tersebut, 4 orang mengalami luka berat, sementara 24 lainnya mengalami luka ringan. Kecelakaan yang melibatkan truk trailer dan beberapa kendaraan pribadi ini menyisakan trauma mendalam bagi para korban.
Kabid Humas Polda Jabar juga menyampaikan belasungkawa atas insiden yang menewaskan satu korban jiwa ini. Ungkapan duka ini disampaikan secara resmi oleh pihak kepolisian kepada keluarga korban.
5. Polisi Libatkan Korlantas untuk Investigasi Lanjutan
Korlantas Polri dilibatkan dalam penyelidikan untuk mengidentifikasi penyebab pasti kecelakaan beruntun ini. Tim ini menggunakan metode TAA dan Scientific Crime Investigation untuk mendapatkan gambaran teknis insiden di Cipularang.
"Kita gunakan metode TAA dan Scientific Crime Investigation yang melibatkan tim Polda dan Mabes," ujar Jules.
Olah TKP ini bertujuan untuk menentukan penyebab pasti, apakah berasal dari faktor teknis kendaraan, kondisi jalan, atau faktor lainnya. Dengan analisis canggih, diharapkan penyebab kecelakaan bisa terungkap lebih jelas. Proses ini juga membantu polisi memastikan siapa pihak yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan ini.
Tim Korlantas juga akan memeriksa rekaman CCTV dan bukti-bukti lainnya di sekitar KM 92. Bukti ini sangat penting dalam memastikan detail dari kejadian yang merenggut korban jiwa. Kepolisian menargetkan olah TKP ini selesai dalam beberapa hari ke depan agar jalan tol bisa kembali beroperasi normal.
Advertisement
6. Pengaturan Lalu Lintas Darurat di Lokasi Kecelakaan
Akibat kecelakaan beruntun ini, kepolisian memberlakukan pengaturan lalu lintas darurat di sekitar KM 92 Tol Cipularang. Pengaturan lalu lintas ini untuk mencegah kemacetan lebih parah di jalur utama Jakarta-Bandung. "15 orang personel berada di lokasi kejadian," ungkap AKBP Edwin Affandi dari Polda Jabar.
Kepolisian juga berupaya mengurai kemacetan dengan memberlakukan sistem buka tutup di jalur alternatif. Jalur yang biasa digunakan oleh kendaraan berat diarahkan untuk melewati jalur lain sementara evakuasi berlangsung. Prosedur ini dilakukan agar lalu lintas tetap lancar meski terjadi kecelakaan beruntun.
Pihak kepolisian memastikan bahwa pengaturan lalu lintas akan berlanjut sampai proses evakuasi rampung sepenuhnya. Para petugas berjaga untuk mengarahkan pengguna jalan dan memberikan informasi terkini kepada pengemudi. Hingga kini, jalur alternatif masih diberlakukan agar proses evakuasi dan olah TKP tidak terganggu.