Liputan6.com, Jakarta Pergantian tahun Hijriah merupakan momen istimewa bagi umat Islam untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) atas perjalanan selama setahun ke belakang dan mempersiapkan diri menyongsong tahun yang baru. Dalam tradisi Islam, momen ini diiringi dengan pembacaan doa khusus yang mencerminkan harapan dan permohonan kepada Allah SWT.
Membaca doa akhir dan awal tahun menjadi salah satu amalan yang dianjurkan untuk menutup lembaran tahun lama dan membuka lembaran baru dengan penuh optimisme. Doa-doa ini mengandung makna mendalam sebagai bentuk pengakuan atas kesalahan, permohonan ampunan, serta harapan akan bimbingan Allah di tahun yang akan datang.
Para ulama menganjurkan agar doa-doa ini dibaca sebanyak tiga kali untuk mempertegas niat dan mendalami makna setiap kata yang diucapkan. Sebelum membaca doa, hendaknya diniatkan dalam hati untuk mendapatkan berbagai kebaikan seperti rahmat, kesehatan, keberkahan rezeki, dan husnul khatimah.
Advertisement
Berikut adalah bacaan lengkap doa akhir dan awal tahun beserta keutamaan dan waktu mustajab untuk membacanya, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (13/11/2024).
Waktu yang Tepat Membaca Doa
Dalam tradisi Islam, waktu memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah. Begitu pula dengan pembacaan doa akhir dan awal tahun, ada waktu-waktu khusus yang dianjurkan untuk membacanya agar lebih mustajab dan sesuai dengan momentum pergantian tahun Hijriah. Memahami dan mengikuti waktu yang tepat ini dapat meningkatkan kekhusyukan dan keberkahan dalam berdoa.
Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun memiliki waktu khusus yang dianjurkan untuk membacanya, yaitu pada sore hari menjelang berakhirnya bulan Dzulhijjah. Tepatnya, doa ini dibaca sebelum waktu Maghrib di hari terakhir bulan Dzulhijjah, baik itu tanggal 29 atau 30 tergantung pada penentuan awal bulan. Waktu terbaik adalah saat sore hari hingga selesainya waktu Ashar, karena pada saat ini suasana hati lebih tenang dan kondusif untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri atas perjalanan selama setahun ke belakang.
Para ulama menganjurkan untuk memanfaatkan momen ini sebaik-baiknya dengan melakukan evaluasi diri secara mendalam. Kita bisa mengingat kembali berbagai nikmat yang telah Allah berikan, kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan, serta bertaubat atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Momentum ini juga tepat untuk mensyukuri segala pencapaian dan pembelajaran yang telah diperoleh sepanjang tahun.
Doa Awal Tahun
Untuk doa awal tahun, waktu yang dianjurkan adalah setelah menunaikan shalat Maghrib pada tanggal 1 Muharram. Pemilihan waktu ini sangat tepat karena dalam penanggalan Hijriah, pergantian hari dimulai setelah Maghrib. Dengan demikian, setelah Maghrib pada malam 1 Muharram sudah masuk tahun baru Hijriah, menjadikan momen ini sangat istimewa untuk memanjatkan doa dan harapan.
Setelah shalat Maghrib dipilih karena pada waktu ini hati masih dalam kondisi jernih setelah menunaikan ibadah shalat. Suasana yang tenang di awal malam juga mendukung kekhusyukan dalam berdoa. Di samping itu, momentum ini menjadi sangat tepat untuk memulai lembaran baru dengan memohon perlindungan dan bimbingan Allah SWT dalam menjalani tahun yang baru.
Para ulama juga menyarankan untuk tidak terburu-buru dalam membaca doa ini. Sebaliknya, ambillah waktu untuk merenungkan makna setiap kata dalam doa, sehingga tidak sekadar melafazkan tetapi juga menghayati setiap permohonan yang dipanjatkan. Hal ini akan membuat doa lebih bermakna dan lebih membekas dalam hati.
Dengan memperhatikan waktu yang tepat dalam membaca doa akhir dan awal tahun, kita berharap doa-doa yang dipanjatkan dapat lebih mustajab dan diterima oleh Allah SWT. Selain itu, pemilihan waktu yang tepat juga membantu kita untuk lebih fokus dan khusyuk dalam berdoa, sehingga momentum pergantian tahun benar-benar menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Advertisement
Bacaan Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun merupakan ungkapan syukur sekaligus permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala yang telah dilalui selama setahun. Doa ini mencerminkan sikap seorang hamba yang menyadari kelemahannya, mengakui kesalahannya, dan berharap ampunan dari Sang Pencipta. Dalam lafaznya, doa ini mengandung pengakuan atas berbagai perbuatan yang mungkin bertentangan dengan perintah Allah, permohonan maaf atas ketidaktaatan, serta harapan agar Allah menerima amal baik yang telah dilakukan. Para ulama menganjurkan untuk membaca doa ini dengan penuh kesungguhan dan kerendahan hati, sambil merenungkan perjalanan spiritual selama setahun yang akan berakhir.
Berikut adalah bacaan doa akhir tahun:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ 'amiltu min 'amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'alâ 'uqûbatî, wa da'autanî ilat taubati min ba'di jarâ'atî 'alâ ma'shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ 'amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa'attanî 'alaihits tsawâba, fa'as'aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha' rajâ'î minka yâ karîm.
Artinya:
"Ya Allah, segala yang telah kukerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang aku belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar, yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untukku. Engkau sudah mengajakku untuk bertaubat sesudah aku bermaksiat. Karena itu ya Allah, aku mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepadaku dengan kemurahan-Mu. Segala yang telah kukerjakan selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, aku mohon kepada-Mu, wahai Dzat yang Maha Pemurah, terimalah dan janganlah putuskan harapanku kepada-Mu."
Bacaan Doa Awal Tahun
Memasuki tahun baru Hijriah, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa khusus yang berisi permohonan perlindungan dan bimbingan dari Allah SWT. Doa awal tahun ini mencerminkan kesadaran seorang muslim akan kebutuhan mendasarnya terhadap pertolongan Allah dalam menghadapi tantangan di tahun yang baru. Dalam lafaznya, doa ini mengakui keabadian dan kekuasaan Allah sebagai Dzat Yang Maha Awal, memohon perlindungan dari godaan setan dan hawa nafsu, serta berharap dapat senantiasa dekat dengan-Nya. Membaca doa ini di awal tahun merupakan bentuk ikhtiar spiritual untuk memulai lembaran baru dengan optimisme dan ketakwaan yang lebih baik.
Berikut adalah bacaan doa awal tahun:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'i, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya:
"Ya Allah, Engkaulah yang Maha Abadi, Yang Maha Terdahulu lagi Maha Awal. Atas karunia-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang mulia, Engkau menjadi tempat bergantung. Tahun baru ini telah tiba. Aku memohon perlindungan kepada-Mu di dalamnya dari godaan setan dan para pengikutnya, dan pertolongan atas nafsu yang selalu menyuruh kepada keburukan, serta kesibukan dengan hal-hal yang mendekatkanku kepada-Mu, wahai Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
Advertisement
Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
Pembacaan doa akhir dan awal tahun memiliki berbagai keutamaan yang mendalam bagi kehidupan spiritual seorang muslim. Tradisi ini bukan sekadar ritual tahunan, tetapi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah SWT dan memperbaiki diri. Memahami keutamaan-keutamaan ini dapat memotivasi kita untuk menjalankan amalan ini dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan.
1. Muhasabah Diri
Salah satu keutamaan terpenting dari membaca doa akhir dan awal tahun adalah kesempatan untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri secara mendalam. Momen ini menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi seluruh amalan, perilaku, dan pencapaian selama setahun ke belakang. Dalam proses muhasabah ini, seseorang dapat mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki dan kekuatan-kekuatan yang perlu ditingkatkan.
Muhasabah juga membuka pintu taubat bagi dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Dengan menyadari kesalahan masa lalu, seseorang dapat bertekad untuk tidak mengulanginya di tahun yang akan datang. Proses ini meningkatkan kesadaran spiritual dan mendorong perbaikan diri yang berkelanjutan.
2. Memohon Perlindungan
Keutamaan kedua terletak pada aspek perlindungan yang dimohonkan kepada Allah SWT. Dalam menghadapi tahun yang baru, seorang muslim menyadari bahwa ia akan menghadapi berbagai tantangan dan godaan. Melalui doa ini, ia memohon perlindungan Allah dari godaan setan yang senantiasa berusaha menyesatkan manusia dari jalan yang lurus.
Permohonan perlindungan ini juga mencakup bantuan dalam menghadapi hawa nafsu yang cenderung mengajak pada keburukan. Dengan bimbingan Allah, seseorang berharap dapat lebih mudah mengendalikan nafsunya dan membuat keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat Islam.
3. Harapan Keberkahan
Membaca doa di awal tahun juga membawa harapan akan keberkahan dalam segala aspek kehidupan. Keberkahan yang dimohonkan tidak hanya terbatas pada materi, tetapi juga mencakup keberkahan waktu, ilmu, ibadah, dan seluruh aktivitas yang akan dijalani sepanjang tahun.
Permohonan keberkahan ini disertai dengan harapan untuk mendapatkan ridha Allah dalam setiap langkah. Ketika seseorang mendapat ridha Allah, segala sesuatu yang dilakukannya akan bernilai ibadah dan membawa manfaat, baik untuk dirinya maupun orang lain. Doa ini juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mempererat hubungan spiritual antara hamba dengan Penciptanya.
4. Optimisme Spiritual
Keutamaan lain yang tidak kalah penting adalah tumbuhnya optimisme spiritual dalam menghadapi tahun yang baru. Setelah melakukan muhasabah, memohon ampunan, dan meminta perlindungan, seseorang akan merasa lebih siap dan percaya diri dalam menyongsong masa depan.
Optimisme ini didasari oleh keyakinan bahwa Allah SWT akan senantiasa membimbing dan melindungi hamba-Nya yang bertakwa. Dengan membaca doa ini, seseorang memperbaharui tekadnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah di tahun yang akan datang.
Memahami dan menghayati keutamaan-keutamaan ini dapat membantu kita menjalankan tradisi pembacaan doa akhir dan awal tahun dengan lebih bermakna. Bukan sekadar rutinitas tahunan, amalan ini menjadi momen penting untuk evaluasi diri, pembaharuan tekad, dan peningkatan kualitas hubungan dengan Allah SWT.
Adab Membaca Doa
Dalam Islam, berdoa bukan sekadar mengucapkan permintaan kepada Allah SWT, tetapi merupakan ibadah yang memiliki tata krama dan adab tersendiri. Ketika membaca doa akhir dan awal tahun, penting untuk memperhatikan adab-adab tertentu agar doa yang dipanjatkan lebih berkualitas dan berpeluang lebih besar untuk dikabulkan. Memahami dan menerapkan adab berdoa ini mencerminkan penghormatan kita kepada Allah SWT sebagai Dzat yang kita memohon.
1. Persiapan
Sebelum memulai pembacaan doa, persiapan fisik dan spiritual sangat penting dilakukan. Langkah pertama adalah membersihkan diri dengan berwudhu, yang tidak hanya membersihkan fisik tetapi juga memberikan kesucian spiritual. Wudhu membantu menciptakan kondisi optimal untuk menghadap Allah SWT.
Selanjutnya, dianjurkan untuk menghadap kiblat saat berdoa. Menghadap kiblat bukan hanya simbol persatuan umat Islam, tetapi juga membantu memusatkan perhatian dan menciptakan koneksi spiritual dengan pusat peribadatan umat Islam. Posisi ini juga membantu menciptakan kekhusyukan dalam berdoa.
Persiapan yang tak kalah penting adalah menghadirkan hati dan kekhusyukan. Sebelum mulai berdoa, luangkan waktu sejenak untuk menenangkan pikiran dan hati, melepaskan segala kesibukan duniawi, dan fokus sepenuhnya pada komunikasi dengan Allah SWT.
2. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pembacaan doa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, membaca doa dengan suara yang lembut dan tidak terlalu keras. Suara lembut membantu menjaga kekhusyukan dan mencerminkan sikap tawadhu (rendah hati) di hadapan Allah SWT.
Sangat penting untuk menghayati makna setiap kata dalam doa. Jangan sekadar melafalkan tanpa memahami artinya. Penghayatan makna doa akan membuat hati lebih tersentuh dan membantu menciptakan koneksi yang lebih dalam dengan Allah SWT. Jika perlu, pelajari terlebih dahulu arti dari doa yang akan dibaca.
Para ulama menganjurkan untuk membaca doa sebanyak tiga kali. Pengulangan ini bukan sekadar formalitas, tetapi memberikan kesempatan untuk semakin mendalami makna doa dan memperkuat permohonan kita kepada Allah SWT.
3. Waktu yang Diutamakan
Pemilihan waktu yang tepat untuk berdoa sangat penting untuk diperhatikan. Untuk doa akhir tahun, waktu yang diutamakan adalah sebelum Maghrib di hari terakhir bulan Dzulhijjah. Ini adalah momen yang tepat untuk melakukan refleksi dan memohon ampunan atas segala yang telah terjadi sepanjang tahun.
Sementara untuk doa awal tahun, waktu yang paling utama adalah setelah Maghrib pada tanggal 1 Muharram. Pemilihan waktu ini sangat strategis karena menandai dimulainya tahun baru dalam penanggalan Hijriah. Suasana setelah Maghrib juga kondusif untuk menciptakan kekhusyukan dalam berdoa.
4. Sikap Selama dan Setelah Berdoa
Selama berdoa, penting untuk menjaga sikap tubuh dan pikiran yang tepat. Duduk dengan tenang, mengangkat tangan setinggi dada (untuk doa-doa tertentu), dan menjaga pandangan agar tidak terlalu liar. Sikap ini membantu menjaga konsentrasi dan kekhusyukan selama berdoa.
Setelah selesai berdoa, dianjurkan untuk tetap duduk sejenak, mengusap wajah dengan kedua tangan, dan mengucapkan hamdalah. Momen ini juga bisa digunakan untuk melanjutkan dengan dzikir atau membaca Al-Qur'an, sehingga keberkahan doa bisa lebih terasa.
Memperhatikan dan menjalankan adab-adab ini akan membantu kita mencapai kualitas doa yang lebih baik. Adab berdoa bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan upaya untuk mengoptimalkan komunikasi spiritual kita dengan-Nya. Dengan menjalankan adab yang baik, diharapkan doa yang kita panjatkan akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah SWT.
Dengan membaca doa akhir dan awal tahun, kita berharap dapat menutup tahun yang lalu dengan penuh syukur dan membuka tahun baru dengan optimisme dan harapan akan keberkahan dari Allah SWT. Mari jadikan momen pergantian tahun Hijriah sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Advertisement