Liputan6.com, Jakarta Sahbirin Noor, atau akrab disapa Paman Birin, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) secara resmi di hadapan para pegawai Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Acara yang berlangsung di Gedung Idham Chalid, Banjarbaru, pada Rabu (13/11/2024), menjadi momen bersejarah bagi Paman Birin, yang telah menjabat selama hampir satu dekade memimpin Banua. Dengan penuh haru, ia berpesan kepada seluruh jajaran untuk terus menjaga semangat persatuan dan kerja sama demi kemajuan Kalimantan Selatan.
Didampingi sang istri, Raudatul Jannah atau yang akrab disapa Acil Odah, Paman Birin menyampaikan pesan mendalam untuk jajaran Pemprov Kalsel.
Baca Juga
“Tetap jaga kekompakan dan sinergitas untuk membangun Banua ini,” ucapnya di hadapan para pegawai yang turut hadir dalam acara tersebut, mengutip situs RRI.co.id.
Advertisement
Lebih lanjut, Sahbirin memastikan bahwa surat pengunduran dirinya telah diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari formalitas administratif.
Pengunduran diri Sahbirin datang hanya sehari setelah keputusan praperadilan yang memihaknya dalam kasus yang disangkakan oleh KPK. Pada Selasa (12/11/2024), Hakim Afrizal Hadi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan membatalkan status tersangka yang ditetapkan oleh KPK dan menyatakan bahwa penetapan tersangka oleh KPK terhadap dirinya tidak sah. Keputusan ini memberikan kemenangan praperadilan bagi Paman Birin dan menjadi langkah awal dalam menentukan jalan karir politiknya ke depan.
Pengunduran Diri Paman Birin: Proses dan Alasan di Baliknya
Pengunduran diri Sahbirin Noor sebagai Gubernur Kalsel disampaikan pada Rabu (13/11/2024), bertepatan dengan pertemuan rutin bersama jajaran pegawai Pemprov Kalsel. Dalam sambutannya, Paman Birin menyebutkan bahwa keputusannya ini sudah dipertimbangkan dengan matang demi menjaga stabilitas di provinsi tersebut. Dia menyampaikan pesannya di depan pegawai dan meminta agar tetap menjaga harmoni serta kinerja bersama.
Sahbirin Noor, didampingi istrinya, Raudatul Jannah, menyatakan bahwa ini adalah kesempatan terakhirnya untuk berpamitan secara resmi dengan pegawai. Ia pun menegaskan bahwa keputusan ini telah ia sampaikan kepada Presiden sebagai bagian dari proses yang sah dan formal.
“Meskipun masa jabatan saya tinggal beberapa bulan lagi, saya berkesempatan untuk berpamitan dengan kalian semua,” ujarnya.
Langkah ini muncul hanya sehari setelah keputusan pengadilan mengenai status hukumnya. Sahbirin meyakinkan bahwa pengunduran dirinya adalah keputusan yang diambil untuk kepentingan daerah dan kelangsungan pembangunan di Kalsel tanpa harus terganggu oleh dinamika hukum yang tengah ia hadapi.
Advertisement
Kemenangan Praperadilan dan Dampaknya bagi Karier Politik Sahbirin
Kemenangan praperadilan yang diraih Sahbirin Noor menjadi sorotan publik pada Selasa (12/11/2024). Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Hakim Afrizal Hadi menyatakan bahwa penetapan tersangka oleh KPK terhadap Sahbirin tidak sah. Hakim juga memerintahkan agar surat perintah penyidikan (sprindik) yang menjadi dasar penetapan tersangka dibatalkan.
Sahbirin sendiri menyatakan bahwa keputusan ini adalah wujud dari keadilan yang akhirnya terwujud bagi dirinya. Keputusan ini memberi kemenangan hukum bagi Sahbirin yang selama ini memperjuangkan kebenaran atas kasus yang dianggapnya tidak berdasar. Menurut Sahbirin, keputusan ini adalah langkah yang membuktikan bahwa proses hukum harus berjalan transparan dan sesuai prosedur.
Dengan kemenangan ini, Sahbirin telah berhasil membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah dalam kasus tersebut. Namun, dengan langkah pengunduran diri yang diambilnya, banyak pihak bertanya-tanya tentang dampak jangka panjangnya terhadap karir politik Sahbirin yang sebelumnya diprediksi akan terus berlanjut di ranah politik nasional.
Sahbirin Noor: Dari Lurah Hingga Gubernur Dua Periode, Kisah Sukses Pemimpin Kalimantan Selatan
Sahbirin Noor, tokoh penting dalam pemerintahan Kalimantan Selatan, dikenal luas dengan panggilan "Paman Birin." Menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Selatan selama dua periode, Sahbirin telah berkontribusi besar bagi pembangunan provinsi ini sejak 2016. Dengan gaya kepemimpinan khas dan kedekatannya dengan masyarakat, Sahbirin berhasil menarik perhatian publik, baik sebagai birokrat, pengusaha, hingga akhirnya sebagai gubernur.
Lahir di Banjarmasin pada 12 November 1967, Sahbirin meniti karier dari bawah. Memulai sebagai seorang birokrat, ia pernah menjabat di posisi-posisi strategis dalam pemerintahan daerah sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Dengan dukungan keluarga dan pengalaman luasnya, Sahbirin memenangkan Pilkada pertama pada tahun 2016 berpasangan dengan Rudy Resnawan, dan periode kedua pada tahun 2021 bersama Muhidin.
Tidak hanya berkiprah di pemerintahan, Sahbirin juga dikenal sebagai pengusaha sukses. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Jhonlin Sasangga Banua, perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara dan memiliki pengaruh besar di Kalimantan Selatan. Paman Birin, begitu ia disapa, merupakan paman dari Haji Isam, tokoh berpengaruh di industri batu bara nasional.
Advertisement
Jejak Pendidikan dan Awal Karier
Sahbirin Noor menempuh pendidikan dasarnya di MI TPI Budi Mulia Banjarmasin dan lulus pada 1982. Kemudian, ia melanjutkan ke SMP Negeri 10 Banjarmasin sebelum akhirnya menuntaskan pendidikan menengah di SMA Negeri 5 Banjarmasin. Pendidikan tinggi juga tidak luput dari perhatiannya; ia menyelesaikan studi S-1 di Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary pada 1995 dan meraih gelar magister dari Universitas Putra Bangsa Surabaya di tahun 2005.
Namun, Sahbirin tidak berhenti di situ. Ambisinya untuk memperdalam ilmu berlanjut hingga meraih gelar doktor di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, pada tahun 2021. Latar belakang pendidikannya ini menjadi modal penting saat ia mulai berkiprah di dunia birokrasi dan politik Kalimantan Selatan.
Mengutip situs Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor merupakan figur yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pendidikan dan pengembangan diri, yang menjadikannya teladan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Berkiprah di Birokrasi Kalimantan Selatan
Sahbirin memulai kariernya di birokrasi dengan jabatan sebagai Lurah Kelayan Luar dan Pemurus Baru, sebelum akhirnya menjadi Sekretaris Camat Banjarmasin Barat. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang berbagai masalah di tingkat akar rumput. Bekerja langsung dengan masyarakat dari berbagai latar belakang, Sahbirin mampu memahami kebutuhan warga, terutama di daerah-daerah terpencil.
Meski kariernya di birokrasi berakhir ketika ia memilih untuk pensiun, pengalaman ini memberinya bekal dalam memahami permasalahan masyarakat. Pensiun dari birokrasi tidak membuatnya berdiam diri. Sebaliknya, ia melanjutkan langkahnya menuju dunia bisnis dan politik.
Advertisement
Beralih ke Dunia Bisnis dan Hubungan Keluarga
Selepas karier di pemerintahan, Sahbirin menjabat sebagai Direktur Utama PT Jhonlin Sasangga Banua, sebuah perusahaan yang bergerak di industri batu bara. Hubungan kekerabatan dengan Haji Isam, seorang pengusaha batu bara berpengaruh, turut memberi dampak besar pada perjalanannya di dunia bisnis.
PT Jhonlin Sasangga Banua dikenal sebagai salah satu pemain utama di sektor pertambangan Kalimantan Selatan, dan Sahbirin dengan cepat menjadi tokoh penting di perusahaan tersebut. Keberhasilan di sektor bisnis ini pun melengkapi portofolio Sahbirin sebagai tokoh berpengaruh di Kalimantan Selatan.
Pengaruhnya di dunia bisnis dan hubungannya dengan Haji Isam membuat Sahbirin semakin dikenal sebagai “Paman Birin.” Ini memperkuat posisinya saat memutuskan terjun ke dunia politik.
Perjalanan Politik: Menjadi Gubernur Kalimantan Selatan
Sahbirin memutuskan terjun ke dunia politik pada 2016 dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Kalimantan Selatan. Bersama Rudy Resnawan, ia berhasil memenangkan Pilkada dan menjabat sebagai gubernur untuk periode 2016-2021. Kesuksesannya dalam periode pertama membawa banyak perubahan di berbagai sektor, terutama di bidang infrastruktur dan pelayanan publik.
Pada 2021, Sahbirin kembali mencalonkan diri dalam Pilkada dengan menggandeng Muhidin sebagai pasangan wakilnya. Dukungan dari berbagai elemen masyarakat serta pengalamannya dalam pemerintahan dan bisnis, membantu Sahbirin memenangkan pemilihan untuk periode keduanya.
Dalam pernyataannya, Sahbirin menekankan pentingnya stabilitas politik dan ekonomi di Kalimantan Selatan.
Advertisement
Siapa Sahbirin Noor?
Sahbirin Noor adalah Gubernur Kalimantan Selatan dua periode yang dikenal luas sebagai Paman Birin. Ia juga seorang pengusaha dan mantan birokrat.
Apa hubungan Sahbirin Noor dengan Haji Isam?
Sahbirin Noor merupakan paman dari Haji Isam, pengusaha batu bara berpengaruh di Kalimantan Selatan, dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama di perusahaan Haji Isam.
Advertisement