Liputan6.com, Jakarta Dalam Islam, neraka digambarkan sebagai tempat penghukuman dan penebusan dosa bagi mereka yang selama hidupnya melanggar perintah Allah SWT dan tidak mengikuti syariat yang telah ditetapkan. Al-Qur'an dengan jelas menyebutkan bahwa orang-orang yang berbuat zalim dan menentang kebenaran akan mendapatkan balasan berupa siksaan kekal di dalam neraka. Pemahaman tentang neraka menjadi salah satu aspek penting dalam akidah Islam yang bertujuan mengingatkan manusia akan konsekuensi dari setiap perbuatan yang dilakukan di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Berbagai jenis siksaan yang ada di neraka telah digambarkan dalam Al-Qur'an dan Hadits sebagai bentuk balasan yang setimpal atas dosa-dosa yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Setiap jenis siksaan memiliki tingkatan dan karakteristik yang berbeda, disesuaikan dengan jenis dan beratnya dosa yang telah dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT Maha Adil dalam memberikan balasan kepada setiap hambanya sesuai dengan amal perbuatan masing-masing.
Keberadaan berbagai tingkatan neraka dengan siksaan yang berbeda-beda ini menjadi pengingat bagi umat manusia untuk senantiasa menjaga perilaku dan perbuatannya selama hidup di dunia. Setiap tingkatan neraka diperuntukkan bagi kategori pendosa yang berbeda, mulai dari dosa-dosa kecil hingga dosa-dosa besar yang tidak terampuni.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai nama-nama neraka yang disebtkan dalam Al-Qur'an yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (13/11/2024).
1. Neraka Jahannam
Neraka Jahannam merupakan salah satu nama-nama neraka yang paling sering disebutkan dan menduduki posisi teratas dalam tingkatan neraka. Ditakdirkan sebagai tempat penyiksaan bagi umat Nabi Muhammad SAW yang gemar melakukan perbuatan maksiat dan dosa-dosa besar tanpa ada keinginan untuk bertaubat kepada Allah SWT, neraka Jahannam menjadi pengingat akan beratnya konsekuensi dari setiap pelanggaran terhadap syariat Allah. Jenis neraka ini sering digambarkan dalam Al-Qur'an dan hadits dengan berbagai siksaan yang mengerikan sebagai bentuk peringatan bagi umat manusia.
Para calon penghuni neraka Jahannam telah ditetapkan berdasarkan kategori perbuatan mereka semasa hidup di dunia. Mereka adalah orang-orang yang durhaka, munafik, ingkar terhadap kebenaran (kafir), dan senantiasa mengabaikan perintah Allah SWT. Tingkat siksaan yang akan mereka terima disesuaikan dengan beratnya dosa yang telah mereka lakukan, menunjukkan keadilan Allah dalam memberikan balasan. Hal ini disampaikan dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 68:
وَعَدَ اللّٰهُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ هِيَ حَسْبُهُمْۚ وَلَعَنَهُمُ اللّٰهُۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيْمٌۙ
Artinya: "Allah mengancam orang-orang yang munafik baik laki-laki dan perempuan serta orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka. Bagi mereka azab yang kekal."
2. Neraka Saqar
Neraka Saqar memiliki karakteristik khusus sebagai tempat penyiksaan bagi golongan-golongan tertentu yang melakukan pelanggaran berat dalam aspek ibadah dan hubungan sosial. Allah SWT telah menetapkan neraka ini sebagai tempat pembalasan bagi mereka yang melalaikan kewajiban sholat yang merupakan tiang agama, orang-orang yang gemar menggunjing dan menyebarkan aib orang lain (ghibah), serta individu-individu yang mengingkari adanya hari pembalasan yang merupakan salah satu rukun iman. Tidak hanya itu, neraka Saqar juga diperuntukkan bagi orang-orang yang memiliki kemampuan finansial namun enggan membantu sesama dan mengabaikan kewajibannya untuk menyantuni kaum fakir miskin.
Neraka Saqar juga menjadi tempat kembali bagi orang-orang tersesat dan berdosa. Hal ini disebutkan dalam surat Al-Mudatsir ayat 42-43:
مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ قَالُوا۟ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ
Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar, lalu mereka menjawabnya: kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat."
Advertisement
3. Neraka Huthamah
Dalam tingkatan neraka, Huthamah menempati posisi khusus sebagai tempat pembalasan bagi mereka yang memiliki perilaku buruk dalam hal komunikasi dan hubungan sosial serta mereka yang terlalu mencintai duniawi. Allah SWT telah menetapkan neraka ini sebagai tempat penyiksaan bagi orang-orang yang gemar melakukan ghibah (membicarakan keburukan orang lain), mengumpat (mencela atau menghina), dan namimah (mengadu domba) yang dapat merusak hubungan antarsesama manusia. Tidak hanya itu, Huthamah juga diperuntukkan bagi mereka yang terbuai dengan harta kekayaan hingga melupakan kewajiban dan tanggung jawabnya kepada Allah SWT dan sesama manusia.
Orang-orang ini menganggap bahwa harta adalah segalanya. Padahal harta ini tidak berguna di akhirat jika tidak digunakan untuk perbuatan baik. Hal ini disebutkan dalam surat Al-Humazah ayat 1-9:
"Sungguh celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitungnya, dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Pastilah dia akan dilemparkan ke dalam neraka Huthamah. Dan tahukah kamu apakah neraka Huthamah itu? Yaitu api Allah yang dinyalakan dan membakar sampai ke hati, sungguh, api tersebut ditutup rapat atas diri mereka, sedangkan mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang."
4. Neraka Jahiimm
Neraka Jahiim merupakan salah satu tingkatan neraka yang dikhususkan sebagai tempat balasan bagi mereka yang melakukan dosa syirik atau menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain, di mana perbuatan ini termasuk dosa yang paling besar dan tidak dapat diampuni kecuali dengan taubat yang sungguh-sungguh sebelum meninggal dunia. Neraka Jahiim memiliki api yang menyala-nyala dan melahap. Hal ini disebutkan dalam surat Asy-Syu'ara ayat 91:
وَبُرِّزَتِ ٱلْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ
Artinya: "Dan kemudian diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat."
5. Neraka Lazha
Neraka Lazha menggambarkan sebuah tempat penghukuman yang mengerikan dengan karakteristik api yang menyala-nyala dan berkobar tanpa henti, mencerminkan beratnya siksaan yang akan dirasakan oleh para penghuninya. Allah SWT telah menetapkan neraka ini sebagai tempat pembalasan bagi mereka yang dengan sengaja menolak dan mendustakan kebenaran, memilih untuk berpaling dari keimanan kepada-Nya, serta lebih memilih untuk mengikuti jalan setan yang sesat. Mereka yang akan menghuni neraka Lazha digolongkan sebagai manusia-manusia yang paling celaka karena mengakhiri kehidupan dunia mereka dalam keadaan ingkar dan menentang ajaran Allah SWT. Hal ini disebutkan pada surat Al-Lail ayat 12-16 yang berbunyi:
"Sesungguhnya kewajiban Kamilah memberi petunjuk, Dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia. Maka, kami memperingatkan kamu dengan neraka yang menyala-nyala. Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka, Yang mendustakan (kebenaran) dan berpaling (dari iman)."
6. Neraka Sijjin
Neraka Sijjin, yang menempati tingkatan keenam dalam hierarki neraka, dikenal sebagai tempat penyiksaan dengan penderitaan yang sangat dalam dan menyakitkan. Allah SWT telah menetapkan neraka ini khusus bagi mereka yang melakukan kecurangan dalam transaksi ekonomi, terutama para pedagang yang tidak jujur dalam mengukur dan menimbang barang dagangan mereka. Siksaan yang akan mereka terima digambarkan sangat mengerikan, di mana barang dagangan yang mereka peroleh dengan cara curang akan dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai balasan setimpal atas ketidakjujuran dan kezaliman yang telah mereka lakukan terhadap hak-hak orang lain selama di dunia. Nama dari neraka Sijjin disebutkan dalam surat Al Muthaffifin ayat 7-9, yang berbunyi:
كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ
Artinya: “Jangan sekali-kali begitu! Sesungguhnya catatan orang yang durhaka benar-benar (tersimpan) dalam Sijjīn. Sijjīn adalah nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka. Tahukah engkau apakah Sijjīn itu? (Ia adalah) kitab yang berisi catatan (amal).” (QS. Al-Muthaffifin: 7-9)
Advertisement
7. Neraka Sa'ir
Neraka Sa'ir menempati posisi khusus dalam tingkatan neraka dan digambarkan sebagai tempat kembali yang paling buruk bagi para pendosa tertentu. Allah SWT telah menetapkan neraka ini sebagai tempat pembalasan bagi beberapa golongan manusia yang melakukan pelanggaran berat dalam aspek akidah dan sosial, termasuk mereka yang mengabaikan peringatan Allah, orang-orang yang membantah kebenaran tentang Allah tanpa memiliki dasar ilmu yang benar, serta para pengikut setan yang sesat. Lebih khusus lagi, neraka Sa'ir juga diperuntukkan bagi mereka yang berbuat zalim dengan memakan harta anak yatim yang seharusnya dijaga dan dipelihara, serta orang-orang yang dengan sengaja mengingkari ayat-ayat Allah dan menentang dakwah yang dibawa oleh para nabi dan rasul. Hal ini disebutkan dalam surat Al-Ahzab ayat 64-65, yang berbunyi:
خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ لَّا يَجِدُونَ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا. إِنَّ ٱللَّهَ لَعَنَ ٱلْكَٰفِرِينَ وَأَعَدَّ لَهُمْ سَعِيرًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah melaknati orang-orang kafir dan menyediakan bagi mereka api yang menyala-nyala (neraka), Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; mereka tidak memperoleh seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong."
8. Neraka Hawiyah
Hawiyah merupakan tingkatan neraka paling bawah dan terakhir, digambarkan sebagai sebuah jurang yang sangat dalam dan gelap gulita, mencerminkan beratnya siksaan yang akan dialami oleh para penghuninya. Allah SWT telah menetapkan neraka ini secara khusus sebagai tempat pembalasan bagi orang-orang munafik yang selama hidupnya bermuka dua, menampakkan keislaman di luar namun menyembunyikan kekufuran di dalam hati mereka. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an yang dengan tegas menyatakan bahwa orang-orang munafik akan ditempatkan pada tingkatan neraka yang paling bawah, menunjukkan bahwa kemunafikan merupakan sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Hal ini disebutkan pada surat Al-Qariah ayat 8-11 yang berbunyi:
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُمُّهُۥ هَاوِيَةٌ وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا هِيَهْنَارٌ حَامِيَةٌۢ
Artinya: "Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas."