Liputan6.com, Jakarta Muhammad Yudha Febrian pernah menjadi nama yang akrab di telinga pencinta sepak bola Tanah Air, terutama setelah performanya yang gemilang bersama Timnas U-16 dan U-19. Pemain kelahiran Bogor ini bahkan sempat menjadi andalan pelatih Shin Tae-yong, yang menggeser pemain lain untuk memberinya tempat di lini bek kiri.
Karier Yudha, yang dulu dipenuhi dengan prestasi dan pujian, perlahan memudar akibat sejumlah kontroversi yang mencoreng namanya. Meski saat ini masih aktif bermain untuk Persikota Tangerang di Liga 2, Yudha tidak lagi menjadi bagian dari skuad Timnas Indonesia.
Berikut profil Yudha Febrian, Kamis (14/11).Â
Advertisement
Awal Karier yang Cemerlang
Yudha Febrian lahir di Bogor pada 13 Februari 2002. Ia mulai bermain sepak bola sejak duduk di kelas 3 SD dengan bergabung di Sekolah Sepak Bola (SSB) Cibinong Putra. Di sana, ia menunjukkan bakat luar biasa sebagai bek kiri, yang kemudian menarik perhatian pelatih Timnas U-16 saat itu, Fakhri Husaini.
Pada 2018, Yudha bergabung dengan Timnas U-16 dan menjadi bagian dari skuad yang menjuarai Piala AFF U-16 setelah mengalahkan Thailand lewat adu penalti. Tidak hanya itu, ia juga tampil apik di turnamen JENESYS Jepang-ASEAN U-16, di mana Indonesia meraih gelar juara. Performa apiknya membuatnya menjadi salah satu pilar penting di Timnas U-16.
Kariernya semakin bersinar ketika ia terpilih dalam program Garuda Select 2019, yang membawanya ke Inggris untuk mendapatkan pelatihan sepak bola dengan standar Eropa. Program ini menjadi pengalaman penting yang mengasah kemampuan fisik dan taktisnya sebagai bek kiri muda yang menjanjikan.
Advertisement
Masa Keemasan di Timnas Muda
Selama 2019-2020, Yudha Febrian menjadi pemain reguler di berbagai turnamen kelompok umur Timnas Indonesia. Ia dipercaya untuk memperkuat Timnas U-19 dalam ajang Kualifikasi Piala Asia U-19 dan turnamen persahabatan internasional di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Kepercayaan Shin Tae-yong pada Yudha bahkan membuat pelatih asal Korea Selatan itu sempat memindahkan Pratama Arhan ke posisi bek kanan untuk memberi ruang pada Yudha di posisi bek kiri. Kombinasi fisik yang kuat dan kemampuan bertahan yang baik menjadikannya andalan di lini pertahanan.
Namun, puncak karier Yudha di Timnas berakhir pada Oktober 2020, ketika ia tampil terakhir kali dalam laga persahabatan. Penampilan itu menjadi momen yang menggarisbawahi potensi besarnya sebelum berbagai masalah mulai muncul.
Kontroversi dan Indisipliner
Masalah mulai menghampiri Yudha pada November 2020, ketika ia dan rekannya, Serdy Ephy Fano, dicoret dari pemusatan latihan Timnas U-19 karena tindakan indispliner. Keduanya tertangkap kamera berada di klub malam dan terlambat hadir dalam sesi latihan pagi hari berikutnya.
Indisipliner ini membuat Shin Tae-yong mengambil keputusan tegas dengan memulangkan Yudha ke klubnya, Barito Putera. Tidak hanya itu, Yudha juga dikirim ke sebuah pondok pesantren di Tasikmalaya untuk mendapatkan pembinaan mental dan spiritual. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki sikapnya, tetapi dampaknya pada kariernya sudah terasa.
Kasus ini menjadi pukulan berat bagi Yudha, yang sebelumnya diproyeksikan sebagai salah satu bek kiri masa depan Timnas Indonesia. Reputasinya sebagai pemain disiplin dan profesional mulai dipertanyakan oleh banyak pihak.
Advertisement
Kasus Dugaan Pelecehan Seksual yang Menghantam Reputasi
Pada Mei 2021, nama Yudha kembali mencuat dalam pemberitaan setelah seorang wanita dengan akun Twitter @senandikha11 menuduhnya melakukan pelecehan seksual. Thread yang dibuat akun tersebut mendapat perhatian luas, membuat nama Yudha kembali menjadi sorotan negatif.
Yudha merespons tuduhan ini dengan mengakui kesalahannya secara terbuka dan meminta maaf lewat sebuah video yang diunggah akun tersebut. Meski kasus ini berakhir damai, citranya di mata publik dan dunia sepak bola semakin tercoreng.
Dugaan pelecehan tersebut menjadi salah satu alasan mengapa banyak klub mulai ragu untuk merekrut Yudha, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu talenta muda terbaik Indonesia. Meski ia mencoba bangkit, dampak kasus ini tidak bisa dianggap enteng dalam perjalanan kariernya.
Perjalanan Karier di Klub dan Peluang Bangkit
Setelah dilepas oleh Barito Putera, Yudha sempat bergabung dengan beberapa klub, termasuk PSG Pati dan Persik Kediri, sebelum akhirnya berlabuh di Persikota Tangerang pada musim 2024/2025. Bermain di Liga 2, Yudha masih menunjukkan kualitasnya sebagai bek kiri yang gesit dan tangguh.
Meski tak lagi berada di panggung utama sepak bola nasional, Yudha tetap memiliki peluang untuk bangkit, terutama jika ia bisa memperbaiki disiplin dan fokus pada pengembangan kariernya. Banyak pihak berharap ia dapat memanfaatkan pengalaman pahit di masa lalu sebagai pelajaran berharga.
Karier Yudha kini memang jauh dari sorotan, tetapi tidak menutup kemungkinan baginya untuk kembali bersinar, terutama jika ia mampu menunjukkan performa konsisten di level klub. Sebagai pemain muda, ia masih memiliki waktu untuk memperbaiki langkah dan membuktikan bahwa dirinya layak kembali ke panggung besar.
Advertisement
Apa prestasi terbaik Yudha Febrian bersama Timnas?
Prestasi terbaiknya adalah menjuarai Piala AFF U-16 2018 dan JENESYS Jepang-ASEAN U-16.
Apa yang membuat karier Yudha Febrian menurun?
Kariernya menurun akibat serangkaian kasus indisipliner dan dugaan pelecehan seksual yang merusak reputasinya.
Advertisement