Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Ribuan Warga Mengungsi dan Penerbangan Dibatalkan

Erupsi besar yang terjadi pada awal November 2024 menyebabkan warga di Desa Pululera, Flores Timur, harus meninggalkan rumah mereka. Hujan abu dan lontaran batu pijar menjadi ancaman serius bagi keselamatan warga. Sebanyak 700 orang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, meninggalkan desa yang tertutup pasir vulkanik tebal.

Warga mengandalkan tenda-tenda darurat yang dibangun di area hutan dengan fasilitas terbatas. Tidak ada aliran listrik dan sumber air yang memadai, sehingga para pengungsi harus beradaptasi dengan kondisi yang minim. Kepala dusun di Desa Pululera, Konstantinus Balo, menyatakan bahwa warga takut akan lontaran batu pijar yang membahayakan nyawa mereka, meskipun sudah terbiasa dengan hujan abu.

Kondisi semakin genting saat hujan pasir vulkanis terjadi berulang kali. Jalan-jalan utama yang tertimbun pasir dan kerikil membuat akses evakuasi semakin sulit. Hal ini memaksa warga dan petugas untuk menunggu hingga situasi mereda sebelum melanjutkan perjalanan menuju posko pengungsian yang lebih aman.

Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tidak hanya berdampak pada warga lokal, tetapi juga pada sektor pariwisata internasional. Abu vulkanik yang tersebar hingga mencapai ruang udara Bali memaksa maskapai penerbangan asal Australia seperti Jetstar, Qantas, dan Virgin Australia untuk membatalkan sejumlah penerbangan mereka.

Juru bicara Virgin Australia menyatakan permintaan maafnya atas kondisi darurat ini. Pihaknya juga lebih mengutamakan keselamatan penumpang dan menghindari kondisi yang tidak diinginkan.

Pembatalan penerbangan ini menimbulkan ketidakpastian bagi wisatawan yang terjebak di Bali maupun yang berencana terbang ke Indonesia. Maskapai-maskapai tersebut sedang mencari solusi untuk memulihkan layanan secepat mungkin, termasuk menyediakan penerbangan tambahan bila kondisi memungkinkan.

Desa Pululera menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak oleh erupsi ini. Material vulkanik berupa pasir dan kerikil menutupi hampir seluruh area desa, termasuk Jalan Nasional Trans Flores yang merupakan akses utama menuju daerah tersebut. Hujan pasir yang tebal membuat desa terlihat seperti kota mati, dengan vegetasi dan bangunan tertutup debu tebal.

Para petani kopi dan kakao juga merasakan dampak besar akibat erupsi ini. Tanaman yang seharusnya siap panen kini rusak tertimbun abu vulkanik, menyebabkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit bagi masyarakat setempat. Kepala desa setempat, Paulus Soni Tukan, mengungkapkan bahwa banyak warga yang memilih untuk mengungsi secara mandiri karena akses jalan yang tertutup.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat dalam menangani dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Tim BNPB mendistribusikan bantuan logistik ke beberapa titik pengungsian yang tersebar di wilayah sekitar desa terdampak. Mereka juga membuka posko pengungsian tambahan untuk menampung warga yang semakin banyak mengungsi akibat erupsi yang berkepanjangan.

BNPB memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan, dapat terpenuhi meskipun kondisi medan yang sulit. Upaya evakuasi terus dilakukan, termasuk membersihkan jalan yang tertutup material vulkanik agar akses bantuan bisa lebih cepat menjangkau para korban.

Erupsi yang berkepanjangan ini diperkirakan akan memberikan dampak jangka panjang bagi ekonomi dan lingkungan di wilayah Flores Timur. Kerusakan tanaman kopi dan kakao dapat mengakibatkan penurunan pendapatan bagi para petani. Selain itu, material vulkanik yang menutupi tanah akan mempengaruhi kesuburan lahan pertanian dalam jangka panjang.

Dari sisi lingkungan, abu vulkanik yang tersebar luas dapat mencemari sumber air dan mengganggu kesehatan warga. Pemerintah daerah bersama BNPB dan organisasi terkait sedang berupaya melakukan upaya rehabilitasi dan pemulihan lingkungan agar dampak erupsi bisa diminimalisir.

Erupsi ini dipicu oleh aktivitas vulkanik yang meningkat di dalam gunung, menyebabkan tekanan dan akhirnya letusan besar.

Sekitar 700 warga Desa Pululera mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk menghindari lontaran batu pijar dan abu vulkanik.

Ya, beberapa maskapai seperti Virgin Australia, Jetstar, dan Qantas telah membatalkan penerbangan ke Bali karena abu vulkanik yang membahayakan ruang udara.

Tanaman kopi dan kakao di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami kerusakan parah akibat tertimbun abu dan kerikil vulkanis.

BNPB membuka posko pengungsian tambahan dan memastikan distribusi bantuan logistik untuk para pengungsi di berbagai titik pengungsian.