Liputan6.com, Jakarta Sebuah insiden catcalling terjadi dalam debat Pilkada Tangerang Selatan 2024 yang melibatkan moderator Aviani Malik. Pendukung salah satu pasangan calon (paslon) melontarkan catcalling dengan memanggil Aviani "baby," tindakan yang langsung ditanggapi tegas oleh jurnalis senior tersebut.
Dalam video yang viral di media sosial, Aviani mendatangi pendukung paslon dan meminta mereka menghormati jalannya debat serta menjaga tata tertib.
Baca Juga
“Saya akan coba untuk menertibkan Anda. Anda catcalling ke saya, tolong sama-sama hormati. Saya enggak suka Anda panggil saya baby,” ujar Aviani dengan nada tegas, dikutip dari akun TikTok @kecoamengsedih.
Advertisement
Tindakan Aviani ini disambut tepuk tangan dari hadirin yang hadir, menjadi pengingat pentingnya menghormati ruang publik dan tata krama, terutama dalam acara resmi seperti debat politik.
Apa Itu Catcalling dan Mengapa Hal Ini Bermasalah?
Catcalling adalah tindakan pelecehan verbal yang dilakukan di ruang publik, sering kali berupa komentar, pujian tidak pantas, atau seruan dengan nada seksual. Contoh tindakan ini termasuk siulan, panggilan seperti “psst” atau “hey cantik,” hingga panggilan julukan seperti “sayang” atau “baby” tanpa persetujuan.
Meskipun sering dianggap sepele atau sekadar candaan, catcalling memiliki dampak signifikan pada korban, seperti rasa tidak nyaman, kecemasan, hingga ketakutan. Hal ini menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap privasi dan hak seseorang untuk merasa aman di ruang publik.
Advertisement
Respons Tegas Aviani Malik: Mengapa Penting?
Aviani Malik memberikan contoh penting tentang bagaimana seharusnya seseorang merespons tindakan catcalling. Dengan tegas namun profesional, ia menunjukkan bahwa pelecehan verbal tidak dapat ditoleransi, terlebih dalam acara resmi.
“Saya enggak suka Anda panggil saya baby,” ujarnya, menegaskan bahwa tindakan seperti itu tidak hanya tidak sopan, tetapi juga mengganggu profesionalitas acara.
Sikap ini mendapat apresiasi dari banyak pihak, baik di lokasi debat maupun di media sosial.
Dampak Catcalling
Mengutip Merdeka.com, meskipun terlihat ringan, cat calling dapat memberikan dampak besar pada korban. Beberapa dampak utama meliputi:
- Kecemasan dan Rasa Takut: Korban sering merasa tidak aman saat berada di ruang publik.
- Penurunan Harga Diri: Komentar merendahkan dapat membuat korban merasa buruk tentang diri mereka sendiri.
- Gangguan Kesehatan Mental: Paparan berulang terhadap catcalling dapat memicu stres, trauma, bahkan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
- Ketika terjadi di ruang publik, catcalling juga menciptakan atmosfer ketidaknyamanan yang berdampak pada orang lain di sekitarnya.
Advertisement
Bagaimana Menyikapi Catcalling?
Menanggapi catcalling memerlukan keberanian dan strategi yang tepat untuk menjaga keselamatan. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
- Tetap Tenang: Jangan biarkan emosi menguasai situasi.
- Berikan Respons Tegas: Jika merasa aman, berikan tanggapan singkat, seperti “Tolong berhenti.”
- Laporkan Kejadian: Jika catcalling terjadi di tempat dengan pengawasan, seperti transportasi umum, segera laporkan.
- Ajak Pendamping: Jika memungkinkan, berjalanlah bersama teman atau keluarga untuk mengurangi kemungkinan pelecehan.
Aviani Malik menunjukkan bahwa tanggapan tegas dan profesional dapat menjadi langkah awal untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pelecehan verbal.
Apa itu catcalling?
Catcalling adalah bentuk pelecehan verbal berupa komentar, siulan, atau panggilan tidak sopan di ruang publik, biasanya bernada seksual atau merendahkan.
Advertisement
Mengapa catcalling dianggap pelecehan?
Catcalling mengganggu privasi seseorang, menciptakan ketidaknyamanan, dan menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap hak orang lain untuk merasa aman di ruang publik.
Bagaimana cara menghadapi catcalling?
Tetap tenang, berikan tanggapan singkat dan tegas jika merasa aman, atau laporkan kejadian kepada pihak berwenang jika memungkinkan.
Advertisement