Liputan6.com, Jakarta Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Islam memiliki kesempatan istimewa untuk meraih pahala berlipat ganda melalui puasa sunnah tarwiyah. Puasa yang dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah ini memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam, dengan keutamaan yang luar biasa bagi para pelaksananya.
Baca Juga
Advertisement
Puasa tarwiyah memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan sejarah ketaatan Nabi Ibrahim AS. Kata "tarwiyah" sendiri berarti merenung atau berpikir, yang mengingatkan kita pada momen ketika Nabi Ibrahim AS merenung dan mencari kebenaran setelah mendapat perintah Allah SWT untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail AS.
Mari kita pelajari lebih dalam tentang keutamaan, dalil, dan tata cara pelaksanaan puasa tarwiyah, termasuk bacaan doanya yang lengkap, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (18/11/2024).
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Puasa tarwiyah merupakan salah satu amalan sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah, puasa ini menjadi bagian dari rangkaian ibadah yang dianjurkan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para ulama menjelaskan beberapa keutamaan luar biasa dari pelaksanaan puasa tarwiyah ini, yang menjadikannya sangat dianjurkan untuk diamalkan oleh umat Islam yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.
1. Penghapus Dosa Setahun
Keutamaan pertama dari puasa tarwiyah adalah kemampuannya menghapus dosa selama setahun, sebagaimana disebutkan dalam hadits:
صوم يوم التروية كفارة سنة وصوم يوم عرفة كفارة سنتين
"Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun." (HR. Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar)
Meskipun sebagian ulama hadits memandang riwayat ini memiliki sanad yang lemah (dha'if), namun para ulama memperbolehkan pengamalannya dalam konteks fadla'ilul a'mal (keutamaan amal), karena didukung oleh dalil-dalil umum tentang keutamaan beramal saleh pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Penghapusan dosa ini mencakup dosa-dosa kecil yang dilakukan selama setahun, dengan catatan tetap harus bertaubat untuk dosa-dosa besar.
2. Pahala Setara Kesabaran Nabi Ayub AS
Keutamaan kedua yang tidak kalah istimewa adalah mendapatkan pahala yang setara dengan kesabaran Nabi Ayub AS. Berdasarkan riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais disebutkan:
"Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibahnya."
Keutamaan ini menunjukkan betapa besar nilai puasa tarwiyah, mengingat Nabi Ayub AS adalah teladan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi ujian. Beliau tetap teguh dalam keimanan meski menghadapi berbagai cobaan berat, mulai dari kehilangan harta, keluarga, hingga ujian kesehatan yang sangat berat. Dengan berpuasa tarwiyah, seorang muslim berkesempatan meraih pahala yang setara dengan kesabaran yang legendaris ini.
3. Bagian dari Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Dzulhijjah
Puasa tarwiyah juga mendapatkan keutamaan tambahan karena dilaksanakan pada masa yang mulia, yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Allah SWT telah bersumpah dalam Al-Qur'an dengan sepuluh hari ini, yang menunjukkan keistimewaannya. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada hari yang lebih dicintai Allah untuk beribadah padanya melebihi hari-hari sepuluh Dzulhijjah." (HR. Bukhari)
Pelaksanaan puasa pada hari-hari ini menjadi salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan, sehingga puasa tarwiyah yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah mendapat nilai tambah dari segi waktu pelaksanaannya yang mulia.
4. Menghidupkan Sunnah Ibrahim AS
Dengan melaksanakan puasa tarwiyah, seorang muslim turut menghidupkan dan mengenang momen bersejarah dari ketaatan Nabi Ibrahim AS. Hari tarwiyah adalah hari dimana Nabi Ibrahim AS merenung dan memantapkan hati untuk melaksanakan perintah Allah SWT yang begitu berat, yaitu menyembelih putranya, Ismail AS. Menghidupkan momen ini dengan berpuasa merupakan bentuk penghormatan terhadap ketaatan dan pengorbanan yang luar biasa dari sang khalilullah (kekasih Allah).
Dengan memahami berbagai keutamaan ini, sudah selayaknya kita sebagai umat Islam memanfaatkan kesempatan berharga untuk melaksanakan puasa tarwiyah. Meski bersifat sunnah, pahala dan manfaat yang dijanjikan sungguh luar biasa, mencakup penghapusan dosa, pahala kesabaran, dan keberkahan dari waktu yang mulia.
Advertisement
Bacaan Doa Puasa Tarwiyah
Dalam pelaksanaan puasa tarwiyah, niat menjadi rukun yang wajib dipenuhi, sebagaimana kaidah yang masyhur "segala amal tergantung pada niatnya." Untuk puasa sunnah seperti puasa tarwiyah, Allah SWT memberikan keringanan dimana niat dapat dilakukan hingga sebelum waktu dzuhur, berbeda dengan puasa wajib yang harus diniatkan sebelum fajar. Berikut adalah bacaan doa atau lafadz niat puasa tarwiyah yang dapat diamalkan, baik ketika malam hari maupun pagi hari sebelum dzuhur, selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
1. Niat Puasa Tarwiyah di Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Puasa Tarwiyah di Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."
Tata Cara Pelaksanaan Puasa Tarwiyah
Pelaksanaan puasa tarwiyah pada dasarnya sama seperti puasa-puasa sunnah lainnya. Namun, mengingat keistimewaan hari tarwiyah yang merupakan bagian dari sepuluh hari pertama Dzulhijjah, ada beberapa hal khusus yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan pahala dan keberkahan puasa ini. Berikut adalah panduan lengkap tata cara pelaksanaan puasa tarwiyah yang bisa Anda ikuti.
1. Persiapan Puasa
Sebelum melaksanakan puasa tarwiyah, pastikan Anda telah memverifikasi tanggal 8 Dzulhijjah dengan merujuk pada penetapan pemerintah setempat melalui Kementerian Agama. Untuk memulai puasa, diutamakan berniat pada malam hari sebelum terbit fajar, meskipun untuk puasa sunnah diperbolehkan berniat hingga sebelum waktu dzuhur. Jangan lupa untuk melakukan sahur sebagai penguatan dalam menjalankan ibadah puasa. Rasulullah SAW bersabda, "Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah." (HR Bukhari). Sahur tidak hanya memberikan kekuatan fisik tetapi juga menjadi kesempatan untuk berdoa dan berdzikir di waktu yang penuh keberkahan.
2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Selama menjalankan puasa tarwiyah, sangat penting untuk menjaga diri dari berbagai perbuatan yang dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan pahala puasa. Pengendalian amarah menjadi aspek krusial yang harus dijaga, sebagaimana hadits Rasulullah SAW tentang adab orang yang berpuasa. Selain itu, hindari ghibah (menggunjing), berbohong, dan segala bentuk perkataan buruk yang dapat mencederai kesempurnaan puasa. Manfaatkan waktu puasa untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan bersedekah. Ingatlah bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih pengendalian diri secara komprehensif.
3. Waktu Berbuka
Ketika waktu berbuka tiba dengan berkumandangnya adzan Maghrib, disunnahkan untuk segera berbuka puasa tanpa menunda-nunda. Mulailah berbuka dengan membaca doa berbuka puasa: "Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin" yang artinya "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang." Dianjurkan untuk berbuka dengan makanan yang manis seperti kurma atau air putih terlebih dahulu, mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Setelah berbuka, lanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah dan perbanyak doa karena doa orang yang berpuasa ketika berbuka adalah doa yang mustajab (dikabulkan).
4. Aktivitas Setelah Berbuka
Setelah berbuka puasa dan menunaikan shalat Maghrib, manfaatkan waktu yang tersisa untuk memperbanyak ibadah dan amalan baik. Anda bisa menghadiri majelis ilmu, membaca Al-Qur'an, atau berdzikir sambil menunggu waktu Isya. Jika memungkinkan, lakukan shalat Tarawih atau shalat malam lainnya untuk memaksimalkan keberkahan malam tersebut. Ingatlah bahwa setiap detik di bulan Dzulhijjah memiliki nilai istimewa di sisi Allah SWT.
5. Persiapan Puasa Arafah
Mengingat puasa tarwiyah diikuti dengan puasa Arafah keesokan harinya, gunakan malam hari untuk mempersiapkan diri melanjutkan puasa. Persiapkan sahur dan niat untuk puasa Arafah yang memiliki keutamaan lebih besar yaitu penghapusan dosa dua tahun. Dengan persiapan yang baik, Anda dapat menjalankan rangkaian puasa ini dengan optimal dan meraih pahala yang berlipat ganda.
Dengan melaksanakan puasa tarwiyah sesuai dengan tata cara yang dianjurkan ini, insya Allah kita dapat memperoleh manfaat dan keutamaan yang maksimal dari ibadah puasa tersebut. Selalu ingat bahwa setiap detail dalam ibadah memiliki hikmah dan nilai tersendiri yang akan kembali kepada pelakunya.
Advertisement
Hikmah dan Manfaat Puasa Tarwiyah
Setiap ibadah yang Allah SWT syariatkan pasti memiliki hikmah dan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan manusia, baik secara spiritual maupun sosial. Puasa tarwiyah, sebagai bagian dari rangkaian ibadah di bulan Dzulhijjah, menyimpan berbagai hikmah mendalam yang dapat kita petik untuk meningkatkan kualitas keimanan dan kehidupan sosial kita. Mari kita telaah hikmah dan manfaat puasa tarwiyah yang dapat menjadi motivasi tambahan dalam menjalankan ibadah ini.
1. Manfaat Spiritual
Puasa tarwiyah memberikan kesempatan istimewa bagi kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Melalui puasa ini, kita dilatih untuk menjaga setiap gerak-gerik anggota tubuh dari hal-hal yang dilarang, sehingga meningkatkan kesadaran akan pengawasan Allah SWT (muraqabatullah) dalam setiap aktivitas. Puasa juga menjadi sarana efektif dalam melatih kesabaran dan pengendalian diri, dimana kita belajar menahan tidak hanya dari makan dan minum, tetapi juga dari hawa nafsu dan godaan duniawi. Lebih dari itu, puasa tarwiyah yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan menjadi sarana penghapusan dosa-dosa yang telah lalu, memberikan kesempatan bagi kita untuk memulai lembaran baru yang lebih bersih dalam perjalanan spiritual kita.
2. Manfaat Sosial
Dalam dimensi sosial, puasa tarwiyah memiliki dampak signifikan dalam membentuk kepribadian yang lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Ketika kita merasakan lapar dan haus selama berpuasa, secara tidak langsung kita diingatkan akan penderitaan saudara-saudara kita yang kesulitan mendapatkan makanan dan minuman. Pengalaman ini menumbuhkan rasa syukur atas nikmat Allah sekaligus mendorong kita untuk lebih peduli dan gemar berbagi dengan sesama. Puasa juga memperkuat ikatan persaudaraan sesama muslim, terutama ketika kita berbuka puasa bersama atau saling mengingatkan untuk melaksanakan ibadah ini. Momentum puasa tarwiyah menjadi sarana efektif untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian sosial dalam masyarakat.
3. Manfaat Psikologis
Dari sisi psikologis, puasa tarwiyah mengajarkan kita tentang makna pengendalian diri yang sesungguhnya. Kata "tarwiyah" yang berarti merenung atau berpikir, mengajak kita untuk melakukan introspeksi diri dan memikirkan secara mendalam tentang tujuan hidup kita. Seperti halnya Nabi Ibrahim AS yang menggunakan waktu ini untuk merenung dan memantapkan hati dalam menjalankan perintah Allah, kita pun diajak untuk merenungkan berbagai nikmat dan ujian dalam hidup, serta bagaimana menyikapinya dengan bijaksana. Proses perenungan ini dapat membantu kita mencapai ketenangan jiwa dan kejernihan pikiran dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
4. Manfaat Kesehatan
Meskipun bukan tujuan utama, puasa tarwiyah juga memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi tubuh. Ketika berpuasa, tubuh mendapat kesempatan untuk melakukan detoksifikasi alami dan mengistirahatkan sistem pencernaan. Proses ini membantu mengoptimalkan fungsi organ-organ tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Terlebih lagi, jika puasa dilakukan dengan pola makan yang sehat saat sahur dan berbuka, maka akan memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik secara keseluruhan. Namun perlu diingat, manfaat kesehatan ini merupakan bonus dari Allah SWT, sedangkan tujuan utama tetaplah untuk meraih ridha-Nya.
Dengan memahami berbagai hikmah dan manfaat puasa tarwiyah ini, diharapkan kita dapat semakin termotivasi untuk melaksanakannya dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan. Setiap tetes keringat dan rasa lapar yang kita rasakan selama berpuasa sesungguhnya adalah investasi berharga untuk kebahagiaan dunia dan akhirat. Mari kita jadikan puasa tarwiyah sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas ketakwaan dan kepedulian sosial kita.
Puasa tarwiyah merupakan amalan sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa, termasuk penghapusan dosa setahun dan pahala setara kesabaran Nabi Ayub AS. Meskipun bersifat sunnah, ibadah ini sangat dianjurkan sebagai bagian dari rangkaian ibadah menjelang Idul Adha. Dengan memahami tata cara, bacaan doa puasa tarwiyah, dan keutamaannya, diharapkan kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh makna.