Sukses

Perjalanan Hidup Mary Jane Veloso, dari Terpidana Mati hingga Bermimpi Pulang ke Filipina

Kisah Mary Jane Veloso: Perjuangan dari vonis mati hingga kebebasan, korban perdagangan manusia yang mengguncang dunia.

Liputan6.com, Jakarta Mary Jane Veloso, seorang perempuan asal Filipina, pernah menjadi pusat perhatian dunia karena kasus narkotika yang membawanya mendekam di balik jeruji besi Indonesia selama lebih dari satu dekade. Dihukum mati pada 2010, ia kini pulang ke tanah airnya setelah menjalani perjuangan hukum yang panjang dan melelahkan. Perjalanan hidup Mary Jane bukan hanya tentang hukum, tetapi juga gambaran nyata dari kompleksitas perdagangan manusia.

Kisah Mary Jane dimulai sebagai seorang tenaga kerja wanita yang terjebak dalam lingkaran perdagangan manusia. Dari tawaran pekerjaan di Malaysia hingga tertangkap membawa 2,6 kilogram heroin di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, membuat kehidupannya terpuruk. Ia mengaku tidak mengetahui isi koper yang membawanya ke vonis mati.

Setelah lebih dari satu dekade penuh perjuangan diplomasi, pengakuannya sebagai korban perdagangan manusia akhirnya mendapatkan perhatian serius oleh pemerintah Indonesia. Pada November 2024, ia dibebaskan dan dipulangkan ke Filipina, sebuah kerja sama diplomatis yang diusahakan bersama antara Indonesia dan Filipina. Simak perjalanan singkat Mary Jane Veloso, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Kamis (21/11).

2 dari 16 halaman

1. Latar Belakang Kehidupan Mary Jane Veloso

Mary Jane lahir di Cabanatuan, Filipina, pada 1985, sebagai anak bungsu dari keluarga kurang mampu. Kehidupan berat memaksanya menikah muda, namun ia harus bercerai dan menjadi tulang punggung bagi dua anaknya.

3 dari 16 halaman

2. Awal Perjalanan sebagai Tenaga Kerja di Luar Negeri

Mary Jane bekerja di Dubai pada 2009, namun kembali ke Filipina setelah nyaris menjadi korban kekerasan seksual. Tawaran pekerjaan di Malaysia mengantarkannya ke takdir yang kelam.

4 dari 16 halaman

3. Penangkapan di Bandara Adisutjipto

Pada April 2010, Mary Jane ditangkap dengan 2,6 kg heroin di kopernya. Ia mengaku dijebak oleh perekrutnya, tetapi tetap dihukum mati oleh Pengadilan Negeri Sleman.

5 dari 16 halaman

4. Vonis Mati dan Tantangan Hukum

Pengadilan Indonesia menjatuhkan hukuman mati pada Mary Jane pada Oktober 2010, memicu upaya banding yang sulit karena keterbatasan penerjemah dan bukti.

6 dari 16 halaman

5. Gelombang Protes dan Penundaan Eksekusi 2015

Protes besar dari berbagai pihak internasional menghentikan eksekusinya pada menit terakhir, membuka peluang bagi Mary Jane untuk menjadi saksi dalam kasus perekrutnya.

7 dari 16 halaman

6. Pengakuan Sebagai Korban Perdagangan Manusia

Mary Jane berulang kali menyatakan bahwa ia tidak tahu isi koper yang dibawanya. Perekrutnya, Maria Kristina Sergio, akhirnya dihukum di Filipina pada 2020.

8 dari 16 halaman

7. Upaya Diplomasi Indonesia-Filipina

Selama bertahun-tahun, berbagai pemerintah Filipina berjuang melalui jalur diplomasi untuk membebaskan Mary Jane, melibatkan dua presiden Indonesia.

9 dari 16 halaman

8. Keputusan Pemindahan Mary Jane ke Filipina

Pada November 2024, pemerintah Indonesia menyetujui transfer Mary Jane ke Filipina, membuktikan kerja sama erat antarnegara.

10 dari 16 halaman

9. Kebebasan Mary Jane: Kemenangan Kemanusiaan

Kebebasannya disambut dengan sukacita di Filipina, menandai akhir dari perjalanan panjang Mary Jane sebagai korban sistem perdagangan manusia.

11 dari 16 halaman

10. Dampak Kasus Mary Jane pada Sistem Hukum Internasional

Kisahnya menyoroti perlunya perlindungan lebih bagi tenaga kerja asing dan korban perdagangan manusia, serta pentingnya reformasi hukum internasional.

12 dari 16 halaman

Siapakah Mary Jane Veloso?

Mary Jane Veloso adalah seorang perempuan asal Filipina yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia pada 2010 atas kasus penyelundupan narkotika. Ia kemudian diakui sebagai korban perdagangan manusia.

13 dari 16 halaman

Bagaimana Mary Jane bisa tertangkap?

Mary Jane ditangkap di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, karena membawa 2,6 kg heroin dalam kopernya, yang menurut pengakuannya, ia tidak tahu isi koper tersebut.

14 dari 16 halaman

Mengapa eksekusi Mary Jane ditunda?

Eksekusi Mary Jane ditunda pada 2015 setelah perekrutnya menyerahkan diri di Filipina, membuka kemungkinan bahwa ia adalah korban perdagangan manusia.

15 dari 16 halaman

Apa yang membuat Mary Jane akhirnya bebas?

Kombinasi dari upaya diplomatik antara Indonesia dan Filipina serta pengakuan terhadap statusnya sebagai korban perdagangan manusia membuat Mary Jane akhirnya bebas pada 2023.

16 dari 16 halaman

Apa dampak kasus Mary Jane terhadap hukum internasional?

Kasus ini meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya perlindungan bagi korban perdagangan manusia dan perlunya reformasi hukum untuk tenaga kerja migran.