Liputan6.com, Jakarta Pada ulang tahunnya yang ke-53, Sandrina Malakiano merayakan momen istimewa dengan merilis album perdana bertajuk AIR. Album yang berisi delapan lagu karya musisi ternama Indonesia ini tidak hanya menggambarkan perjalanan hidupnya, tetapi juga menjadi penghormatan bagi kekuatan perempuan Indonesia yang sering terlupakan.
Album ini menunjukkan sisi lain Sandrina yang selama ini dikenal luas sebagai presenter dan konsultan politik ternama.
Peluncuran album AIR menjadi langkah baru dalam karier Sandrina, melengkapi perjalanan panjangnya sebagai salah satu sosok inspiratif di dunia media, politik, dan seni.
Advertisement
Awal Karier
Lahir di Bangkok, Thailand pada 24 November 1971, Sandrina Malakiano telah menunjukkan bakatnya di dunia seni sejak usia dini. Sejak duduk di bangku SD, ia tampil di berbagai acara televisi di TVRI Denpasar, termasuk menyanyi dan menari. Aktivitasnya di dunia hiburan ini berlanjut saat ia menempuh pendidikan di Universitas Udayana, Denpasar, di jurusan Teknik Sipil.
Sandrina kemudian merambah dunia pertelevisian nasional, menjadi presenter olahraga di Anteve dan English News Service di TVRI Jakarta. Namun, kariernya semakin bersinar ketika ia bergabung dengan Metro TV pada tahun 2000, di mana ia membawakan berbagai program berita unggulan hingga 2006.
Advertisement
Perjalanan di Dunia Jurnalistik dan Politik
Sebagai jurnalis dan presenter, Sandrina Malakiano telah menorehkan banyak prestasi. Ia menjadi runner-up presenter berita terbaik dalam ajang Asian Television Awards di Singapura pada 2002. Ia juga beberapa kali masuk dalam kategori Highly Commended Best News Presenter or Anchor pada 2001 dan 2003, serta kategori Best Current Affairs Presenter pada 2005.
Mengutip situs p2k.stekom.ac.id, setelah mengundurkan diri dari Metro TV pada 2006, Sandrina melanjutkan kariernya secara independen sebagai konsultan politik dan pengajar. Saat ini, ia menjabat sebagai Deputy CEO di PolMark Indonesia, sebuah firma konsultan politik terkemuka. Posisi ini mencerminkan transisi Sandrina dari dunia jurnalistik ke dunia politik, di mana ia menjadi salah satu konsultan yang paling dihormati di Indonesia.
Kehidupan Pribadi: Perjalanan Spiritualitas yang Inspiratif
Sandrina lahir dari keluarga lintas budaya. Ayahnya, Rinaldo Edgardo Malakiano, adalah warga negara Belarus yang beragama Gregorian, sementara ibunya, R.Ay. Didiet Soetarti Soerjotjokro, adalah keturunan Jawa yang beragama Islam. Selama masa kecilnya di Bali, Sandrina memeluk agama Hindu sebelum akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam pada tahun 2000, setelah menjalani perjalanan panjang mencari keyakinan.
Pernikahan pertama Sandrina dengan Rico Ceper berakhir pada 2004. Ia kemudian menikah dengan Eep Saefulloh Fatah, seorang konsultan politik, pada 2005. Dari perjalanan ini, Sandrina menunjukkan kekuatan dan ketabahannya sebagai seorang perempuan yang terus berkarya di tengah dinamika kehidupan pribadi.
Advertisement
Peluncuran Album AIR
Peluncuran album AIR menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier Sandrina. Album ini menampilkan sisi seni dan emosional dari perjalanan hidupnya.
Sandrina mengatakan, album ini adalah bentuk penghormatan untuk perempuan yang sering kali dilupakan, tetapi memiliki kekuatan luar biasa. Lagu-lagu dalam album ini mengisahkan perjuangan, cinta, dan harapan yang menginspirasi banyak orang.
Sandrina berharap album ini tidak hanya menjadi karya seni, tetapi juga motivasi bagi perempuan Indonesia untuk terus berdaya dan berkarya, apa pun tantangan yang dihadapi.
1. Siapakah Sandrina Malakiano?
Sandrina Malakiano adalah mantan presenter berita ternama, konsultan politik, dan pengajar public speaking yang telah berkarya sejak usia dini.
Advertisement
2. Apa kontribusi Sandrina di dunia jurnalistik?
Sandrina pernah menjadi presenter berita di Metro TV dan menerima penghargaan internasional seperti Highly Commended Best News Presenter di Asian Television Awards.
3. Apa yang unik dari album AIR yang dirilis Sandrina?
Album ini menggambarkan perjalanan hidup Sandrina dan menjadi penghormatan bagi kekuatan perempuan Indonesia yang sering dilupakan.
Advertisement