Sukses

Apa Kata Baku 'Hisap'? Pahami Pengertian Kata Baku, Makna, dan Penggunaannya dalam Bahasa Indonesia

Pelajari perbedaan kata baku "isap" dan tidak baku "hisap" serta penggunaannya yang tepat dalam bahasa Indonesia. Pahami pentingnya kata baku untuk komunikasi yang efektif.

Liputan6.com, Jakarta Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan profesional. Salah satu contoh yang sering menimbulkan kebingungan adalah penggunaan kata "isap" dan "hisap". Banyak orang masih ragu manakah di antara keduanya yang merupakan kata baku yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang kata baku "isap", penggunaannya yang tepat, serta pentingnya memahami perbedaan antara kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Pemahaman ini akan membantu Anda berkomunikasi dengan lebih baik, terutama dalam konteks formal dan profesional.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yang baku adalah "isap", bukan "hisap". Pengetahuan tentang kata baku ini penting untuk meningkatkan kualitas komunikasi tertulis dan lisan Anda. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (25/11/2024).

2 dari 5 halaman

Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku

Sebelum membahas lebih jauh tentang penggunaan kata "isap" sebagai kata baku, penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu konsep dasar kata baku dan tidak baku dalam bahasa Indonesia. Pemahaman ini akan membantu kita mengerti mengapa beberapa kata ditetapkan sebagai kata baku, sementara bentuk lainnya dianggap tidak baku.

Kata baku adalah kata yang penulisan dan pengucapannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar bahasa Indonesia yang telah ditetapkan secara resmi. Kaidah-kaidah ini tidak dibuat secara sembarangan, melainkan mengacu pada tiga pedoman utama yang telah disepakati, yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Ketika sebuah kata sesuai dengan ketentuan dalam ketiga pedoman ini, maka kata tersebut dapat dikategorikan sebagai kata baku.

Di sisi lain, kata tidak baku merupakan bentuk kata yang menyimpang dari kaidah standar bahasa Indonesia yang berlaku. Kemunculan kata tidak baku ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pengaruh dialek daerah, interferensi bahasa asing, atau kebiasaan penggunaan bahasa yang kurang tepat dalam masyarakat. Meskipun kata tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, penggunaannya tidak dianjurkan dalam situasi formal atau dalam penulisan resmi.

Pemahaman tentang perbedaan kata baku dan tidak baku menjadi sangat penting dalam konteks penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan mengetahui dan memahami konsep ini, kita dapat memilih kata yang tepat sesuai dengan situasi dan konteks komunikasi yang dihadapi. Dalam situasi formal seperti penulisan akademis, komunikasi bisnis, atau dokumen resmi, penggunaan kata baku mutlak diperlukan untuk menjaga profesionalisme dan kejelasan pesan yang ingin disampaikan.

3 dari 5 halaman

Apa Kata Baku 'Hisap'?

Salah satu contoh kata yang sering menimbulkan kebingungan dalam penggunaannya adalah kata "isap" dan variannya "hisap". Banyak pengguna bahasa Indonesia masih ragu manakah di antara keduanya yang merupakan bentuk baku. Untuk mengklarifikasi hal ini, mari kita telusuri definisi dan penggunaan kata "isap" yang telah ditetapkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Menurut KBBI, kata "isap" merupakan bentuk baku yang memiliki beberapa definisi. Dalam pengertian dasarnya, kata "isap" berarti menarik sesuatu sampai masuk atau menghirup. Definisi ini kemudian berkembang menjadi beberapa makna yang lebih spesifik, seperti menyedot atau memasukkan sesuatu dengan kekuatan hawa. Dalam konteks yang lebih luas, kata "isap" juga dapat diartikan sebagai tindakan mempekerjakan orang dengan upah yang sangat kecil, yang menunjukkan perkembangan makna kata secara metaforis.

Dalam penggunaannya sehari-hari, kata "isap" dapat diaplikasikan dalam berbagai konteks dan situasi. Misalnya, dalam kalimat "Anak itu suka isap permen lolipop saat menonton televisi," kata "isap" digunakan dalam konteks literal untuk menggambarkan tindakan mengulum permen. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata "isap" dalam kalimat:

  1. "Anak itu suka isap permen lolipop saat menonton televisi."
  2. "Dokter menyarankan untuk menghindari kebiasaan isap rokok."
  3. "Petani sedang melakukan kegiatan isap air dari sumur untuk menyiram tanaman."

Pemahaman yang tepat tentang kata baku "isap" dan penggunaannya dalam berbagai konteks sangat penting untuk komunikasi yang efektif. Dengan menggunakan kata baku "isap" secara konsisten, terutama dalam situasi formal, kita tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, tetapi juga memastikan bahwa pesan yang ingin kita sampaikan dapat diterima dengan jelas oleh pendengar atau pembaca.

4 dari 5 halaman

Pentingnya Penggunaan Kata Baku

Dalam era komunikasi yang semakin kompleks, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menjadi semakin penting. Kata baku, sebagai salah satu elemen penting dalam berbahasa Indonesia, memiliki peran strategis dalam menciptakan komunikasi yang efektif dan profesional. Memahami pentingnya penggunaan kata baku dapat membantu kita mencapai tujuan komunikasi dengan lebih baik.

1. Kejelasan Makna

Penggunaan kata baku memberikan kejelasan makna yang tidak dapat digantikan oleh kata tidak baku. Ketika kita menggunakan kata baku, risiko kesalahpahaman dalam komunikasi dapat diminimalkan karena setiap kata baku memiliki definisi yang jelas dan telah disepakati dalam KBBI. Misalnya, penggunaan kata baku "isap" memiliki makna yang lebih pasti dibandingkan dengan variannya yang tidak baku. Kejelasan makna ini sangat penting terutama dalam konteks formal seperti dokumen hukum, artikel ilmiah, atau komunikasi bisnis, di mana setiap kata harus memiliki interpretasi yang tepat dan tidak ambigu.

2. Profesionalisme

Kemampuan menggunakan kata baku dengan tepat mencerminkan tingkat profesionalisme seseorang. Dalam dunia kerja atau akademik, penggunaan kata baku menunjukkan bahwa seseorang memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat meningkatkan kredibilitas dan memberikan kesan positif kepada lawan bicara atau pembaca. Selain itu, konsistensi dalam penggunaan kata baku juga menunjukkan keseriusan dan komitmen terhadap standar kualitas komunikasi yang tinggi.

3. Efektivitas Komunikasi

Kata baku memiliki peran penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Ketika semua pihak dalam komunikasi menggunakan kata baku yang sama, proses penyampaian dan pemahaman pesan menjadi lebih lancar. Penggunaan kata baku juga membantu menghemat waktu dan energi karena mengurangi kebutuhan untuk mengklarifikasi makna atau menjelaskan ulang maksud dari kata-kata yang digunakan. Dalam konteks yang lebih luas, efektivitas komunikasi ini dapat mempengaruhi kesuksesan dalam berbagai aspek, mulai dari pendidikan hingga karier profesional.

4. Standarisasi Bahasa

Penggunaan kata baku berperan penting dalam menjaga standarisasi bahasa Indonesia. Di tengah beragamnya dialek dan pengaruh bahasa asing, kata baku menjadi pengikat yang menyatukan berbagai variasi bahasa dalam satu standar yang baku. Hal ini penting untuk menjaga kesatuan bahasa nasional dan memastikan bahwa bahasa Indonesia dapat terus berkembang secara terstruktur dan sistematis. Standarisasi ini juga memudahkan proses pembelajaran bahasa Indonesia, baik bagi penutur asli maupun pembelajar asing.

Memahami dan menerapkan penggunaan kata baku dalam komunikasi sehari-hari bukanlah sekadar formalitas, melainkan sebuah kebutuhan untuk mencapai komunikasi yang efektif dan profesional. Meskipun dalam situasi informal kita mungkin lebih sering menggunakan kata tidak baku, kemampuan untuk menggunakan kata baku dengan tepat tetap menjadi keterampilan yang sangat berharga, terutama dalam konteks formal dan profesional. Dengan terus memperhatikan dan mempraktikkan penggunaan kata baku, kita dapat meningkatkan kualitas komunikasi kita secara keseluruhan.

5 dari 5 halaman

Tips Menggunakan Kata Baku dengan Tepat

Menggunakan kata baku dengan tepat memang membutuhkan latihan dan pembiasaan. Bagi banyak orang, terutama yang terbiasa menggunakan bahasa informal dalam komunikasi sehari-hari, peralihan ke penggunaan kata baku bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan strategi yang tepat dan konsisten, keterampilan ini dapat dikembangkan secara bertahap. Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu Anda meningkatkan kemampuan menggunakan kata baku.

1. Rajin Mengecek KBBI

Kebiasaan mengecek Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan langkah fundamental dalam memastikan penggunaan kata baku yang tepat. Di era digital ini, KBBI daring telah tersedia dan dapat diakses dengan mudah melalui berbagai perangkat. Setiap kali Anda ragu tentang kebakuan suatu kata, seperti dalam kasus "isap" dan "hisap", periksa langsung di KBBI. Selain memastikan kebakuan kata, KBBI juga memberikan definisi lengkap dan contoh penggunaan yang dapat membantu Anda memahami konteks penggunaan yang tepat. Membuat kebiasaan mengecek KBBI juga akan membantu Anda membangun "bank kata" mental yang dapat digunakan dalam berbagai situasi komunikasi.

2. Membaca Sumber Terpercaya

Membaca secara teratur dari sumber-sumber terpercaya seperti jurnal ilmiah, artikel berita resmi, dan buku-buku berkualitas dapat sangat membantu dalam memahami dan menginternalisasi penggunaan kata baku. Melalui kegiatan membaca, Anda tidak hanya memperkaya kosakata baku, tetapi juga mempelajari bagaimana kata-kata tersebut digunakan dalam berbagai konteks. Perhatikan bagaimana penulis profesional menggunakan kata baku dalam karya mereka, bagaimana mereka memilih kata yang tepat untuk situasi tertentu, dan bagaimana pilihan kata tersebut mempengaruhi efektivitas komunikasi. Kebiasaan membaca juga akan membantu Anda mengembangkan kepekaan terhadap penggunaan bahasa yang baik dan benar.

3. Berlatih Menulis Formal

Praktik menulis dalam konteks formal merupakan cara efektif untuk mengasah kemampuan menggunakan kata baku. Mulailah dengan menulis dokumen sederhana seperti email formal, laporan singkat, atau artikel pendek. Dalam proses penulisan, pastikan untuk menggunakan kata baku secara konsisten dan sesuai konteks. Jangan ragu untuk meminta umpan balik dari rekan atau mentor yang memiliki pemahaman baik tentang bahasa Indonesia baku. Umpan balik ini akan membantu Anda mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan memberikan perspektif baru tentang penggunaan kata baku yang lebih efektif.

4. Mengikuti Pelatihan dan Workshop

Mengikuti pelatihan atau workshop bahasa Indonesia, khususnya yang fokus pada penggunaan bahasa baku dalam konteks profesional, dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam. Dalam pelatihan semacam ini, Anda tidak hanya belajar tentang teori penggunaan kata baku, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkannya dalam lingkungan yang terstruktur. Interaksi dengan instruktur dan sesama peserta juga dapat memberikan wawasan berharga tentang berbagai aspek penggunaan kata baku dalam situasi nyata.

Menguasai penggunaan kata baku memang membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi hasil yang didapatkan sepadan dengan usaha yang dikeluarkan. Kemampuan menggunakan kata baku dengan tepat tidak hanya akan meningkatkan kualitas komunikasi Anda, tetapi juga membuka lebih banyak peluang dalam karier profesional. Yang terpenting adalah konsistensi dalam menerapkan tips-tips di atas dan kesediaan untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Dengan komitmen yang kuat untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Anda akan menemukan bahwa penggunaan kata baku menjadi semakin natural dan mudah dilakukan seiring berjalannya waktu.

Penggunaan kata baku "isap" bukan hanya sekadar pilihan kata, tetapi merupakan bentuk kepatuhan terhadap kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan memahami dan menggunakan kata baku dengan tepat, kita dapat berkomunikasi secara lebih efektif dan profesional.

Meskipun dalam percakapan sehari-hari penggunaan kata tidak baku seperti "hisap" masih umum ditemui, penting untuk membiasakan diri menggunakan kata baku, terutama dalam konteks formal. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas komunikasi dan menciptakan kesan yang lebih profesional.