Liputan6.com, Jakarta Gastritis adalah kondisi yang terjadi ketika dinding lambung mengalami peradangan atau pembengkakan. Kondisi ini sering dialami banyak orang dan lebih dikenal dengan istilah radang lambung. Meski terdengar menakutkan, dengan penanganan yang tepat, gastritis bisa disembuhkan.
Memahami apa itu gastritis adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan pencernaan kita. Kondisi ini bisa muncul secara mendadak (akut) atau berlangsung lama (kronis). Tanpa penanganan yang tepat, gastritis bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Gastritis adalah masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap remeh. Peradangan pada dinding lambung ini bisa disebabkan berbagai hal, mulai dari infeksi bakteri sampai gaya hidup tidak sehat. Dengan mengenali penyebab dan gejalanya, kita bisa mencegah dan mengobati gastritis dengan lebih baik.
Advertisement
Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum pengertian, jenis, penyebab, gejala dan pengobatan gastritis, pada Selasa (26/11).
Mengenal Jenis-jenis Gastritis
Ada dua jenis utama gastritis yang perlu kita ketahui. Pertama adalah gastritis akut, yang muncul secara tiba-tiba dengan gejala yang cukup parah. Biasanya ditandai dengan rasa nyeri hebat di ulu hati yang datang mendadak.
Jenis kedua adalah gastritis kronis, yang berkembang secara perlahan dalam waktu lama. Meski gejalanya lebih ringan dibanding gastritis akut, dampaknya bisa lebih berbahaya jika dibiarkan tanpa pengobatan.
Berdasarkan penyebabnya, gastritis juga punya beberapa jenis. Ada yang disebabkan infeksi bakteri (gastritis infeksi), reaksi terhadap zat tertentu seperti alkohol (gastritis reaktif), atau karena sistem kekebalan tubuh yang menyerang lambung (gastritis autoimun).
Setiap jenis gastritis memerlukan penanganan yang berbeda. Karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapat pengobatan yang tepat sesuai jenis gastritisnya.
Penyebab dan Faktor Risiko
Apa saja yang bisa menyebabkan gastritis? Penyebab utamanya adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini bisa merusak lapisan pelindung lambung sehingga terjadi peradangan.
Kebiasaan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen juga bisa memicu gastritis. Obat-obat ini bisa mengurangi perlindungan alami lambung terhadap asam lambung.
Gaya hidup tidak sehat juga jadi penyebab umum gastritis. Beberapa contohnya:
- Makan tidak teratur
- Sering makan makanan pedas dan asam
- Merokok
- Minum alkohol berlebihan
- Stres berkepanjangan
Beberapa orang lebih berisiko terkena gastritis, seperti:
- Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah
- Penderita diabetes atau gagal ginjal
- Orang yang sering mengonsumsi obat pereda nyeri
- Lansia, karena lapisan lambung mereka sudah menipis
- Penderita penyakit autoimun
Advertisement
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Bagaimana cara mengenali gastritis? Ada beberapa gejala umum yang bisa kita perhatikan:
Gejala utama yang sering muncul adalah nyeri atau rasa panas di ulu hati. Rasa nyeri ini bisa ringan atau berat, dan biasanya tambah parah saat perut kosong.
Selain nyeri, penderita gastritis juga sering mengalami:
- Mual dan muntah
- Perut kembung
- Cepat kenyang saat makan
- Nafsu makan berkurang
- Sering bersendawa
- Gangguan pencernaan
Dalam kasus yang lebih serius, bisa muncul gejala berbahaya seperti:
- Muntah darah
- BAB dengan tinja hitam
- Nyeri perut yang sangat hebat
- Sesak nafas
Jika mengalami gejala-gejala serius ini, segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Cara Mendiagnosis Gastritis
Bagaimana dokter bisa memastikan seseorang menderita gastritis? Biasanya dimulai dengan tanya jawab tentang gejala dan riwayat kesehatan pasien. Dokter akan menanyakan kapan gejala mulai muncul, seberapa sering, dan apa yang membuat gejala membaik atau memburuk.
Setelah wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Mereka akan memeriksa area perut untuk melihat ada tidaknya pembengkakan atau rasa nyeri saat ditekan. Pemeriksaan ini membantu dokter menentukan pemeriksaan lanjutan yang diperlukan.
Untuk memastikan diagnosis, biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa tes:
- Tes darah untuk memeriksa anemia atau infeksi
- Tes nafas untuk mendeteksi bakteri H. pylori
- Pemeriksaan tinja untuk melihat ada tidaknya darah
- Endoskopi untuk melihat kondisi lambung secara langsung
Kadang dokter juga menyarankan foto rontgen perut. Sebelum foto rontgen, pasien akan diminta minum cairan khusus (barium) agar kondisi lambung terlihat lebih jelas pada hasil rontgen.
Pengobatan dan Perawatan Gastritis
Pengobatan gastritis disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan infeksi bakteri H. pylori, dokter akan memberikan antibiotik. Pengobatan biasanya berlangsung selama 1-2 minggu untuk memastikan bakterinya benar-benar hilang.
Dokter juga sering meresepkan obat-obat berikut:
- Antasida untuk menetralkan asam lambung
- Obat penghambat pompa proton (PPI) untuk mengurangi produksi asam lambung
- Obat pelapis lambung untuk melindungi dinding lambung
- Obat anti mual jika diperlukan
Selain minum obat, penderita gastritis perlu melakukan perubahan gaya hidup seperti:
- Makan dalam porsi kecil tapi sering
- Menghindari makanan pedas dan asam
- Berhenti merokok
- Mengurangi minuman berkafein
- Mengelola stres dengan baik
Penting untuk mengikuti pengobatan sampai tuntas, meskipun gejala sudah membaik. Ini untuk mencegah gastritis kambuh atau berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Tips Mencegah Gastritis
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Ada beberapa cara mudah untuk mencegah gastritis:
Yang pertama, atur pola makan dengan baik:
- Makan tepat waktu, jangan sampai terlambat
- Hindari makanan yang terlalu pedas atau asam
- Kunyah makanan pelan-pelan
- Jangan langsung tidur setelah makan
Kedua, perhatikan gaya hidup sehat:
- Cuci tangan sebelum makan untuk mencegah infeksi bakteri
- Kelola stres dengan baik
- Tidur cukup
- Olahraga teratur
- Hindari rokok dan alkohol
Ketiga, hati-hati dengan penggunaan obat:
- Jangan sembarangan minum obat pereda nyeri
- Ikuti dosis yang dianjurkan dokter
- Minum obat setelah makan
- Konsultasi ke dokter jika perlu menggunakan obat dalam jangka panjang
Advertisement
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Jika tidak ditangani dengan baik, gastritis bisa menimbulkan komplikasi serius:
Tukak lambung adalah komplikasi yang paling umum. Ini terjadi ketika peradangan sampai membuat luka pada dinding lambung. Gejalanya lebih parah dari gastritis biasa dan bisa menyebabkan perdarahan.
Anemia juga bisa terjadi karena dua hal:
- Perdarahan pada dinding lambung
- Tubuh kesulitan menyerap vitamin B12 karena kerusakan lambung
Dalam kasus yang jarang terjadi, gastritis kronis bisa meningkatkan risiko kanker lambung. Karena itu, penting untuk menangani gastritis sedini mungkin dan mengikuti pengobatan dengan teratur.
Perforasi atau lubang pada dinding lambung adalah komplikasi yang paling berbahaya. Kondisi ini memerlukan penanganan darurat karena bisa mengancam nyawa.
Gastritis memang mengganggu, tapi bisa dicegah dan diobati dengan tepat. Kuncinya adalah mengenali gejala sejak awal, segera mencari pengobatan, dan menerapkan gaya hidup sehat.
Yang terpenting, jangan ragu untuk periksa ke dokter jika mengalami gejala gastritis. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi dan membuat pengobatan lebih efektif.