Liputan6.com, Jakarta Rasa kantuk saat bekerja memang sering terjadi. Tak hanya kopi, musik, hingga makan camilan sering jadi andalan agar tetap terjaga. Namun seorang karyawan tetap kecolongan ketiduran saat bekerja, yang berujung pada pemecatan.
Baca Juga
Advertisement
Seorang pria di Tiongkok bernama Zhang baru-baru ini, yang bekerja sebagai manajer di sebuah perusahaan kimia, harus menghadapi nasib pahit. Ia dipecat karena tertangkap kamera tidur di kantor setelah lembur hingga tengah malam. Kasusnya menjadi viral setelah ia mengajukan gugatan ke pengadilan dan berakhir dengan kemenangan.
Pengadilan memutuskan perusahaan harus mengganti rugi Zhang sebesar 350.000 yuan atau setara Rp 766 juta. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan masa kerja Zhang yang sudah 20 tahun, serta fakta bahwa tindakannya tidak menimbulkan kerugian serius bagi perusahaan. Peristiwa unik ini memicu diskusi ramai di kalangan warganet.
Banyak yang menganggap Zhang sangat beruntung mendapatkan kompensasi besar karena sebuah insiden tidur di kantor. Komentar seperti “Bangun tidur dan langsung dapat 350.000 yuan” membanjiri media sosial.
Kasus ini membuka diskusi baru tentang hak-hak karyawan dalam menghadapi kebijakan perusahaan yang terlalu ketat. Berikut selengkapnya Liputan6.com merangkum kisah unik pria ketiduran di kantor tapi malah dapat uang, melansir dari South China Morning Post, Kamis (28/11/2024).
Tertangkap CCTV
Zhang telah bekerja selama dua dekade sebagai manajer di perusahaan kimia di Jiangsu. Awal tahun ini, ia dipecat setelah tertangkap kamera tidur di meja kerjanya selama satu jam. Kejadian ini terjadi setelah Zhang bekerja lembur hingga tengah malam.
HRD perusahaan menyebut Zhang melanggar kebijakan perusahaan terkait disiplin kerja. Dalam dokumen yang dirilis, HRD mencatat bahwa Zhang telah "tertangkap tertidur di tempat kerja" dan menganggapnya sebagai pelanggaran serius. Zhang bahkan menandatangani laporan tersebut tanpa banyak perlawanan.
Namun, dua minggu kemudian, perusahaan resmi mengeluarkan surat pemecatan. “Anda telah melanggar kebijakan disiplin tanpa toleransi perusahaan. Oleh karena itu, hubungan kerja Anda dihentikan,” bunyi surat yang diterima Zhang.
Advertisement
Rezeki Tak Kemana
Tidak puas dengan keputusan tersebut, Zhang menggugat perusahaan ke pengadilan. Ia merasa pemecatan itu tidak adil, mengingat pelanggaran yang dilakukan adalah pertama kalinya dan tidak merugikan perusahaan. Gugatan ini menarik perhatian banyak pihak karena dinilai unik dan kontroversial.
Hakim dalam sidang tersebut menilai keputusan perusahaan terlalu berlebihan. “Tidur saat bekerja merupakan pelanggaran pertama kali dan tidak mengakibatkan kerugian serius bagi perusahaan,” ujar Ju Qi, hakim di Pengadilan Rakyat Taixing.
Akhirnya, Zhang dinyatakan menang dan berhak atas kompensasi sebesar 350.000 yuan. Kasus ini menjadi viral di media sosial, dengan banyak warganet yang menganggap Zhang sangat beruntung. Salah satu komentar berbunyi, “Keberuntungan macam apa ini? Bangun tidur dan langsung kaya!”