Liputan6.com, Jakarta Doa novena permohonan merupakan salah satu tradisi doa yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan spiritual umat Katolik. Praktik doa ini telah berlangsung selama berabad-abad dan diyakini memiliki kekuatan khusus dalam menyampaikan permohonan kepada Tuhan melalui perantara Bunda Maria.
Kata "novena" berasal dari bahasa Latin "novem" yang berarti sembilan, mengacu pada praktik berdoa yang dilakukan selama sembilan hari berturut-turut. Tradisi ini memiliki akar historis yang kuat, terutama terkait dengan pengalaman spiritual Santa Mechtildis yang mendapat penglihatan dari Bunda Maria.
Dalam praktiknya, doa novena permohonan tidak hanya sekadar ritual pembacaan doa, tetapi juga merupakan bentuk komitmen spiritual yang membutuhkan kesungguhan hati dan kesetiaan dalam pelaksanaannya. Mari kita pelajari lebih dalam tentang tata cara, makna, dan waktu yang tepat untuk melakukan doa novena permohonan, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (28/11/2024).
Advertisement
Tata Cara Pembacaan Doa Novena Permohonan
Doa novena permohonan memiliki tata cara khusus yang telah diwariskan melalui tradisi Gereja selama berabad-abad. Urutan dan susunan doa ini dirancang untuk membantu umat mencapai kekhusyukan dalam berdoa dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria. Setiap bagian dalam rangkaian doa memiliki makna dan fungsinya sendiri, mulai dari persiapan batin hingga doa penutup. Memahami dan mengikuti tata cara yang benar tidak hanya membantu kelancaran dalam berdoa, tetapi juga memperdalam penghayatan spiritual dari setiap kata dan gesture yang dilakukan. Mari kita pelajari tahapan-tahapan dalam pelaksanaan doa novena permohonan secara lengkap.
1. Persiapan Sebelum Berdoa
Sebelum memulai doa novena permohonan, diperlukan persiapan batin yang baik. Dianjurkan untuk mengambil waktu hening setidaknya 5 menit untuk memusatkan pikiran dan hati. Persiapan ini penting untuk menciptakan suasana yang khusyuk dan membantu kita lebih fokus dalam berdoa.
2. Awali dengan membuat Tanda Salib
Atas Nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, Amin
3. Bacakan Syahadat Para Rasul
"Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa pencipta lagit dan bumi. Dan akan Yesus Kristus, Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung oleh Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Ponsius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati.Yang naik ke surga,duduk di sebelah kanan Allah Bapa Yang Mahakuasa,dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati. Aku percaya akan Roh Kudus,Gereja Katolik yang kudus, Persekutuan para kudus pengampunan dosa kebangkitan badan kehidupan kekal. Amin."
4. Lanjutkan dengan Doa Bapa Kami
"Bapa kami yang ada di surga. Dimuliakanlah namaMu. Datanglah kerajaanMu. Jadilah kehendakMu. Diatas bumi seperti didalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini.
Dan ampunilah kesalahan kami. Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin."
5. Bacakan Doa Tobat
"Allah yang maharahim, aku menyesal atas dosa-dosa-ku. Aku sungguh patut engkau hukum. Terutama karena akau telah tidak setia kepada Engkau yang maha pengasih dan mahabaik bagi-ku.
Aku benci akan segala dosaku, dan berjanji dengan pertolongan rahmat-Mu hendak memperbaiki hidup-ku Dan tidak akan berbuat dosa lagi. Allah yang maha murah, Ampunilah aku, orang berdosa. Amin."
6. Masuk ke Doa Novena Permohonan inti
"Bunda Maria, Perawan yang kuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang mustahil, karena kekuasaan yang dianugerahkan Tuhan yang mahakuasa kepadamu. Maka dengan sangat aku mohon bantuanmu dalam kesulitanku. Janganlah kiranya engkau meninggalkan daku, sebab engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara sulit yang tak ada harapannya sekali pun, engkau tetap menjadi penolong. Baik keluhuran Tuhan, kehormatan namamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah, jika engkau sudi mengabulkan permohonan ini."
"Oleh karena itu kalau permohonan ini benar-benar selaras dengan kehendak Tuhan yang mahakasih dan mahasuci, aku mohon dengan sangat, ya Bunda yang kuasa dalam permohonan, sudilah kiranya Bunda meneruskan permohonanku ini ke hadirat putramu, Yesus, yang pasti takkan menolakmu. Pengharapanku yang besar ini berdasarkan kekuasaan tak terbatas, yang dianugerahkan Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati kekuasaanmu aku berdoa bersama Santa Mechtildis, yang kau beritahu tentang latihan kebaktian 'Tiga Salam Maria' yang sangat besar manfaatnya."
"Salam Maria...(3 kali)
Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa berat.
Perawan suci, Takhta kebijaksanaan, berkat sabda Allah kebijaksanaan ilahi telah tinggal di dalam dirimu. Engkau telah dianugerahi pengetahuan ilahi tak terhingga oleh putramu, karena sebagai makhluk paling sempurna engkau dapat menerimanya. Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapi, betapa besar pertolongan yang kuharapkan darimu."
"Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur berkat segala kesanggupan dan kedermawanan budimu demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda menolong dengan segala cara yang paling tepat, agar tercapailah maksudku itu. Bunda Maria, Bunda kebijaksanaan ilahi, berkenankanlah mengabulkan permohonanku yang penting ini. Aku mohon ini berdasarkan kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan kepadamu oleh Sabda Ilahi, putramu."
"Bersama Santo Antonius dari Padua dan Santo Leonardus dari Porto Mauritio, pewarta kebaktian "Tiga Salam Maria" yang rajin, aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaamu yang tiada taranya."
"Salam Maria...(3 kali)
Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa berat.Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda kerahiman sejati, yang akhir-akhir ini disebut sebagai 'Bunda yang penuh belas kasih', aku datang kepadamu, dan mohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Aku tahu bahwa aku tak pantas mendapat kurnia itu, sebab kerap kali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Yesus, putramu."
"Betapa pun besar kesalahanku, aku sangat menyesal karena telah melukai Hati Kudus Yesus dan hati kudusmu."
"Engkau telah memperkenalkan diri sebagai 'Bunda para pendosa yang bertobat' kepada Santa Brigita. Maka, ampunilah kiranya segala tidak-tahu-terima-kasihku yang sudah-sudah. Ingatlah saja akan keluhuran Tuhan serta kerahiman dan kebaikan hatimu, yang akan terpancar dengan mengabulkan anugerah permohonan ini dengan perantaraanmu."
"Bunda Perawan yang penuh kebaikan, lembut hati dan manis, belum pernah engkau membiarkan yang datang mohon pertolonganmu."
"Atas kerahiman dan kebaikanmu, dan lewat doamu aku mengharap dengan sangat anugerah Roh Kudus. Dan demi keluhuran namamu, bersama Santo Alfonsus Maria de Liguori, rasul kerahimanmu serta guru kebaktian 'Tiga Salam Maria' ini, aku berdoa untuk menghormat kerahiman dan kebaikanmu."
"Salam Maria...(3 kali)
Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa berat."
Amin
7. Tutup dengan Doa Kemuliaan
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad.
Amin
Terpujilah nama Yesus, Maria dan Yosef, sekarang dan selama-lamanya.
Amin.
Advertisement
Makna dan Manfaat Spiritual
Dalam tradisi Katolik, doa novena permohonan memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Lebih dari sekadar ritual atau kebiasaan, doa ini merupakan sarana untuk membangun relasi yang lebih intim dengan Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria. Pemahaman akan makna dan manfaat spiritual dari doa novena permohonan dapat membantu umat untuk menjalani praktik doa ini dengan lebih bermakna.
Aspek pertama yang paling mendasar dari doa novena permohonan adalah sebagai bentuk penghormatan kepada Bunda Maria. Melalui doa ini, umat mengakui peran istimewa Bunda Maria sebagai perantara antara manusia dengan Yesus Kristus. Pengakuan ini bukan hanya dalam bentuk kata-kata, tetapi juga diwujudkan melalui komitmen untuk berdoa selama sembilan hari berturut-turut, menunjukkan kesungguhan dan kesetiaan dalam menghormati Bunda Maria.
Doa novena permohonan juga berfungsi sebagai sarana pertobatan dan pemurnian diri. Dalam proses berdoa selama sembilan hari, umat diajak untuk melakukan refleksi mendalam atas kehidupannya, mengakui kesalahan-kesalahannya, dan bertekad untuk memperbaiki diri. Melalui doa tobat yang menjadi bagian dari rangkaian doa novena, umat dibimbing untuk membersihkan hati dan pikiran dari hal-hal yang menjauhkan diri dari Tuhan.
Lebih jauh lagi, doa novena permohonan menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Praktik doa yang dilakukan secara konsisten selama sembilan hari membantu umat membangun kebiasaan baik dalam kehidupan spiritualnya. Kesetiaan dalam berdoa ini dapat memperkuat iman dan memperdalam relasi personal dengan Tuhan, membawa umat pada pemahaman yang lebih baik akan kehendak Tuhan dalam hidupnya.
Manfaat lain yang tidak kalah penting adalah pembentukan kedisiplinan spiritual. Komitmen untuk berdoa selama sembilan hari berturut-turut membutuhkan disiplin dan ketekunan. Hal ini membantu umat untuk membangun karakter yang kuat dan konsisten dalam menjalani kehidupan spiritualnya. Kedisiplinan ini pada akhirnya dapat tercermin dalam aspek-aspek lain kehidupan sehari-hari.
Dalam konteks yang lebih luas, doa novena permohonan juga memiliki dimensi komunal. Meskipun dilakukan secara pribadi, praktik doa ini menghubungkan umat dengan tradisi Gereja yang telah berlangsung selama berabad-abad. Ini menciptakan rasa kesatuan dengan komunitas beriman yang lebih luas, baik yang masih hidup maupun yang telah mendahului.
Pemahaman akan makna dan manfaat spiritual dari doa novena permohonan ini penting untuk dihayati oleh setiap umat yang menjalankannya. Dengan menyadari dimensi spiritual yang dalam ini, praktik doa novena tidak sekadar menjadi rutinitas kosong, tetapi benar-benar menjadi sarana pertumbuhan iman dan transformasi spiritual dalam perjalanan hidup seseorang.
Waktu yang Tepat untuk Berdoa
Pemilihan waktu dalam melaksanakan doa novena permohonan merupakan aspek penting yang sering menjadi pertanyaan bagi banyak umat. Meskipun tidak ada aturan yang sangat ketat mengenai waktu pelaksanaan, pemahaman tentang waktu yang ideal dapat membantu menciptakan pengalaman doa yang lebih bermakna dan khusyuk.
Salah satu prinsip utama dalam pelaksanaan doa novena permohonan adalah fleksibilitas waktu. Doa dapat dilakukan pada waktu yang berbeda setiap harinya, menyesuaikan dengan kondisi dan rutinitas masing-masing umat. Yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalankan doa selama sembilan hari berturut-turut tanpa terputus. Fleksibilitas ini memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk menemukan momentum yang paling tepat dalam kesehariannya.
Waktu pagi, khususnya sekitar pukul 05.00, sering dianggap sebagai waktu yang ideal untuk melaksanakan doa novena permohonan. Pada waktu ini, suasana masih hening dan pikiran masih segar, belum terbebani oleh berbagai aktivitas sehari-hari. Keheningan pagi juga menciptakan atmosfer yang kondusif untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan merenungkan makna spiritual dari doa yang dipanjatkan.
Bagi mereka yang memiliki kesibukan di pagi hari, waktu malam sebelum tidur juga bisa menjadi pilihan yang baik. Waktu ini memungkinkan umat untuk merefleksikan perjalanan hidupnya sepanjang hari dan membawa segala permohonan dalam keheningan malam. Namun, perlu diperhatikan agar kondisi fisik masih cukup segar sehingga dapat berdoa dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan.
Dalam tradisi spiritual, penetapan waktu doa yang konsisten dapat membantu membentuk ritme dan rutinitas spiritual yang sehat. Ketika seseorang terbiasa berdoa pada waktu tertentu, tubuh dan pikiran akan secara alami menyesuaikan dan mempersiapkan diri untuk momen spiritual tersebut. Ini membantu menciptakan kedisiplinan dan kebiasaan baik dalam kehidupan rohani.
Bagi umat yang memiliki permohonan khusus atau sangat penting, tradisi menganjurkan untuk melakukan doa novena tiga kali berturut-turut, sehingga totalnya menjadi 27 hari. Dalam kasus ini, konsistensi waktu menjadi lebih penting untuk membantu mempertahankan komitmen selama periode yang lebih panjang tersebut.
Perlu diingat bahwa kualitas doa tidak semata-mata ditentukan oleh waktu pelaksanaannya. Kesungguhan hati, fokus pikiran, dan ketulusan dalam berdoa jauh lebih penting daripada ketepatan waktu. Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menciptakan momen yang bermakna dalam relasi pribadi dengan Tuhan, terlepas dari waktu yang dipilih untuk berdoa.
Pada akhirnya, pemilihan waktu untuk doa novena permohonan sebaiknya menjadi keputusan personal yang didasarkan pada pertimbangan praktis dan spiritual masing-masing individu. Yang terpenting adalah konsistensi dan komitmen dalam menjalankan rangkaian doa selama sembilan hari, serta kesungguhan hati dalam membangun relasi dengan Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria.
Doa novena permohonan bukanlah jaminan bahwa segala permintaan akan dikabulkan sesuai keinginan kita. Yang terpenting adalah bagaimana doa ini dapat membantu kita mendekatkan diri kepada Tuhan dan memperkuat iman kita. Melalui praktik doa yang konsisten dan sungguh-sungguh, kita dapat menemukan kedamaian dan petunjuk dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Advertisement