Liputan6.com, Jakarta Ibadah sholat tarawih merupakan salah satu amalan istimewa di bulan Ramadhan yang disempurnakan dengan membaca doa habis tarawih. Sebagai ritual yang dilaksanakan setiap malam selama Bulan Suci, memahami dan mengamalkan doa habis tarawih menjadi bagian penting dalam meningkatkan kualitas ibadah kita.
Mengamalkan doa habis tarawih secara rutin tidak hanya menjadi penutup yang sempurna bagi rangkaian sholat tarawih, tetapi juga membawa keberkahan tersendiri bagi setiap Muslim yang melaksanakannya. Bacaan doa ini mengandung permohonan dan harapan yang komprehensif untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Advertisement
Baca Juga
Para ulama menekankan pentingnya memahami makna dari setiap doa habis tarawih yang kita baca, sehingga tidak sekadar melafalkan tetapi juga menghayati setiap kata yang terucap. Dengan pemahaman yang mendalam, doa yang dipanjatkan setelah sholat tarawih akan menjadi lebih khusyuk dan bermakna.
Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum bacaan doa habis tarawih lengkap, pada Jumat (29/11/2024).
Keutamaan Sholat Tarawih dan Doanya
Sholat tarawih memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam, khususnya di bulan Ramadhan. Hal ini didasarkan pada hadits Rasulullah SAW yang berbunyi:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." (HR Bukhari, Muslim)
Pelaksanaan sholat tarawih dapat dilakukan dengan 8 atau 20 rakaat, diikuti dengan sholat witir. Para ulama sepakat bahwa kedua jumlah rakaat ini sama-sama memiliki landasan yang kuat dalam syariat Islam.
Mengerjakan sholat tarawih berjamaah di masjid memiliki keutamaan tersendiri, meskipun melaksanakannya secara individual di rumah juga diperbolehkan. Waktu pelaksanaannya adalah setelah sholat Isya hingga menjelang waktu Subuh.
Doa setelah tarawih menjadi pelengkap yang sempurna dari rangkaian ibadah ini. Membacanya dengan khusyuk dan pemahaman yang baik akan menambah keberkahan ibadah yang telah dilakukan.
Advertisement
Bacaan Doa Setelah Sholat Tarawih
Berikut adalah bacaan doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah menyelesaikan sholat tarawih:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Arab Latin: Allâhummaj'alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ'ilîn. Wa lima 'indaka thâlibîn. Wa li 'afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa 'anil laghwi mu'ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil 'âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ'I râdlîn. Wa lin na'mâ'I syâkirîn. Wa 'alal balâ'i shâbirîn. Wa tahta liwâ'i muhammadin shallallâhu 'alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ'irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha'âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka'sin min ma'în. Ma'al ladzîna an'amta 'alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ'i wash shâlihîna wa hasuna ulâ'ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi 'alîman. Allâhummaj'alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su'adâ'il maqbûlîn. Wa lâ taj'alnâ minal asyqiyâ'il mardûdîn. Wa shallallâhu 'alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma'în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn.
Artinya, "Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."
Doa ini mengandung permohonan yang sangat lengkap, mencakup kesempurnaan iman, ketaatan dalam beribadah, dan harapan untuk mendapatkan surga Allah SWT. Setiap bagian dari doa ini memiliki makna mendalam yang mencerminkan kebutuhan seorang hamba terhadap rahmat dan pertolongan Allah.
Dalam mengamalkan doa ini, dianjurkan untuk membacanya dengan tartil dan penuh penghayatan. Pemahaman akan makna doa akan membantu kita untuk lebih khusyuk dalam berdoa dan meresapi setiap kata yang diucapkan.
Doa Setelah Sholat Witir
Setelah menyelesaikan sholat witir yang merupakan penutup dari rangkaian sholat tarawih, dianjurkan untuk membaca doa berikut:
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ
Latin:
"Subhaanal malikil qudduus" (dibaca 3 kali)
Artinya:
"Mahasuci Allah Raja Yang Maha Suci"
Dilanjutkan dengan doa:
ضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Bacaan latin: Allahumma innii a'uudzu biridhooka min sakhothika, wa bimu'aafaatika min 'uquubatika, wa a'uudzubika minka laa uhshii tsanaaan 'alaika', anta kamaa atsnaita 'alaa nafsika.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, dengan keselamatan-Mu dari hukuman-Mu, dan berlindung kepada-MU dari siksaan-Mu. Aku tidaklah mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau menyanjung atau memuji diri-Mu sendiri." (HR Ash-Haabus Sunan, Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Doa-doa ini mengandung pujian kepada Allah SWT dan permohonan perlindungan dari murka-Nya. Mengamalkan doa ini secara rutin setelah sholat witir akan menambah kesempurnaan ibadah kita di malam Ramadhan.
Dalam praktiknya, bacaan "Subhaanal malikil qudduus" pada pengucapan ketiga dianjurkan untuk diucapkan dengan suara yang lebih keras dan dipanjangkan, mengikuti sunnah Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam hadits.
Advertisement
Tata Cara dan Adab Membaca Doa Setelah Tarawih
Dalam mengamalkan doa setelah sholat tarawih, ada beberapa adab dan tata cara yang sebaiknya diperhatikan untuk memaksimalkan keberkahan ibadah. Pertama, pastikan untuk membaca doa dalam keadaan suci dan menghadap kiblat, sebagaimana posisi setelah menyelesaikan sholat tarawih.
Kedua, dianjurkan untuk mengangkat kedua tangan setinggi dada saat berdoa, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Posisi ini mencerminkan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Allah SWT dan harapan akan terkabulnya doa yang dipanjatkan.
Membaca doa dengan suara yang sedang - tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan - juga merupakan salah satu adab yang dianjurkan. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 55 yang mengajarkan untuk berdoa dengan kerendahan hati dan suara yang lembut.
Penting juga untuk memahami makna dari setiap doa yang dibaca. Pemahaman ini akan membantu kita untuk lebih khusyuk dan menghayati setiap kata yang diucapkan, sehingga doa tidak sekadar menjadi ritual tanpa makna.
Keutamaan Khusus Doa Setelah Tarawih
Doa setelah sholat tarawih memiliki beberapa keutamaan khusus yang perlu diketahui. Waktu setelah melaksanakan sholat merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa, dimana Allah SWT lebih berkenan untuk mengabulkan permohonan hamba-Nya.
Selain itu, momentum setelah melaksanakan rangkaian sholat tarawih merupakan waktu yang istimewa, karena kita baru saja menyelesaikan ibadah yang memiliki nilai tinggi di bulan Ramadhan. Kondisi spiritual yang tinggi ini sangat baik untuk memanjatkan doa dan harapan kepada Allah SWT.
Doa setelah tarawih juga mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari urusan dunia hingga akhirat. Hal ini tercermin dari kandungan doanya yang memohon kesempurnaan iman, ketaatan dalam beribadah, hingga harapan untuk mendapatkan surga Allah SWT.
Para ulama menjelaskan bahwa mengamalkan doa setelah tarawih secara istiqomah selama bulan Ramadhan dapat menjadi sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.