Liputan6.com, Jakarta Sholat dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Untuk memaksimalkan keberkahan dari ibadah ini, sangat dianjurkan untuk melengkapinya dengan dzikir dan doa setelah sholat dhuha. Rangkaian dzikir dan doa setelah sholat dhuha ini memiliki makna mendalam sebagai bentuk komunikasi spiritual dengan Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Mengamalkan dzikir dan doa setelah sholat dhuha secara rutin dapat membawa berbagai manfaat bagi kehidupan seorang muslim. Selain sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, dzikir dan doa setelah sholat dhuha juga dipercaya dapat memudahkan rezeki dan memberikan ketenangan hati bagi pengamalnya. Praktik ini telah dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Untuk mendapatkan keutamaan yang maksimal, penting bagi kita untuk memahami dan mengamalkan dzikir dan doa setelah sholat dhuha dengan benar sesuai tuntunan. Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai tata cara, bacaan, serta keutamaan dari rangkaian dzikir dan doa setelah sholat dhuha yang bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Mari simak penjelasan lengkapnya, dalam rangkuman yang telah Liputan6.com susun berikut ini, pada Jumat (29/11).
Keutamaan dan Dalil Sholat Dhuha
Sebelum membahas rangkaian dzikir dan doa, penting untuk memahami landasan keutamaan sholat dhuha itu sendiri. Rasulullah SAW sangat menganjurkan pelaksanaan sholat dhuha sebagaimana tercantum dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar. Dalam hadits tersebut disebutkan:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Latinnya: "Yushbihu 'ala kulli sulama min ahadikum shadaqatun fakullu tasbiihatin shadaqatun wa kullu tahmiidatin shadaqatun wa kullu tahliilatin shadaqatun wa kullu takbiiratin shadaqatun wa amrun bil ma'ruufi shadaqatun wa nahyun 'anil munkari shadaqatun wa yujzi-u min dzalika rak'ataani yarka'uhuma minadh dhuha"
Artinya: "Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma'ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka'at."
Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya sholat dhuha, dimana pahalanya setara dengan berbagai bentuk sedekah lainnya. Lebih lanjut, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW secara khusus berwasiat kepadanya untuk senantiasa menjaga tiga amalan, salah satunya adalah sholat dhuha dua rakaat.
Advertisement
Rangkaian Dzikir Setelah Sholat Dhuha
Setelah menyelesaikan sholat dhuha, dianjurkan untuk tidak langsung beranjak namun melanjutkan dengan rangkaian dzikir. Dzikir pertama yang dianjurkan adalah membaca istighfar berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Latinnya: "Allahummaghfirli wa tub 'alayya innaka antat tawwabur rohimu"
Artinya: "Ya Allah, ampuni dosa saya dan terimalah taubat saya. Sesungguhnya Engkau maha penerima tobat dan Maha Pengampun."
Berdasarkan riwayat dari Aisyah RA, Rasulullah SAW membaca dzikir ini sebanyak 100 kali setelah menunaikan sholat dhuha. Dzikir ini memiliki makna yang sangat dalam sebagai bentuk permohonan ampun dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT sebagai Dzat Yang Maha Pengampun.
Sayyidul Istighfar Setelah Sholat Dhuha
Setelah membaca istighfar, rangkaian dzikir dilanjutkan dengan membaca Sayyidul Istighfar. Bacaan ini merupakan bagian penting dari dzikir pagi yang sangat dianjurkan untuk dibaca setelah sholat dhuha. Berikut adalah bacaan lengkapnya:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Latinnya: "Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'ala 'ahdika wa wa'dika mas-tatho'tu. A'udzu bika min syarri maa shona'tu. Abu-u laka bi ni'matika 'alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta"
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."
Sayyidul Istighfar ini memiliki kedudukan yang istimewa karena mencakup pengakuan akan keesaan Allah, pengakuan diri sebagai hamba, permohonan perlindungan, dan pengakuan atas nikmat serta dosa. Membacanya setelah sholat dhuha dapat menambah kesempurnaan ibadah kita.
Doa Khusus Setelah Sholat Dhuha
Setelah rangkaian dzikir, dilanjutkan dengan doa khusus sholat dhuha yang memiliki makna mendalam. Doa ini berisi permohonan rezeki dan keberkahan dalam hidup. Berikut adalah bacaan lengkapnya:
للّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Latinnya: "Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka. Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin"
Artinya: "Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, kecantikan itu adalah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu. Ya Allah, jika rezeki masih di atas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang sholeh."
Adab dan Tata Cara Membaca Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dhuha
Dalam mengamalkan rangkaian dzikir dan doa setelah sholat dhuha, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan keberkahan ibadah ini:
- Tetap dalam posisi duduk setelah salam dan tidak tergesa-gesa beranjak dari tempat sholat
- Membaca dengan khusyuk dan penuh penghayatan akan makna setiap bacaan
- Menghadap kiblat selama membaca dzikir dan doa
- Mengangkat tangan ketika berdoa sebagai bentuk pengharapan kepada Allah SWT
- Menutup rangkaian dzikir dan doa dengan membaca "Aamiin" dan mengusap wajah dengan kedua tangan
Seluruh rangkaian dzikir dan doa ini sebaiknya dibaca dengan suara lirih atau sirr, kecuali jika menjadi imam dan bermaksud untuk mengajarkan kepada jamaah. Yang terpenting adalah konsentrasi dan kekhusyukan dalam bermunajat kepada Allah SWT.
Advertisement