Liputan6.com, Jakarta Kucing menjadi salah satu hewan yang paling banyak dipelihara manusia. Selain menggemaskan, memelihara kucing memberikan banyak manfaat, mulai dari penghilang stres hingga teman setia. Namun, siapa sangka hewan lucu ini dapat menjadi penyebab tragedi yang tidak terduga. Â
Baca Juga
Advertisement
Seorang pria Rusia bernama Dmitry Ukhin (55) dari distrik Kirishi, wilayah Leningrad, mengalami nasib tragis pada 22 November 2024. Ia tewas setelah dicakar oleh kucing peliharaannya yang bernama Styopka di bagian kakinya. Luka akibat cakaran tersebut menyebabkan pendarahan hebat, yang diperparah oleh diabetes dan gangguan pembekuan darah yang dideritanya. Â
Dikutip Liputan6.com dari Oddity Central, Jumat (29/11/2024), insiden terjadi sekitar pukul 11 malam saat Ukhin menemukan kucingnya yang sering berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Tak lama setelah membawa Styopka pulang, ia menelepon tetangganya dengan panik, melaporkan luka di kakinya yang terus mengucurkan darah. Ambulans datang, tetapi tim medis hanya bisa memastikan kematiannya. Â
Menurut istri Ukhin, Styopka adalah kucing besar yang dikenal jinak dan sangat dekat dengan almarhum. Namun, cakaran hewan tersebut di bagian kaki sang pemilik cukup dalam hingga memutus pembuluh darah atau arteri.
 "Dokter yang datang hanya mengonfirmasi kematian pria tersebut," ujar juru bicara polisi setempat kepada media Kosomolskaya Pravda.
Pembuluh Darah Putus
Dmitry Ukhin menemukan kucing kesayangannya, Styopka, di lingkungan sekitar sebelum insiden terjadi. Ia membawa hewan itu pulang tanpa mengetahui apa yang akan terjadi berikutnya. Para saksi mata mengatakan, tidak ada tanda-tanda kucing itu akan bertindak agresif. Â
Luka akibat cakaran Styopka ternyata lebih parah dari yang terlihat. Cakaran di kaki Dmitry memutus pembuluh darah penting hingga menyebabkan pendarahan deras. Kondisinya semakin memburuk karena penyakit diabetes dan gangguan pembekuan darah yang diidapnya. Â
"Sekitar pukul 11 malam, seorang pria menelepon 112 untuk melaporkan bahwa temannya mengalami pendarahan di kaki akibat robekan pembuluh darah," kata juru bicara polisi. Tetangganya sempat berusaha memberikan bantuan, tetapi darah terus mengalir tanpa henti. Â
Advertisement
Polisi: Bukan Kejahatan
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk memahami alasan Styopka menyerang tuannya. Kucing itu dikenal ramah dan dekat dengan Dmitry, sehingga serangan ini dianggap aneh oleh keluarganya. Istri Dmitry bahkan mengaku tidak percaya Styopka mencakar suaminya hingga menyebabkan kematian. Â
Polisi menyebut, tidak ditemukan tanda-tanda kejahatan dalam insiden ini. "Jelas tidak ada tindak kejahatan di sana," ujar juru bicara kepolisian setempat. Namun, pihak berwenang akan mendalami penyebab serangan tersebut untuk memastikan tidak ada faktor lain yang memengaruhi perilaku kucing tersebut. Â
Dalam foto yang diunggah di media sosial, Styopka terlihat sebagai kucing besar dengan cakar yang cukup panjang. Para ahli menyebutkan, serangan semacam ini jarang terjadi, terutama pada kucing peliharaan yang jinak. Kejadian ini menjadi peringatan bahwa sifat buas kucing tetap dapat muncul di situasi tertentu. Â