Sukses

Makam Elit Ini Pasang Tiket Rp 200 Ribu Bagi Keluarga Peziarah, Tuai Kontroversi

Mereka yang tidak memiliki tiket hanya diizinkan masuk pada jam kantor yang terbatas.

Liputan6.com, Jakarta Berziarah ke makam jadi sarana mengingatkan kepada kematian. Berziarah ke makam sering menjadi momen sakral untuk mengenang orang tercinta yang telah tiada. Namun, The Garden of Remembrance di Stoke-on-Trent, Inggris, membuat keputusan kontroversial. Mulai Januari 2025, mereka menerapkan tiket masuk berbayar bagi keluarga yang ingin berziarah.  

Keputusan ini memicu kritik tajam dari masyarakat, khususnya keluarga yang memiliki kerabat dimakamkan di lokasi tersebut. Tiket reguler dikenakan biaya Rp 100 ribu untuk setiap kunjungan makam, sedangkan tiket VIP dihargai Rp 201 ribu. Mereka yang tidak memiliki tiket hanya diizinkan masuk pada jam kantor yang terbatas.  

Dilansir Liputan6.com dari New York Post, Jumat (29/11/2024), pemberitahuan resmi juga mencantumkan aturan baru terkait pembatasan akses di akhir pekan dan hari libur. Sistem gerbang elektrik akan diterapkan untuk memastikan keamanan makam dan kenyamanan staf serta pengunjung. Pemilik pemakaman, Jason Taft, mengklaim langkah ini penting untuk menjaga keamanan dengan investasi mencapai £8.000 atau setara Rp 161 juta.

Respons keras datang dari keluarga yang merasa langkah ini membatasi hak mereka. Jode Bourne, salah satu pelayat, menyatakan kekecewaannya melalui media sosial. "Ini benar-benar memalukan," tulisnya di Facebook 

2 dari 4 halaman

Pasang Gerbang Tiket Elektrik

Makam ini mulai menerapkan tiket masuk untuk keluarga pelayat. Tiket reguler dihargai £5 (Rp 100 ribu), sementara tiket VIP mencapai £10 (Rp 201 ribu). Tidak jelas apakah biaya ini dikenakan sekali atau setiap kunjungan.  

Jam operasional untuk tiket reguler dibatasi dari pukul 09.00 hingga 15.00 pada hari kerja. Tidak ada akses di akhir pekan maupun hari libur. Sistem gerbang elektrik akan mulai diterapkan pada Januari 2025.  

Pemberitahuan ini memicu berbagai reaksi. "Ini bukan hanya soal uang, tetapi tentang prinsip menghormati yang sudah meninggal," kata seorang warga. 

3 dari 4 halaman

Disebut Bisnis Ziarah Makam

Keputusan ini menuai protes dari keluarga yang merasa kebijakan ini tidak manusiawi. Mereka menganggap langkah ini memperumit proses berziarah. "Saya harus membayar hanya untuk mengunjungi ayah saya," tulis Jode Bourne.  

Keluarga lain juga menyebut kebijakan ini sebagai bentuk komersialisasi makam. "Ini seperti menjadikan ziarah sebagai bisnis, bukan penghormatan," ujar seorang pelayat. Pemilik makam mengklaim biaya itu untuk keamanan, namun banyak yang skeptis.  

Pemilik juga membagikan 90 tiket gratis bagi keluarga yang rentan. Langkah ini tidak cukup menenangkan kemarahan masyarakat.  

4 dari 4 halaman

Alasan Keamanan Makam Elit

Pemilik, Jason Taft, menyebut keamanan sebagai alasan utama kebijakan baru ini. Ia mengaku menginvestasikan £8.000 setara Rp 161 juta.untuk gerbang elektrik dan teknologi kartu akses. Ia juga menyebut tiket VIP memberikan akses hingga pukul 21.00.  

"Kami ingin memastikan semua pengunjung merasa aman," ujar Taft. Ia menekankan bahwa langkah ini untuk mencegah akses orang tak bertanggung jawab. Kebijakan baru ini disebut tidak akan berlaku hingga tahun baru untuk memberikan waktu penyesuaian.  

Taft mengungkapkan tidak ada niatan untuk menutup akses pelayat. "Kami hanya ingin memberikan opsi bagi mereka yang ingin kenyamanan lebih," tambahnya. Keputusan ini tetap menuai perdebatan di kalangan masyarakat. Â