Liputan6.com, Jakarta Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta untuk tahun 2025 resmi diumumkan sebesar 6,5 persen. Keputusan ini menjadi kebijakan pertama Presiden Prabowo Subianto dalam upaya meningkatkan kesejahteraan buruh sambil mempertahankan daya saing dunia usaha.
Kebijakan ini didasarkan pada berbagai pertimbangan, termasuk usulan Menteri Tenaga Kerja dan diskusi intensif dengan serikat buruh. Penetapan UMP 2025 menggunakan formula yang mengacu pada inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentu, seperti yang diatur dalam PP Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan daya beli pekerja, tetapi juga memastikan keberlanjutan investasi di Indonesia. Bagaimana kebijakan ini dirumuskan dan apa dampaknya? Artikel ini mengulasnya secara rinci. Berikut rangkumannya, dipersembahkan liputan6, Sabtu (30/11).
Advertisement
Rincian Kenaikan UMP Jakarta 2025
Presiden Prabowo Subianto menetapkan kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata kenaikan sebelumnya yang hanya 3,6 persen. Di Jakarta, UMP akan meningkat menjadi Rp5.396.760 dari yang sebelumnya Rp 5.067.381 sebuah kenaikan signifikan sekitar Rp329.379.
Keputusan ini didasarkan pada masukan dari Menteri Tenaga Kerja yang awalnya mengusulkan kenaikan 6 persen, sebelum akhirnya disepakati untuk dinaikkan menjadi 6,5 persen setelah diskusi dengan serikat buruh. Prabowo menyatakan bahwa kesejahteraan buruh adalah prioritas pemerintah.
Penetapan ini dilakukan dengan mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, yang menjadi bagian dari formula dalam perhitungan UMP sesuai PP Nomor 51 Tahun 2023 tentang Pengupahan. Diharapkan ini akan membuka jalan kesejahteraan bagi para pekerja di wilayah yang bersangkutan.
Advertisement
Reaksi Pengusaha dan Serikat Buruh
Kenaikan UMP 2025 menuai berbagai reaksi. Serikat buruh menyambut baik langkah ini karena dianggap memperhatikan kesejahteraan pekerja. Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyebut keputusan ini mencerminkan perhatian pemerintah terhadap kondisi buruh tanpa mengesampingkan dunia usaha.
Dari sisi pengusaha, Menteri Investasi Rosan Perkasa Roeslani menyebut kenaikan ini tidak akan mengganggu investasi, selama produktivitas pekerja terus meningkat. Menurutnya, investasi di sektor manufaktur dan industri tetap berjalan baik karena perusahaan cenderung melihat efisiensi jangka panjang.
Rosan menambahkan bahwa kenaikan upah perlu diiringi peningkatan keterampilan pekerja agar mampu bersaing tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga internasional.
Perbandingan Kenaikan UMP dalam 5 Tahun Terakhir
Kenaikan UMP sebesar 6,5 persen ini lebih tinggi dibandingkan tren lima tahun terakhir. Pada 2024, kenaikan rata-rata hanya sebesar 3,6 persen, sementara pada 2023 kenaikan tercatat sebesar 4,3 persen.
UMP Jakarta pada 2020 tercatat sebesar Rp4,276 juta, meningkat menjadi Rp4,416 juta pada 2021. Pada 2022, UMP naik menjadi Rp4,641 juta, dan pada 2023 mencapai Rp4,901 juta. Dengan kenaikan terbaru, UMP Jakarta mencatat pertumbuhan tahunan yang signifikan.
Perubahan ini mencerminkan kebijakan pemerintah yang lebih proaktif dalam merespons kebutuhan ekonomi dan sosial, terutama terkait daya beli pekerja.
Advertisement
Alasan di Balik Kebijakan Kenaikan UMP
Presiden Prabowo Subianto menyebut kebijakan ini didasarkan pada kebutuhan hidup layak dan peningkatan daya beli masyarakat. “Kesejahteraan buruh adalah sesuatu yang sangat penting, kita akan perjuangkan terus perbaikan kesejahteraan mereka,” ungkap Prabowo dalam pernyataannya.
Selain itu, diskusi dengan serikat buruh menunjukkan bahwa kenaikan ini menjadi tuntutan utama mereka untuk menyeimbangkan dampak inflasi terhadap biaya hidup. Dengan formula penghitungan yang mempertimbangkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, kebijakan ini diharapkan mampu menciptakan keseimbangan antara kebutuhan buruh dan daya saing usaha.
Pemerintah juga memastikan bahwa kebijakan ini tidak akan membebani dunia usaha secara berlebihan melalui pelaksanaan bertahap dan pengawasan ketat terhadap implementasinya.
Dampak terhadap Ekonomi dan Investasi
Dari sisi ekonomi, kenaikan UMP diharapkan dapat mendorong konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan daya beli buruh yang meningkat, sektor-sektor seperti ritel dan konsumsi diproyeksikan mengalami pertumbuhan.
Di sisi lain, kenaikan ini diperkirakan tidak akan berdampak negatif terhadap investasi. Menteri Investasi Rosan menyebut produktivitas pekerja menjadi kunci untuk menarik investor. Perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur, tetap optimistis dengan potensi pasar domestik.
Kebijakan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah untuk menciptakan keseimbangan antara kesejahteraan pekerja dan daya saing investasi.
Advertisement
Pertanyaan dan Jawaban: Berapa kenaikan UMP Jakarta pada 2025?
A: UMP Jakarta naik sebesar 6,5 persen menjadi Rp5.396.760.
Apa alasan pemerintah menaikkan UMP?
A: Pemerintah mempertimbangkan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebutuhan hidup layak.
Advertisement
Bagaimana reaksi pengusaha terhadap kenaikan UMP?
A: Pengusaha mendukung kenaikan ini selama produktivitas pekerja terus meningkat.
Bagaimana dampak kenaikan UMP terhadap ekonomi?
A: Kenaikan ini diharapkan mendorong konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi.
Advertisement