Sukses

Berapa Rakaat Sholat Tahajud? Simak Panduan Lengkap, Tata Cara, dan Keutamaannya

Pelajari berapa rakaat sholat tahajud yang benar beserta panduan lengkap tata cara, bacaan doa, dan keutamaannya. Temukan jawaban lengkap tentang jumlah rakaat minimal dan maksimal sholat tahajud sesuai sunah Rasulullah SAW.

Liputan6.com, Jakarta Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Secara bahasa, tahajud berarti bangun dari tidur, sedangkan menurut istilah fiqih adalah sholat sunnah yang dilakukan di malam hari setelah bangun dari tidur sebelum waktu subuh.

Banyak umat Muslim yang bertanya-tanya berapa rakaat sholat tahajud yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pertanyaan ini sangat wajar mengingat pentingnya melaksanakan ibadah sesuai dengan syariat yang benar.

Allah SWT telah menyebutkan keutamaan sholat tahajud dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 79 yang artinya: "Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."

Untuk mengetahui berapa rakaat sholat tahajud, simak penjelasan selengkapnya berikut ini sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (3/12/2024).

2 dari 6 halaman

Berapa Rakaat Sholat Tahajud?

Pertanyaan tentang berapa rakaat sholat tahajud sering muncul di kalangan umat Muslim yang ingin meningkatkan kualitas ibadah malam mereka. Jumlah rakaat yang tepat menjadi perhatian penting karena setiap Muslim tentu ingin melaksanakan ibadah sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari berbagai sumber, Rasulullah SAW mengajarkan bahwa sholat tahajud dapat dilakukan minimal 2 rakaat. Untuk jumlah maksimalnya, mayoritas ulama berpendapat bahwa batasan tertinggi adalah 11 atau 13 rakaat, sesuai dengan praktik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW selama hidupnya. Dalam pelaksanaannya, setiap dua rakaat diakhiri dengan salam, berbeda dengan sholat wajib yang dilakukan secara langsung empat rakaat.

Meskipun ada batasan maksimal, beberapa ulama berpendapat bahwa tidak ada batasan khusus untuk jumlah rakaat sholat tahajud. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Sholat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu shubuh, maka kerjakanlah satu rakaat. Dengan itu berarti kalian menutup sholat tadi dengan witir."

Sebelum memulai sholat tahajud, disunahkan untuk melakukan sholat ringan 2 rakaat sebagai pembuka. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan mengusir rasa kantuk setelah bangun tidur. Setelah itu, barulah dilanjutkan dengan sholat tahajud sesuai dengan jumlah rakaat yang diinginkan, dengan tetap memperhatikan kemampuan dan ketersediaan waktu sebelum masuknya waktu subuh.

Bagi yang baru memulai kebiasaan sholat tahajud, disarankan untuk memulai dengan jumlah minimal yaitu 2 rakaat terlebih dahulu. Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya kemampuan untuk bangun malam, jumlah rakaat dapat ditambah secara bertahap hingga mencapai jumlah yang dicontohkan Rasulullah SAW. Yang terpenting adalah konsistensi dan kekhusyukan dalam melaksanakannya, bukan sekadar mengejar jumlah rakaat yang banyak.

Perlu diingat bahwa keutamaan sholat tahajud tidak semata-mata terletak pada jumlah rakaatnya, melainkan pada keistiqomahan dan keikhlasan dalam melaksanakannya. Lebih baik melakukan sholat tahajud secara rutin dengan jumlah rakaat yang sedikit, daripada melakukan banyak rakaat tetapi tidak konsisten. Pada akhirnya, setiap Muslim dapat menyesuaikan jumlah rakaat sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing, selama masih dalam batasan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

3 dari 6 halaman

Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud

Memahami waktu yang tepat untuk melaksanakan sholat tahajud merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan ibadah ini. Berbeda dengan sholat sunnah lainnya, tahajud memiliki kekhususan karena harus dilaksanakan setelah bangun dari tidur malam. Para ulama telah membagi waktu pelaksanaan sholat tahajud menjadi tiga bagian utama, yang masing-masing memiliki keutamaan tersendiri.

1. Sepertiga Malam Pertama

Waktu sepertiga malam pertama dimulai setelah sholat Isya hingga sekitar pukul 22:30. Meski ini adalah permulaan malam dan mungkin belum terlalu lama setelah tidur, periode ini tetap bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan sholat tahajud. Bagi mereka yang memiliki kesibukan di pagi hari atau khawatir tidak bisa bangun di waktu yang lebih larut, sepertiga malam pertama bisa menjadi pilihan yang tepat. Yang terpenting adalah memastikan untuk tidur terlebih dahulu setelah sholat Isya, meskipun hanya sejenak, karena syarat utama sholat tahajud adalah dilakukan setelah bangun dari tidur.

2. Sepertiga Malam Kedua

Periode kedua berlangsung dari pukul 22:30 hingga sekitar pukul 01:30. Pada waktu ini, suasana malam sudah lebih hening dan tenang, menciptakan atmosfer yang sangat mendukung untuk beribadah. Banyak orang yang memilih waktu ini karena masih memungkinkan untuk mendapatkan tidur yang cukup, baik sebelum maupun setelah melaksanakan sholat tahajud. Waktu ini juga ideal bagi mereka yang ingin membagi malam antara istirahat dan ibadah secara seimbang.

3. Sepertiga Malam Terakhir

Sepertiga malam terakhir, yang berlangsung dari pukul 01:30 hingga menjelang Subuh, dianggap sebagai waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat tahajud. Periode ini memiliki keistimewaan khusus karena bertepatan dengan waktu dimana Allah SWT "turun" ke langit dunia, sebagaimana disebutkan dalam berbagai hadits. Pada waktu ini, doa-doa dipercaya lebih mustajab dan pahala ibadah berlipat ganda. Meski mungkin lebih menantang untuk bangun di waktu ini, keutamaannya yang besar membuat banyak orang berusaha keras untuk bisa melaksanakan tahajud di sepertiga malam terakhir.

Dalam memilih waktu pelaksanaan sholat tahajud, setiap Muslim sebaiknya mempertimbangkan kondisi dan kemampuan masing-masing. Meski sepertiga malam terakhir memiliki keutamaan terbesar, bukan berarti waktu-waktu lainnya tidak memiliki nilai. Yang terpenting adalah konsistensi dalam melaksanakannya dan memastikan bahwa syarat utama - yaitu dilakukan setelah bangun dari tidur malam - terpenuhi. Perlu diingat juga bahwa kualitas ibadah tidak hanya ditentukan oleh waktunya, tetapi juga oleh kekhusyukan dan keikhlasan dalam melaksanakannya.

4 dari 6 halaman

Tata Cara Sholat Tahajud

Melaksanakan sholat tahajud dengan tata cara yang benar merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan kesempurnaan ibadah ini. Sebagai salah satu sholat sunnah yang memiliki kedudukan istimewa, tahajud memiliki rangkaian tata cara khusus yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Meski secara umum gerakannya sama dengan sholat wajib, ada beberapa bacaan dan doa khusus yang membedakannya, terutama pada niat dan doa setelah sholat. Pemahaman yang baik tentang tata cara ini akan membantu kita melaksanakan sholat tahajud dengan lebih khusyuk dan sempurna. Berikut adalah tata cara sholat tahajud:

1. Niat Sholat Tahajud

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatat tahajjudi rak'ataini lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku menyengaja sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta'ala."

2. Takbiratul ihram

3. Bacaan Doa Iftitah

4. Membaca Al-Fatihah dan surat Al-Qur'an

5. Ruku' dan bacaannya

6. I'tidal dan bacaannya

7. Sujud dan bacaannya

8. Duduk antara dua sujud

9. Tasyahud (untuk rakaat genap)

10. Salam

Rangkaian tata cara sholat tahajud di atas merupakan panduan dasar yang dapat diikuti untuk melaksanakan ibadah ini dengan benar. Meski demikian, yang terpenting dalam pelaksanaannya adalah kekhusyukan dan konsistensi, bukan sekadar menghafal urutan dan bacaan. Seiring dengan pembiasaan, gerakan dan bacaan akan menjadi lebih lancar dengan sendirinya. Yang perlu diingat adalah bahwa setiap gerakan dan bacaan memiliki makna mendalam yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melaksanakan tata cara yang benar disertai pemahaman akan maknanya, diharapkan sholat tahajud kita dapat memberikan manfaat optimal, baik secara spiritual maupun dalam kehidupan sehari-hari.

5 dari 6 halaman

Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah menyelesaikan rangkaian sholat tahajud, sangat dianjurkan untuk memanjatkan doa-doa khusus yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Waktu setelah sholat tahajud merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa, karena dilakukan pada waktu dimana Allah SWT "turun" ke langit dunia. Doa-doa ini memiliki makna yang sangat dalam dan mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari pengakuan akan kebesaran Allah hingga permohonan ampunan dan petunjuk.

1. Doa Utama Setelah Tahajud

Doa utama yang diajarkan Rasulullah SAW setelah sholat tahajud adalah doa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Doa ini mencakup pujian kepada Allah SWT dan pengakuan akan kebenaran-Nya:

اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ.

Allâhumma rabbanâ lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta mâlikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna.

"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya."

2. Pengakuan Kebenaran Allah

Bagian kedua dari doa ini berisi pengakuan akan kebenaran Allah dan semua yang dijanjikan-Nya:

وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.

Wa lakal hamdu antal haqq. Wa wa'dukal haqq. Wa liqâ'uka haqq. Wa qauluka haqq. Wal jannatu haqq. Wan nâru haqq. Wan nabiyyûna haqq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haqq. Was sâ'atu haqq.

"Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad itu benar. Hari Kiamat itu benar."

3. Doa Permohonan Ampunan

Bagian terakhir dari doa ini berisi permohonan ampunan dan pengakuan akan ketergantungan kita kepada Allah:

اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa 'alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a'lantu, wa mâ anta a'lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

"Ya Allah, kepada-Mu aku berserah. Kepada-Mu aku beriman. Kepada-Mu aku bertawakal. Kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku berdebat (membela agama). Kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih tahu dari aku. Engkau yang mendahulukan dan Engkau yang mengakhirkan. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

Rangkaian doa setelah sholat tahajud ini merupakan ekspresi pengabdian dan ketundukan seorang hamba kepada Allah SWT. Setiap kata dalam doa ini memiliki makna yang mendalam dan mencerminkan hubungan spiritual antara manusia dengan Penciptanya. Selain doa-doa di atas, kita juga diperbolehkan untuk menambahkan doa-doa pribadi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita, karena waktu setelah sholat tahajud merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Yang terpenting adalah memanjatkan doa dengan kekhusyukan dan keyakinan penuh bahwa Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.

6 dari 6 halaman

Keutamaan Sholat Tahajud

Sholat tahajud memiliki kedudukan istimewa dalam Islam dan termasuk salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebelum diwajibkannya sholat lima waktu, tahajud merupakan ibadah wajib bagi Rasulullah SAW. Beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits secara khusus menyebutkan berbagai keutamaan sholat tahajud, menunjukkan betapa istimewanya ibadah malam ini dalam meningkatkan derajat spiritual seorang Muslim.

1. Mendapatkan Kedudukan Terpuji (Maqaman Mahmuda)

Allah SWT secara khusus menjanjikan kedudukan yang terpuji bagi orang yang melaksanakan sholat tahajud, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 79. Kedudukan terpuji ini merupakan derajat khusus yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang tekun melaksanakan qiyamul lail. Para ulama menjelaskan bahwa Maqaman Mahmuda ini mencakup berbagai keutamaan, termasuk kemudahan di hari kiamat dan syafaat Rasulullah SAW.

2. Waktu Terbaik untuk Terkabulnya Doa

Waktu tahajud, terutama sepertiga malam terakhir, merupakan saat yang sangat istimewa untuk berdoa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menyampaikan bahwa Allah SWT "turun" ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: "Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, akan Aku ampuni." Moment ini menjadikan doa-doa yang dipanjatkan setelah sholat tahajud memiliki peluang besar untuk dikabulkan.

3. Menghapus Dosa dan Mencegah Perbuatan Buruk

Sholat tahajud memiliki kekuatan untuk membersihkan dosa-dosa dan mencegah perbuatan buruk. Ketika seseorang rela bangun di tengah malam untuk beribadah, hal ini menunjukkan kesungguhannya dalam bertaubat dan memperbaiki diri. Keheningan malam dan kesendirian saat bermunajat kepada Allah membuat seseorang lebih mudah merenungi kesalahan-kesalahannya dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.

4. Membawa Ketenangan Jiwa dan Kejernihan Pikiran

Para ahli kesehatan jiwa modern mengakui bahwa bangun di sepertiga malam terakhir memiliki manfaat psikologis yang luar biasa. Pada waktu ini, udara masih bersih dan suasana yang tenang membantu seseorang untuk lebih fokus dalam beribadah. Kegiatan spiritual di waktu ini terbukti dapat mengurangi stres, meningkatkan konsentrasi, dan membawa ketenangan jiwa yang mendalam.

5. Meningkatkan Kualitas Hidup

Orang yang rutin melaksanakan sholat tahajud cenderung memiliki manajemen waktu yang lebih baik. Kebiasaan bangun malam membuat mereka lebih disiplin dalam mengatur jadwal tidur dan aktivitas sehari-hari. Selain itu, bangun di waktu tahajud memberikan tambahan waktu produktif yang berharga, dimana seseorang bisa menggunakannya tidak hanya untuk beribadah tetapi juga untuk aktivitas bermanfaat lainnya seperti membaca, belajar, atau menyiapkan aktivitas hari itu.

Keutamaan-keutamaan sholat tahajud di atas menunjukkan bahwa ibadah ini tidak hanya membawa manfaat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik. Meski demikian, yang terpenting dalam melaksanakan sholat tahajud adalah keikhlasan dan konsistensi. Lebih baik melakukan sholat tahajud secara rutin meskipun singkat, daripada melakukannya sekali-kali dalam durasi yang panjang. Dengan memahami dan menghayati keutamaan-keutamaan ini, diharapkan kita semakin termotivasi untuk menjadikan sholat tahajud sebagai rutinitas dalam kehidupan sehari-hari.Dengan memahami ketentuan berapa rakaat sholat tahajud dan tata caranya yang benar, diharapkan kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan sempurna. Yang terpenting adalah konsistensi dalam menjalankannya, meskipun dimulai dengan jumlah rakaat yang minimal.