Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia kembali mencuri perhatian dunia sepak bola Asia dengan lonjakan nilai pasar yang signifikan. Setelah bergabungnya Kevin Diks, bek FC Copenhagen yang kini dinaturalisasi, nilai pasar Timnas Indonesia melonjak menjadi Rp480,53 miliar. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai timnas dengan market value tertinggi di Asia Tenggara dan peringkat kedelapan di Asia.
Kenaikan nilai pasar ini menjadi bukti perkembangan pesat sepak bola Indonesia. Dengan nilai pasar ini, Timnas Indonesia berhasil mengungguli Qatar dan bahkan mendekati beberapa negara dengan tradisi sepak bola kuat seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Baca Juga
Namun, apa saja faktor di balik kenaikan ini? Bagaimana dampak dari kebijakan naturalisasi pemain seperti Kevin Diks terhadap performa Timnas Indonesia? Artikel ini akan mengulas lebih dalam.
Advertisement
Posisi Tertinggi di ASEAN
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memimpin dengan nilai pasar tertinggi. Thailand, rival utama, hanya memiliki nilai pasar Rp150,35 miliar, sedangkan Malaysia berada di angka Rp110,81 miliar.
Strategi naturalisasi pemain membuat Indonesia semakin kompetitif dibandingkan rival regional.
Advertisement
Perbandingan dengan Tim Asia Lainnya
Di Asia, Timnas Indonesia kini berada di peringkat delapan, hanya di bawah negara-negara dengan sejarah panjang di sepak bola seperti Jepang (Rp4,83 triliun), Korea Selatan (Rp2,94 triliun), dan Iran (Rp829,97 miliar).
Indonesia berhasil melewati Qatar (Rp353,72 miliar) dan Yordania (Rp295,49 miliar). Hal ini menunjukkan dampak signifikan dari strategi yang diterapkan.
Bergabungnya Kevin Diks dan Dampaknya pada Market Value
Kevin Diks, pemain keturunan Indonesia-Belanda, resmi bergabung ke Timnas Indonesia. Sebagai bek dengan nilai pasar Rp69,53 miliar, kehadirannya langsung meningkatkan total nilai pasar tim menjadi Rp480,53 miliar.
Nilai pasar ini menjadikan Timnas Indonesia teratas di ASEAN, jauh mengungguli Thailand yang hanya bernilai Rp150,35 miliar.
Advertisement
Fokus pada Pengembangan Pemain Muda
Meskipun nilai pasar meningkat, pelatih Shin Tae-yong tetap mengandalkan pemain muda U-22 untuk membangun fondasi jangka panjang. Pemain muda ini diharapkan menjadi tulang punggung tim di masa depan.
Dengan nilai pasar pemain muda yang lebih rendah, Indonesia tetap menunjukkan potensi besar untuk mengembangkan generasi emas sepak bola.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Kenaikan market value ini membawa ekspektasi tinggi. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam memastikan performa pemain abroad dan pemain muda konsisten.
Strategi ini juga membuka peluang untuk lebih banyak pemain Indonesia bermain di liga luar negeri, meningkatkan eksposur dan nilai pasar mereka.
Advertisement
Apa dampak Kevin Diks terhadap Timnas Indonesia?
Kevin Diks langsung meningkatkan nilai pasar Timnas Indonesia menjadi Rp480,53 miliar dan memperkuat lini pertahanan.
Siapa timnas dengan nilai pasar tertinggi di Asia Tenggara?
Timnas Indonesia memiliki nilai pasar tertinggi di ASEAN, yakni Rp480,53 miliar.
Advertisement