Sukses

Profil Gus Baha, Ulama Tafsir yang Terkenal Santun saat Dakwah dan Menghargai Berbagai Kalangan

Ulama asal Rembang ini dikenal sebagai ahli tafsir dan pengasuh pesantren dengan pendekatan dakwah moderat.

Liputan6.com, Jakarta Nama Gus Baha jadi topik pembicaraan hangat di media sosial usai video ceramah Gus Miftah yang dianggap kurang menghargai pedagang es kaki lima viral di media sosial. Sikap Gus Baha dibanding-bandingkan dengan Gus Miftah, terutama saat menghadapi orang dari kalangan menengah ke bawah.

Gus Baha, atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim, adalah salah satu ulama terkemuka asal Rembang, Jawa Tengah, yang dikenal luas di kalangan umat Islam Indonesia. Beliau adalah seorang ahli tafsir dan pengasuh pesantren yang memiliki kemampuan luar biasa dalam memahami dan menjelaskan Al-Qur'an. Dalam setiap dakwahnya, Gus Baha terkenal dengan sikap santun, bijaksana, dan penuh penghormatan terhadap orang dari berbagai kalangan. Kiprahnya sebagai seorang ulama tidak hanya terbatas pada dunia pesantren, tetapi juga meluas ke berbagai lapisan masyarakat.

Sebagai salah satu ulama yang sangat dihormati, Gus Baha memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan pemahaman agama Islam di Indonesia. Beliau selalu mengutamakan pendekatan yang moderat dalam setiap ceramah dan kajian, serta tidak segan-segan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai tafsir dan fiqih kepada siapa pun, tanpa membedakan latar belakang sosial dan pendidikan. Tidak hanya itu, Gus Baha juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan tidak pernah membedakan orang berdasarkan status sosialnya.

Lahir pada 20 Juni 1973 di Rembang, Gus Baha berasal dari keluarga yang sangat menghargai ilmu agama. Sejak kecil, beliau sudah dibimbing oleh para ulama besar yang menjadi pondasi awal pemahaman agama yang kuat. Pendidikan yang didapatnya di pesantren-pesantren ternama di Indonesia dan Timur Tengah menjadikannya seorang ulama yang sangat dihormati dalam dunia akademik dan keagamaan.

2 dari 8 halaman

Pendidikan dan Latar Belakang Gus Baha

Pendidikan Gus Baha dimulai dari lingkungan keluarga yang sangat religius. Beliau menghabiskan masa kecilnya di pesantren-pesantren yang ada di Rembang, tempat di mana beliau pertama kali diperkenalkan dengan ilmu agama. Dalam proses pendidikannya, Gus Baha mendalami berbagai disiplin ilmu Islam, seperti tafsir, fiqih, dan hadist, yang membentuknya menjadi seorang ulama yang sangat berkompeten.

Setelah menempuh pendidikan di Indonesia, Gus Baha melanjutkan studinya ke luar negeri, khususnya ke beberapa negara di Timur Tengah, untuk memperdalam ilmu agama secara lebih mendalam. Di sana, Gus Baha belajar langsung kepada para ulama terkemuka, yang mengajarkan berbagai ilmu keislaman dengan pendekatan yang lebih global dan kontekstual. Keilmuan yang diperolehnya di luar negeri semakin memperkaya perspektif Gus Baha dalam menafsirkan Al-Qur'an, sehingga beliau dapat memberikan pemahaman yang lebih luas dan sesuai dengan perkembangan zaman.

Selama pendidikan formalnya, Gus Baha tidak hanya dikenal sebagai santri yang cerdas, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual yang luar biasa. Hal ini membantunya dalam mengembangkan karirnya sebagai seorang ulama besar yang dihormati di seluruh Indonesia.

3 dari 8 halaman

Kiprah Gus Baha dalam Dunia Islam

Setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri, Gus Baha kembali ke Indonesia dan memulai perannya sebagai seorang ulama. Beliau aktif mengajar di beberapa pesantren, serta memberikan kajian-kajian agama di berbagai forum. Salah satu ciri khas dari dakwah Gus Baha adalah kemampuannya dalam menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang sederhana, sehingga mudah dipahami oleh berbagai kalangan, mulai dari santri hingga masyarakat umum.

Gus Baha sangat fokus pada pengembangan tafsir Al-Qur'an, di mana beliau mengajarkan bahwa pemahaman terhadap Al-Qur'an haruslah dilakukan dengan cara yang kontekstual dan tidak hanya terpaku pada teks semata. Melalui kajian tafsir yang mendalam, Gus Baha mampu menghubungkan ajaran Al-Qur'an dengan realitas sosial yang ada di masyarakat, sehingga ajarannya terasa relevan bagi umat Islam di Indonesia.

Selain mengajar di pesantren, Gus Baha juga sering diundang untuk memberikan ceramah di berbagai forum keagamaan dan seminar. Beliau dikenal sebagai sosok yang sangat bijaksana dan penuh toleransi, serta selalu mengedepankan kedamaian dalam setiap dakwahnya. Gus Baha tidak hanya memfokuskan ajarannya pada aspek teologis, tetapi juga pada aspek sosial dan moral yang sangat penting bagi kehidupan umat Islam.

4 dari 8 halaman

Pemikiran Gus Baha tentang Moderasi dan Toleransi

Salah satu hal yang membedakan Gus Baha dengan banyak ulama lainnya adalah pemikirannya yang sangat moderat. Beliau selalu menekankan pentingnya toleransi dalam beragama, serta mengajak umat Islam untuk menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat. Gus Baha sering menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil 'alamin, yang berarti agama yang membawa kedamaian dan kebaikan bagi seluruh umat manusia, tanpa membedakan agama, suku, atau ras.

Gus Baha juga mengajak umat Islam untuk tidak terjebak dalam paham-paham yang ekstrem dan tidak mencerminkan ajaran Islam yang sebenarnya. Beliau berpendapat bahwa pemahaman yang benar terhadap Al-Qur'an adalah pemahaman yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, memperjuangkan keadilan sosial, serta mempromosikan perdamaian antarumat beragama.

5 dari 8 halaman

Kontribusi Gus Baha dalam Pendidikan Pesantren

Gus Baha sangat berperan dalam perkembangan pendidikan pesantren di Indonesia. Beliau memimpin beberapa pesantren yang menjadi tempat lahirnya ulama-ulama besar lainnya. Dalam kepemimpinannya, Gus Baha tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga memberikan perhatian khusus pada pendidikan karakter santri, agar mereka dapat menjadi pribadi yang baik, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi dalam masyarakat.

Beliau juga memodernisasi kurikulum di pesantren dengan memasukkan ilmu pengetahuan umum yang relevan dengan perkembangan zaman. Hal ini membantu para santri untuk lebih siap menghadapi tantangan dunia luar, sambil tetap menjaga tradisi keagamaan yang telah diajarkan secara turun-temurun.

6 dari 8 halaman

Siapa itu Gus Baha?

Gus Baha, atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim, adalah seorang ulama besar asal Rembang yang terkenal sebagai ahli tafsir dan pengasuh pesantren. Beliau memiliki pengaruh besar dalam perkembangan pemahaman agama Islam di Indonesia.

7 dari 8 halaman

Apa yang membuat Gus Baha terkenal?

Gus Baha terkenal karena kemampuannya dalam menafsirkan Al-Qur'an dengan pendekatan yang kontekstual dan mudah dipahami. Beliau juga dikenal karena sikap moderat dan toleran dalam setiap dakwahnya.

8 dari 8 halaman

Di mana Gus Baha mengajar?

Gus Baha mengajar di beberapa pesantren di Indonesia, serta memberikan kajian agama di berbagai forum dan seminar. Beliau juga aktif menulis buku dan artikel ilmiah.

 

 

 

Â