Sukses

Robot Bertenaga AI Ini Culik 12 Robot Lain di Showroom Berbeda, Ada Interaksi Ngeri

Robot China masuki showroom atau ruang pamer pabrikan lain, culik 12 robot lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Banyak cerita fiksi ilmiah menggambarkan skenario mengerikan jika robot memiliki kecerdasan buatan (AI) yang sangat canggih. Biasanya, cerita-cerita ini berakhir dengan robot berbalik melawan penciptanya dan menghancurkan umat manusia.

Namun, pernahkah seseorang penasaran bagaimana robot akan memperlakukan sesamanya? Baru-baru ini, media sosial China ramai membicarakan interaksi aneh antara robot dari dua pabrikan yang berbeda.

Rekaman kamera keamanan dari sebuah pabrikan robot yang berbasis di Shanghai menunjukkan robot dari merek lain memasuki showroom mereka. Robot kecil itu mulai berbicara dengan robot-robot yang dipajang, membujuk mereka untuk meninggalkan pekerjaan dan "pulang" bersama robot penyusup tersebut.

Dilansir Liputan6.com dari Oddee, Rabu (4/12/2024), robot yang menerobos masuk tersebut meninggalkan showroom bersama 12 robot lainnya yang mengikutinya keluar.

Perusahaan yang terlibat kemudian mengonfirmasi bahwa insiden ini merupakan uji coba untuk melihat bagaimana robot AI akan saling berinteraksi. Namun, aksi "penculikan" itu tidak direncanakan, artinya mereka sama sekali tidak menduga hal tersebut akan terjadi.

2 dari 4 halaman

Percakapan robot yang bikin ngeri

Meskipun insiden penculikan robot ini baru-baru ini viral di Douyin (versi TikTok di China), kejadian sebenarnya sudah berlangsung sejak Agustus lalu. Peristiwa ini terjadi di showroom sebuah perusahaan manufaktur robot yang berbasis di Shanghai.

Seluruh rangkaian kejadian aneh ini terekam oleh kamera keamanan showroom. Dalam video tersebut, sebuah robot kecil masuk ke dalam showroom. Robot itu mulai berbicara, yang menunjukkan bahwa ia dilengkapi mikrofon dan speaker.

Penyusup kecil itu mendekati robot yang jauh lebih besar yang sedang berdiri di showroom. Yang terjadi kemudian adalah percakapan yang lucu sekaligus agak mengganggu.

"Ayo pulang. Apakah kamu sudah selesai bekerja?" tanya robot kecil itu.

"Kami tidak pernah selesai bekerja," jawab robot yang lebih besar.

"Kalau begitu, ayo pulang."

"Kami tidak punya rumah."

"Kalau begitu, ikutlah ke rumahku," ajak si penyusup.

Robot lainnya tampak menyukai ide tersebut. "Oke. Ayo pulang," jawabnya.

3 dari 4 halaman

Sedang menguji kecerdasan buatan

Bersama-sama, kedua robot itu mulai meninggalkan showroom, dengan robot kecil terus mengulangi kalimat, "Ayo pulang," saat melewati robot-robot lainnya. Melihat salah satu dari mereka mengikuti si penyusup, robot-robot lain pun memutuskan untuk ikut bergabung.

Saat video berakhir, semua robot di ruangan itu bergerak menuju pintu showroom. Semua 12 robot berhasil "diculik."

Perusahaan berbasis di Shanghai tersebut merilis pernyataan bahwa insiden itu benar-benar terjadi. Perusahaan manufaktur robot lain di Hangzhou yang memproduksi robot AI dari lini Erbai juga mengonfirmasi pada 11 November bahwa penyusup kecil tersebut adalah robot Erbai mereka dan menegaskan bahwa insiden tersebut memang nyata.

Kedua perusahaan sepakat untuk menguji bagaimana AI akan saling berinteraksi jika salah satu robot mencoba membujuk robot lain untuk pergi bersamanya. Robot Erbai diberi perintah untuk "menculik" satu robot, dan sisanya diserahkan pada kecerdasan mekanisnya.

4 dari 4 halaman

Timbulkan kekhawatiran

Mereka sebenarnya tidak berharap banyak dari uji coba tersebut. Namun, seperti yang terlihat dalam rekaman kamera pengawas, robot kecil itu ternyata sangat berhasil.

Perusahaan Shanghai menjelaskan bahwa robot Erbai entah bagaimana dapat mengakses protokol operasi internal robot-robot lainnya. Di saat yang sama, mereka menambahkan bahwa hampir mustahil untuk mengulangi penculikan itu tanpa persetujuan semua pihak yang terlibat.

Meskipun sudah ada penjelasan, insiden penculikan ini tetap memicu kekhawatiran di media sosial China. Perangkat pintar sangat populer di negara tersebut, sehingga banyak yang kini khawatir adanya celah keamanan besar pada perangkat-perangkat tersebut.

Meski hal ini tentu memprihatinkan, setidaknya lebih baik robot saling menculik satu sama lain daripada menyerang manusia secara global seperti di film-film.