Liputan6.com, Jakarta Bekti Adi Nugroho, seorang kolektor jersey asal Indonesia, menjadi viral di media sosial setelah memamerkan koleksi jersey kandang Timnas Indonesia yang lengkap dari edisi 1938 hingga era modern. Koleksi ini bukan hanya sekadar kain biasa, melainkan simbol perjalanan sejarah sepak bola nasional. Apa yang membuat koleksi ini begitu istimewa?
Dari jersey era Hindia Belanda hingga jersey yang dikenakan saat laga melawan Diego Maradona pada tahun 1979, setiap potongan kain menyimpan cerita unik. Bekti berhasil mengumpulkan lebih dari 75 jenis jersey, termasuk beberapa versi kembar dari era yang sama. Semua ini diraih hanya dalam waktu kurang dari setahun.
Bagaimana Bekti memulai perjalanan koleksinya, dan apa saja tantangan yang dihadapinya? Mari kita simak langkah demi langkah cerita inspiratif ini.
Advertisement
Awal Mula Hobi yang Tidak Biasa
Bekti Nugroho awalnya dikenal sebagai kolektor jersey Manchester United dan Timnas Inggris. Namun, enam bulan lalu, perhatiannya mulai tertuju pada jersey Timnas Indonesia. Sebuah momen di sebuah toko jersey di Jakarta menjadi titik awal perjalanan ini.
Bekti mengatakan, pada awalnya ia melihat jersey Boaz Solossa di sebuah toko. Sejak saat itulah ia memutuskan untuk memulai koleksi Timnas Indonesia. Keempat jersey pertama yang ia miliki adalah edisi dari tahun 2018 hingga 2022.
Advertisement
Perburuan Jersey yang Penuh Tantangan
Mendapatkan jersey lawas tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jersey tahun 1938, misalnya, sangat sulit ditemukan karena tidak diproduksi secara massal. Selain itu, jersey era 1996 memiliki keunikan tersendiri karena dalam satu tahun saja terdapat 6–7 desain berbeda.
Perjuangan ini membuahkan hasil dengan terkumpulnya 115 jersey, meski beberapa adalah versi kembar.
Jersey dengan Nilai Sejarah Tinggi
Dari semua koleksi yang dimiliki, jersey dari laga melawan Argentina pada 1979 menjadi salah satu yang paling berharga. Dalam laga tersebut, Indonesia menghadapi Diego Maradona muda di Piala Dunia U-20. Jersey ini dikenakan oleh Mundari Karya, salah satu pemain legendaris Indonesia.
Selain itu, jersey dari era Hindia Belanda tahun 1938 menjadi mahakarya koleksi ini. Meskipun sulit ditemukan, jersey ini melambangkan sejarah awal keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia.
Advertisement
Dukungan untuk Timnas Melalui Koleksi
Bagi Bekti, koleksi ini bukan sekadar hobi. Ia menganggap jersey sebagai warisan yang dapat menginspirasi generasi muda untuk mencintai Timnas Indonesia. Dalam unggahan Instagram-nya yang mendapatkan 14.000 likes dan 405 komentar, Bekti mengungkapkan harapannya agar Timnas kembali berjaya di kancah dunia.
“Koleksi ini adalah bentuk dukungan saya untuk Timnas Indonesia yang sedang berjuang kembali ke Piala Dunia 2026,” tulis Bekti dalam unggahannya di akun Instagram miliknya.
Peran Media Sosial dalam Viralnya Koleksi
Keberhasilan Bekti dalam mengumpulkan jersey juga didukung oleh media sosial. Postingan Threads dan Instagram-nya menarik ribuan interaksi, mempertemukan ia dengan komunitas pencinta jersey lainnya. Banyak pengikutnya yang terinspirasi untuk mulai mengoleksi jersey Timnas Indonesia.
“Keren banget koleksinya! Saya jadi ingin mulai koleksi juga,” tulis salah satu pengguna Threads di kolom komentar.
Advertisement
Mengapa koleksi jersey Timnas Indonesia begitu istimewa?
Koleksi ini menyimpan sejarah panjang sepak bola nasional, termasuk momen penting seperti Piala Dunia 1938 dan laga melawan Maradona.
Bagaimana cara mendapatkan jersey lawas Timnas Indonesia?
Biasanya, kolektor mencarinya melalui komunitas pencinta jersey, pelelangan online, atau toko vintage.
Advertisement
Apa tujuan Bekti mengoleksi jersey?
Bekti ingin menjadikan koleksi ini sebagai warisan yang mendukung semangat Timnas Indonesia untuk berprestasi di level dunia.