Liputan6.com, Jakarta Tanggal 5 Desember menyimpan ragam peristiwa bersejarah yang meninggalkan jejak mendalam baik di Indonesia maupun dunia. Mulai dari lahirnya Provinsi Gorontalo, sebuah wilayah kaya tradisi di Sulawesi, hingga tragedi kelam pengeboman McDonald's di Makassar pada 2002 yang menggemparkan Indonesia. Momen ini juga menandai peringatan wafatnya komposer musik klasik legendaris Wolfgang Amadeus Mozart secara tragis, tanpa menyelesaikan karya agungnya, Requiem.
Beranjak lebih jauh, 5 Desember memiliki kaitan erat dengan peristiwa unik dalam sejarah Indonesia yang dikenal sebagai Peristiwa Sinterklas Hitam. Ini melibatkan pengusiran warga Belanda dari Indonesia yang dilakukan oleh Soekarno pada masa transisi kemerdekaan. Tak ketinggalan, dunia mengenang wafatnya Nelson Mandela, pemimpin Afrika Selatan yang membawa revolusi melawan apartheid.
Artikel ini akan mengurai setiap peristiwa tersebut dengan mendalam dan mungkin jarang diketahui, dirangkum Liputan6 dari berbagai sumber, Kamis (5/12).
Advertisement
Lahirnya Provinsi Gorontalo: Warisan Budaya dan Sejarah
Provinsi Gorontalo resmi berdiri pada 5 Desember 2000, berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000. Pembentukan provinsi ini memisahkan Gorontalo dari Sulawesi Utara, menjadikannya wilayah administratif mandiri dengan ibu kota di Kota Gorontalo. Pendirian provinsi ini menjadi simbol semangat rakyat Gorontalo yang dikenal dengan kekuatan budaya dan sejarah panjang sebagai pusat perdagangan serta penyebaran agama Islam.
Gorontalo, dengan luas wilayah 12.435 km², memiliki warisan budaya yang unik. Filosofi adat “Adat bersendikan Syara’, Syara’ bersendikan Kitabullah” mencerminkan harmoni antara nilai agama dan tradisi lokal. Keberadaan Kerajaan Suwawa pada abad ke-8 juga menjadi bukti bahwa wilayah ini memiliki sejarah yang kaya.
Selain itu, Gorontalo dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Indonesia Timur, dipelopori oleh Sultan Amai pada abad ke-15. Wilayah ini juga menjadi jalur strategis dalam perdagangan antara Sulawesi dan dunia luar, sehingga memiliki pengaruh besar dalam pembentukan budaya maritim nusantara.
Advertisement
Tragedi McDonald's Makassar 2002: Luka Mendalam bagi Indonesia
Pengeboman McDonald's di Makassar pada 5 Desember 2002 menjadi salah satu peristiwa tragis dalam sejarah modern Indonesia. Ledakan yang terjadi di restoran cepat saji tersebut menewaskan tiga orang dan melukai 15 lainnya. Serangan ini dilakukan oleh kelompok ekstremis dengan tujuan menciptakan ketakutan dan memecah persatuan nasional.
Lokasi McDonald's di kawasan Ratu Indah Mall, Makassar, menjadi target utama, menunjukkan bahwa pelaku sengaja menyasar tempat ramai untuk menciptakan dampak yang besar. Investigasi mengungkap bahwa aksi ini terkait dengan jaringan teroris yang lebih luas di Asia Tenggara, menambah urgensi pemerintah untuk memperkuat keamanan nasional.
Tragedi ini tidak hanya menorehkan luka mendalam bagi keluarga korban tetapi juga mengguncang masyarakat Indonesia, mengingatkan pentingnya solidaritas dan perlawanan terhadap segala bentuk kekerasan.
Mozart dan Requiem yang Tak Terselesaikan
Pada tanggal 5 Desember 1791, dunia kehilangan salah satu maestro terbesar dalam sejarah musik, Wolfgang Amadeus Mozart. Komposer kelahiran Austria ini meninggal pada usia 35 tahun, meninggalkan karya terakhirnya, Requiem dalam nada D minor, dalam keadaan belum selesai. Karya ini menjadi simbol ketidakterhinggaan bakat Mozart yang tak pernah tergantikan.
Requiem dikerjakan oleh muridnya, Franz Xaver Süssmayr, berdasarkan instruksi terakhir dari Mozart. Meski tidak selesai sepenuhnya oleh sang maestro, komposisi ini tetap dianggap sebagai salah satu karya musik klasik paling emosional dan mendalam, yang sering dikaitkan dengan tema kematian dan penebusan.
Mozart meninggalkan warisan abadi berupa ratusan karya musik yang terus menginspirasi generasi hingga saat ini. Kepergiannya yang misterius memunculkan banyak spekulasi, salah satunya adalah dugaan pembunuhan oleh pesaingnya dengan memberikan racun kepada Mozart.
Advertisement
Peristiwa Sinterklas Hitam: Jejak Sejarah yang Jarang Diungkap
Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, 5 Desember 1957 menjadi saksi peristiwa unik yang dikenal sebagai Peristiwa Sinterklas Hitam. Saat itu, Presiden Soekarno memimpin pengusiran warga Belanda dari Indonesia sebagai reaksi atas penolakan mereka terhadap kedaulatan penuh Indonesia.
Nama “Sinterklas Hitam” muncul karena peristiwa ini bertepatan dengan perayaan Sinterklas di Belanda, namun penuh dengan ironi dan tragedi. Ribuan warga Belanda dipaksa kembali ke negara asal mereka, meninggalkan aset-aset yang sebelumnya mereka kuasai di Indonesia.
Langkah ini menjadi simbol keberanian pemerintah Indonesia untuk menghapus sisa-sisa kolonialisme. Meskipun kontroversial, keputusan tersebut menunjukkan tekad bangsa untuk berdiri di atas kaki sendiri.
Wafatnya Nelson Mandela: Akhir Perjalanan Sang Revolusioner
Dunia berduka pada 5 Desember 2013, ketika Nelson Mandela, tokoh revolusi anti-apartheid dan mantan Presiden Afrika Selatan, mengembuskan napas terakhirnya. Mandela, yang dikenal sebagai Madiba, membawa perubahan besar bagi Afrika Selatan dengan memperjuangkan persamaan hak dan keadilan.
Setelah menjalani 27 tahun di penjara, Mandela menjadi simbol perjuangan melawan diskriminasi rasial. Ia terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan pada 1994, menciptakan transisi damai dari rezim apartheid ke pemerintahan demokratis.
Wafatnya Mandela meninggalkan pesan tentang pentingnya rekonsiliasi dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan. Dunia mengenangnya sebagai salah satu pemimpin terbesar yang pernah ada.
Advertisement
People Also Ask (Pertanyaan Terkait): Apa yang membuat tanggal 5 Desember istimewa?
Tanggal ini memperingati berbagai peristiwa sejarah penting seperti lahirnya Gorontalo, tragedi Makassar, dan wafatnya Mozart.
Mengapa Requiem Mozart tidak selesai?
Mozart meninggal sebelum menyelesaikannya, sehingga karya ini dilanjutkan oleh muridnya, Franz Xaver Süssmayr.
Advertisement