Liputan6.com, Jakarta Lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini berhasil memecahkan rekor, mencapai nilai USD 102.888 atau setara Rp 1,6 miliar. Lonjakan ini dipicu oleh sentimen positif dari kemenangan presiden terpilih AS, Donald Trump, yang mendukung kebijakan ramah kripto. Investor optimis bahwa dukungan ini akan mendorong Bitcoin menuju arus utama keuangan.
Kenaikan Bitcoin lebih dari 40% dalam beberapa minggu terakhir menggarisbawahi momentum pasar kripto yang terus tumbuh. Ini tidak hanya melibatkan investor institusional tetapi juga adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor. Meskipun demikian, kontroversi seputar konsumsi energi dan risiko regulasi tetap menjadi perhatian utama.
Baca Juga
Bagaimana pergerakan harga Bitcoin ini terjadi secara kronologis? Artikel ini akan mengulas langkah-langkah penting yang memengaruhi kenaikan harga Bitcoin menuju rekor baru ini.
Advertisement
Bitcoin Tembus USD 100.000: Tonggak Baru dalam Dunia Kripto
Bitcoin pertama kali melewati angka psikologis USD 100.000 pada 5 Desember 2024, menurut data dari CoinMarketCap. Level ini menandai lonjakan signifikan dalam harga Bitcoin sejak awal tahun, didukung oleh sentimen pasar yang positif.
Kala berbicara di New York Times DealBook Summit di Manhattan, Ketua Federal Reserve Jerome Powell, menyebut Bitcoin sebagai aset penting yang mirip dengan emas. Pernyataan Powell ini disampaikan di tengah indikasi dari pemerintahan Trump yang akan datang bahwa mereka berencana untuk mendukung aset digital.Â
Kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS menjadi salah satu katalis utama di balik momentum ini. Dengan janji kebijakan ramah kripto, pasar merespons optimisme terhadap potensi pertumbuhan sektor ini.
Advertisement
Kebijakan Pro-Kripto Trump Mendorong Optimisme
Presiden terpilih AS, Donald Trump, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap aset digital. Ia mengumumkan rencana untuk menunjuk Paul Atkins, tokoh pro-kripto, sebagai Ketua SEC.
Dukungan ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas regulasi untuk mata uang kripto. Hal ini juga memperkuat ekspektasi bahwa AS akan menjadi pusat kripto global di masa mendatang.
Lonjakan Harga yang Didukung Adopsi Institusional
Adopsi institusional telah menjadi salah satu faktor kunci di balik kenaikan harga Bitcoin. Perusahaan besar seperti BlackRock meluncurkan ETF Bitcoin yang mendorong aliran dana baru ke pasar.
Lebih dari USD 4 miliar masuk ke ETF Bitcoin sejak peluncurannya awal tahun ini. Hal ini menunjukkan bahwa investor institusional melihat Bitcoin sebagai aset dengan potensi pertumbuhan jangka panjang.
Advertisement
Tantangan dan Kritik terhadap Bitcoin
Meskipun mengalami lonjakan harga, Bitcoin masih menghadapi sejumlah kritik. Konsumsi energi yang tinggi dan keterlibatan dalam aktivitas ilegal terus menjadi perhatian global.
Selain itu, beberapa analis memperingatkan potensi koreksi harga yang signifikan dalam waktu dekat. Hal ini membuat investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
Apa Selanjutnya untuk Bitcoin?
Dengan momentum yang ada, banyak analis memproyeksikan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai USD 120.000 sebelum akhir tahun. Namun, volatilitas pasar tetap menjadi faktor risiko.
Investor dan spekulan akan terus mencermati perkembangan regulasi dan adopsi teknologi di sektor ini. Apakah Bitcoin akan terus melambung atau justru menghadapi koreksi besar dalam waktu dekat?
Advertisement
Apa yang menyebabkan lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini?
Kemenangan Donald Trump dengan kebijakan pro-kripto, serta peluncuran ETF Bitcoin, mendorong optimisme pasar.
Bagaimana adopsi institusional memengaruhi harga Bitcoin?
Adopsi institusional membawa dana besar ke pasar, meningkatkan permintaan dan kepercayaan terhadap Bitcoin.
Advertisement
Apakah lonjakan ini berkelanjutan?
Banyak analis optimis, tetapi volatilitas pasar dan tantangan regulasi tetap menjadi risiko yang perlu diperhatikan.