Liputan6.com, Jakarta Kata-kata perumpamaan merupakan salah satu kekayaan bahasa Indonesia yang tak ternilai harganya. Dalam budaya kita, kata-kata perumpamaan telah menjadi bagian integral dari cara kita berkomunikasi, menyampaikan nasihat, dan mengungkapkan pemikiran dengan cara yang lebih halus dan bermakna. Penggunaan kata-kata perumpamaan tidak hanya membuat bahasa menjadi lebih indah, tetapi juga membantu kita menyampaikan pesan dengan cara yang lebih bijaksana dan mudah diingat.
Setiap kata-kata perumpamaan memiliki makna tersendiri yang mencerminkan kearifan lokal dan filosofi hidup masyarakat Indonesia. Dari generasi ke generasi, ungkapan-ungkapan ini telah diwariskan sebagai bentuk pendidikan karakter dan pembentukan moral yang mengakar kuat dalam budaya kita. Melalui kata-kata perumpamaan, kita bisa belajar tentang nilai-nilai kehidupan, etika, dan kebijaksanaan dengan cara yang lebih mendalam.
Di era modern ini, pentingnya memahami dan melestarikan kata-kata perumpamaan menjadi semakin relevan. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi 150 kata-kata perumpamaan yang dibagi menjadi enam kategori berbeda, masing-masing mencerminkan aspek berbeda dari kehidupan manusia.Â
Advertisement
Mari kita jelajahi kekayaan bahasa ini bersama-sama, dalam rangkuman yang telah Liputan6.com susun pada Selasa (10/12).
1. Kata-kata Perumpamaan tentang Kehidupan dan Perjuangan
Kehidupan manusia penuh dengan berbagai tantangan dan perjuangan. Berikut adalah 25 kata-kata perumpamaan yang menggambarkan filosofi kehidupan:
- Bagaikan air mengalir ke hilir (Makna: Menjalani hidup dengan mengikuti kodrat alamiah)
- Bagai katak dalam tempurung (Makna: Seseorang yang berwawasan sempit dan tidak mau berkembang)
- Seperti telur di ujung tanduk (Makna: Berada dalam situasi yang sangat berbahaya)
- Bagai pungguk merindukan bulan (Makna: Mengharapkan sesuatu yang mustahil dicapai)
- Bagai ikan dalam air (Makna: Hidup dalam kondisi yang sangat nyaman dan sesuai)
- Seperti api dalam sekam (Makna: Bahaya tersembunyi yang bisa muncul sewaktu-waktu)
- Bagai pinang dibelah dua (Makna: Dua hal yang sangat mirip atau serupa)
- Seperti bunga dedap (Makna: Seseorang yang hanya memiliki penampilan menarik tanpa manfaat)
- Bagai telur sesangkak pecah sebiji (Makna: Satu kesalahan yang merusak keseluruhan)
- Seperti bumi dan langit (Makna: Dua hal yang sangat berbeda atau bertolak belakang)
- Bagai menulis di atas air (Makna: Melakukan sesuatu yang sia-sia)
- Seperti kacang lupa akan kulitnya (Makna: Orang yang melupakan jasa orang yang telah membantunya)
- Bagai air dengan minyak (Makna: Dua hal yang tidak bisa bersatu)
- Seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami (Makna: Mencari sesuatu yang sangat sulit ditemukan)
- Bagai telur di ujung tanduk (Makna: Berada dalam situasi yang sangat berbahaya)
- Seperti membelah bambu (Makna: Melakukan sesuatu dengan adil dan seimbang)
- Bagai air cucuran atap (Makna: Sesuatu yang terus-menerus terjadi tanpa henti)
- Seperti ular berkepala dua (Makna: Orang yang bermuka dua atau tidak bisa dipercaya)
- Bagai musim dengan panas (Makna: Sesuatu yang selalu bergantian atau berubah-ubah)
- Seperti bulan jatuh ke riba (Makna: Mendapat keberuntungan yang tidak disangka-sangka)
- Bagai biduk dikayuh hilir (Makna: Menjalani hidup mengikuti arus yang ada)
- Seperti kucing dibawakan lidi (Makna: Ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya)
- Bagai air di daun talas (Makna: Sesuatu yang tidak tetap atau selalu berubah-ubah)
- Seperti tungku dengan periuk (Makna: Dua hal yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan)
- Bagai kapal pecah (Makna: Keadaan yang sangat kacau atau berantakan)
Advertisement
2. Kata-kata Perumpamaan tentang Karakter dan Kepribadian
Karakter dan kepribadian seseorang dapat tercermin melalui tingkah laku, sikap, dan cara mereka menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan. Dalam budaya Indonesia, banyak perumpamaan yang digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat manusia, baik yang positif maupun negatif. Perumpamaan ini tidak hanya berfungsi sebagai cerminan karakter, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran dan introspeksi diri. Berikut adalah 25 perumpamaan yang berkaitan dengan karakter dan kepribadian manusia:
- Seperti harimau beranak muda (Makna: Seseorang yang sangat galak dan pemarah)
- Bagai air di dalam kolam (Makna: Orang yang tenang dan dalam pemikirannya)
- Seperti bunglon (Makna: Orang yang suka mengubah pendirian sesuai situasi)
- Bagai kaca retak (Makna: Orang yang harga dirinya telah tercoreng)
- Seperti bunga mawar berduri (Makna: Orang yang cantik/tampan tetapi berbahaya)
- Bagai mata air yang jernih (Makna: Orang yang memiliki hati dan pikiran bersih)
- Seperti kuda lepas dari kandang (Makna: Orang yang sangat bebas dan sulit dikendalikan)
- Bagai bulan empat belas (Makna: Orang yang memiliki paras yang sangat cantik)
- Seperti musang berbulu ayam (Makna: Orang jahat yang berpura-pura baik)
- Bagai batang bambu (Makna: Orang yang kuat dan lentur dalam menghadapi masalah)
- Seperti burung dalam sangkar emas (Makna: Orang yang hidup mewah tapi tidak bebas)
- Bagai air beriak tanda tak dalam (Makna: Orang yang banyak bicara biasanya kurang berilmu)
- Seperti kutu dalam baju (Makna: Orang yang selalu menyusahkan orang lain)
- Bagai lebah menghimpun madu (Makna: Orang yang rajin mengumpulkan rezeki)
- Seperti gunting dalam lipatan (Makna: Orang yang diam-diam berbahaya)
- Bagai api dalam sekam (Makna: Orang yang menyimpan kemarahan dalam hati)
- Seperti ilmu padi (Makna: Semakin berilmu semakin rendah hati)
- Bagai menatang minyak penuh (Makna: Orang yang sangat berhati-hati dalam bertindak)
- Seperti kucing dengan anjing (Makna: Orang yang selalu bermusuhan)
- Bagai air di daun keladi (Makna: Orang yang tidak memiliki pendirian)
- Seperti kerbau dicocok hidung (Makna: Orang yang sangat penurut)
- Bagai rusa masuk kampung (Makna: Orang yang kebingungan karena berada di lingkungan baru)
- Seperti katak dibawah tempurung (Makna: Orang yang berpikiran sempit)
- Bagai telur di ujung tanduk (Makna: Orang yang berada dalam posisi berbahaya)
- Seperti bunga desa (Makna: Gadis tercantik di suatu daerah)
3. Kata-kata Perumpamaan tentang Hubungan Sosial dan Persahabatan
Hubungan sosial dan persahabatan merupakan aspek penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam budaya Indonesia, terdapat banyak perumpamaan yang menggambarkan dinamika hubungan antar manusia, baik dalam konteks pertemanan, kekerabatan, maupun interaksi sosial secara umum. Perumpamaan-perumpamaan ini tidak hanya menggambarkan keindahan persahabatan, tetapi juga berbagai tantangan dan pembelajaran dalam menjalin hubungan dengan sesama. Berikut adalah 25 perumpamaan yang berkaitan dengan hubungan sosial dan persahabatan:
- Bagai air dengan tebing (Makna: Hubungan yang saling membutuhkan dan melengkapi)
- Seperti aur dengan tebing (Makna: Dua sahabat yang selalu bersama dan saling menguatkan)
- Bagai ikan dengan air (Makna: Hubungan yang sangat dekat dan tidak bisa dipisahkan)
- Seperti gado-gado (Makna: Kelompok yang terdiri dari berbagai macam latar belakang)
- Bagai telur sesangkak (Makna: Sekelompok orang yang sangat akrab)
- Seperti kuku dengan daging (Makna: Hubungan yang sangat dekat dan erat)
- Bagai kepompong dengan kupu-kupu (Makna: Hubungan yang berkembang menjadi lebih indah)
- Seperti periuk dengan sendok (Makna: Dua orang yang selalu bersama-sama)
- Bagai asap dengan api (Makna: Hubungan yang selalu terkait satu sama lain)
- Seperti gula dengan semut (Makna: Orang yang selalu dikelilingi teman karena kebaikannya)
- Bagai air dengan minyak (Makna: Hubungan yang tidak bisa bersatu/harmonis)
- Seperti kucing dengan tikus (Makna: Hubungan yang selalu bermusuhan)
- Bagai pinang dibelah dua (Makna: Dua sahabat yang sangat mirip dalam banyak hal)
- Seperti mentimun dengan durian (Makna: Hubungan yang tidak seimbang)
- Bagai kejatuhan bulan (Makna: Mendapat teman yang sangat baik)
- Seperti buku dengan sampulnya (Makna: Hubungan yang saling melindungi)
- Bagai nasi sudah menjadi bubur (Makna: Hubungan yang sudah tidak bisa diperbaiki)
- Seperti api dalam sekam (Makna: Perselisihan yang tersembunyi dalam pertemanan)
- Bagai air di daun talas (Makna: Hubungan yang tidak tetap/mudah berubah)
- Seperti tulang dengan sumsum (Makna: Hubungan yang sangat erat dan dalam)
- Bagai ikan dengan laut (Makna: Hubungan yang saling menguntungkan)
- Seperti bulan dengan bintang (Makna: Hubungan yang saling menerangi)
- Bagai jarum dengan benang (Makna: Hubungan yang saling membutuhkan)
- Seperti roda dengan pedati (Makna: Hubungan yang saling mendukung)
- Bagai pasar dengan pedagang (Makna: Hubungan yang saling mengisi dan melengkapi)
Advertisement
4. Kata-kata Perumpamaan tentang Cinta dan Kasih Sayang
Cinta dan kasih sayang merupakan perasaan universal yang telah menjadi inspirasi dalam berbagai bentuk ungkapan bahasa. Dalam khazanah bahasa Indonesia, banyak perumpamaan yang menggambarkan keindahan, kesedihan, dan kompleksitas cinta. Perumpamaan-perumpamaan ini tidak hanya mencerminkan hubungan romantis, tetapi juga kasih sayang dalam konteks yang lebih luas, seperti cinta orangtua kepada anak, atau kasih sayang antara sesama manusia. Berikut adalah 25 perumpamaan yang berkaitan dengan cinta dan kasih sayang:
- Bagai siang dengan malam (Makna: Cinta yang saling melengkapi)
- Seperti bulan dengan matahari (Makna: Cinta yang tidak bisa bersatu)
- Bagai pungguk merindukan bulan (Makna: Cinta yang tak sampai)
- Seperti lebah dengan bunga (Makna: Cinta yang saling memberi manfaat)
- Bagai api dengan asap (Makna: Cinta yang tidak bisa disembunyikan)
- Seperti hujan jatuh ke pasir (Makna: Cinta yang sia-sia)
- Bagai air mengalir ke laut (Makna: Cinta yang mengalir dengan natural)
- Seperti dua kutub magnet (Makna: Cinta yang saling menarik)
- Bagai bunga gugur di musim (Makna: Cinta yang berakhir terlalu cepat)
- Seperti rembulan purnama (Makna: Cinta yang sempurna)
- Bagai kapal dengan sauh (Makna: Cinta yang menjadi penopang)
- Seperti matahari dengan cahayanya (Makna: Cinta yang memberi kehidupan)
- Bagai air dengan tebing (Makna: Cinta yang saling menguatkan)
- Seperti bintang dengan langit (Makna: Cinta yang saling memperindah)
- Bagai ombak mencium pantai (Makna: Cinta yang setia)
- Seperti kupu-kupu dengan bunga (Makna: Cinta yang indah dan bebas)
- Bagai embun pagi hari (Makna: Cinta yang menyejukkan)
- Seperti api membakar hutan (Makna: Cinta yang menggebu-gebu)
- Bagai burung dengan sangkar (Makna: Cinta yang terkurung)
- Seperti angin dengan dedaunan (Makna: Cinta yang menari bersama)
- Bagai pohon dengan akarnya (Makna: Cinta yang tertanam dalam)
- Seperti pelangi setelah hujan (Makna: Cinta yang membawa kebahagiaan)
- Bagai lilin dalam gelap (Makna: Cinta yang menerangi)
- Seperti awan dengan langit (Makna: Cinta yang selalu bersama)
- Bagai kunang-kunang di malam hari (Makna: Cinta yang memberi harapan)
5. Kata-kata Perumpamaan tentang Kesuksesan dan Kegagalan
Dalam perjalanan hidup, setiap orang pasti mengalami berbagai momen kesuksesan dan kegagalan. Budaya Indonesia memiliki banyak perumpamaan yang menggambarkan dinamika pencapaian dan hambatan dalam kehidupan. Perumpamaan-perumpamaan ini tidak hanya menggambarkan hasil akhir, tetapi juga proses, perjuangan, dan pembelajaran yang didapat dari setiap pengalaman. Berikut adalah 25 perumpamaan yang berkaitan dengan kesuksesan dan kegagalan:
- Bagai padi semakin berisi semakin merunduk (Makna: Semakin sukses semakin rendah hati)
- Seperti anak tangga (Makna: Kesuksesan yang dicapai secara bertahap)
- Bagai air mengalir ke tempat yang lebih rendah (Makna: Kesuksesan yang diraih dengan kerendahan hati)
- Seperti bunga sebelum mekar (Makna: Potensi kesuksesan yang belum terwujud)
- Bagai kapal pecah (Makna: Kegagalan total dalam usaha)
- Seperti membangun istana pasir (Makna: Kesuksesan yang tidak bertahan lama)
- Bagai menanam padi tumbuh ilalang (Makna: Hasil yang tidak sesuai dengan harapan)
- Seperti burung menemukan sangkar (Makna: Menemukan kesuksesan yang tepat)
- Bagai mendaki gunung (Makna: Proses menuju kesuksesan yang penuh tantangan)
- Seperti air pasang (Makna: Kesuksesan yang datang dengan sendirinya)
- Bagai emas yang belum teruji (Makna: Potensi yang belum terbukti)
- Seperti pohon tumbang (Makna: Kegagalan besar yang tidak terduga)
- Bagai burung phoenix (Makna: Bangkit dari kegagalan)
- Seperti bintang di langit (Makna: Kesuksesan yang bersinar terang)
- Bagai kapal berlayar (Makna: Perjalanan menuju kesuksesan)
- Seperti air bah (Makna: Kegagalan yang menghancurkan segalanya)
- Bagai bulan purnama (Makna: Puncak kesuksesan)
- Seperti membalikkan telapak tangan (Makna: Kesuksesan yang mudah dicapai)
- Bagai menggantang asap (Makna: Usaha yang sia-sia)
- Seperti menemukan mutiara (Makna: Meraih kesuksesan yang berharga)
- Bagai hujan emas di negeri orang (Makna: Kesuksesan di tempat lain)
- Seperti air di atas daun talas (Makna: Kesuksesan yang tidak bertahan lama)
- Bagai matahari terbit (Makna: Awal dari kesuksesan)
- Seperti berjalan di tempat (Makna: Usaha yang tidak membawa kemajuan)
- Bagai anak panah lepas dari busur (Makna: Kemajuan yang tak terbendung)
Advertisement
6. Kata-kata Perumpamaan tentang Kebijaksanaan dan Pembelajaran
Kebijaksanaan dan pembelajaran merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter manusia. Dalam kearifan lokal Indonesia, terdapat banyak perumpamaan yang mengandung nilai-nilai pembelajaran dan kebijaksanaan hidup. Perumpamaan-perumpamaan ini tidak hanya menjadi pedoman dalam menjalani kehidupan, tetapi juga menjadi cermin bagaimana leluhur kita memandang proses belajar dan pencarian ilmu. Berikut adalah 25 perumpamaan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan pembelajaran:
- Bagai ilmu padi (Makna: Semakin berilmu semakin rendah hati)
- Seperti air dalam kolam (Makna: Pengetahuan yang dalam namun tenang)
- Bagai menulis di atas batu (Makna: Pelajaran yang membekas selamanya)
- Seperti lilin membakar diri (Makna: Pengorbanan dalam mencari ilmu)
- Bagai kertas putih (Makna: Pikiran yang siap menerima pembelajaran)
- Seperti pohon beringin (Makna: Kebijaksanaan yang melindungi)
- Bagai mata air jernih (Makna: Sumber ilmu yang bermanfaat)
- Seperti akar pohon (Makna: Pembelajaran yang mendalam)
- Bagai burung dalam sangkar emas (Makna: Ilmu yang terkurung dogma)
- Seperti menabur benih (Makna: Menyebarkan ilmu pengetahuan)
- Bagai cermin retak (Makna: Pembelajaran yang tidak sempurna)
- Seperti air mengalir (Makna: Proses belajar yang terus-menerus)
- Bagai membaca buku terbuka (Makna: Pembelajaran yang jelas dan mudah dipahami)
- Seperti lentera dalam gelap (Makna: Ilmu yang menerangi kehidupan)
- Bagai mengukir di atas air (Makna: Pembelajaran yang mudah dilupakan)
- Seperti mendulang emas (Makna: Mencari ilmu yang berharga)
- Bagai sumur digali (Makna: Pengetahuan yang terus diperdalam)
- Seperti pohon berbuah (Makna: Ilmu yang memberi manfaat)
- Bagai telaga tenang (Makna: Kebijaksanaan yang dalam)
- Seperti bintang penunjuk arah (Makna: Ilmu yang memberi petunjuk)
- Bagai pelita dalam kegelapan (Makna: Pengetahuan yang menerangi)
- Seperti menanam bibit unggul (Makna: Memberikan pendidikan yang berkualitas)
- Bagai perpustakaan hidup (Makna: Orang yang kaya ilmu)
- Seperti mata memandang (Makna: Pembelajaran melalui pengamatan)
- Bagai mencari mutiara di dasar laut (Makna: Pencarian ilmu yang mendalam)
Kata-kata perumpamaan dalam bahasa Indonesia merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Melalui 150 perumpamaan yang telah kita bahas di atas, kita dapat melihat betapa kayanya bahasa Indonesia dalam menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia. Setiap perumpamaan tidak hanya mengandung makna yang dalam, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dan filosofi hidup masyarakat Indonesia.