Liputan6.com, Jakarta Rizki Juniansyah, lifter muda andalan Indonesia, kembali mencuri perhatian di ajang internasional. Ia berhasil meraih medali perak dan perunggu dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 di Manama, Bahrain. Menariknya, Rizki menerima kabar kemenangan ini saat ia sedang tertidur di hotel setelah menyelesaikan pertandingan.
Perjalanan Rizki menuju prestasi ini tidak mudah. Dengan persiapan yang hanya berlangsung dua pekan, ia menghadapi banyak tantangan, termasuk kehilangan ayahnya yang merupakan sosok penting dalam hidup dan kariernya. Namun, tekad dan kerja keras membawanya ke podium kemenangan.
Baca Juga
Kisah ini semakin mempertegas nama Rizki sebagai salah satu lifter terbaik Indonesia. Prestasinya menjadi bukti bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk mencetak sejarah.
Advertisement
Persiapan Singkat Menuju Kejuaraan
Rizki Juniansyah memulai kompetisi di kelas 73kg Grup B dengan hasil total angkatan 340kg, terdiri dari snatch 150kg dan clean and jerk 190kg. Hasil ini membawanya meraih perak untuk total angkatan dan perunggu di nomor clean and jerk.
Namun, persiapannya jauh dari ideal. Rizki hanya berlatih selama dua pekan, menyusul istirahat panjang pasca-Olimpiade Paris 2024. Kehilangan ayahnya pada Oktober 2024 juga membuat persiapan ini semakin berat. Rizki pun tidak menyangka bisa meraih medali dengan persiapan sependek ini.
Advertisement
Momen Kemenangan yang Tak Terduga
Setelah menyelesaikan pertandingan di Grup B, Rizki memutuskan untuk beristirahat di hotel. Ia baru mengetahui kabar kemenangannya setelah dihubungi oleh pelatihnya.
Rizki sedang tidur ketika pelatih menelepon dan mengatakan dia mendapat medali. Dia pun langsung ke arena karena hotel hanya beberapa menit dari lokasi.
Pertandingan dilanjutkan dengan Grup A, di mana hasil total angkatan dari kedua grup digabungkan. Setelah semua angkatan selesai, medali perak dan perunggu berhasil disematkan untuk Rizki.
Duka Mendalam dan Motivasi Baru
Kepergian sang ayah, Muhammad Yasin, menjadi salah satu cobaan terbesar bagi Rizki. Sang ayah yang juga menjadi pelatih pertama Rizki meninggal akibat kecelakaan motor. Namun, Rizki menjadikan momen ini sebagai motivasi untuk terus berprestasi.
Rizki mengatakan bahwa sang ayah selalu percaya anak laki-lakinya ini bisa melampaui batas. Motivasi sang ayah itulah yang membuat Rizki terus maju. Semangat ini terlihat dalam perjuangan Rizki di Kejuaraan Dunia, meskipun dengan persiapan yang sangat terbatas.
Advertisement
Harapan Baru untuk Masa Depan
Prestasi di Kejuaraan Dunia 2024 semakin memperkuat posisi Rizki sebagai atlet kelas dunia. Ia kini menatap masa depan dengan harapan membawa lebih banyak medali bagi Indonesia.
Berbekal semangat dan dedikasi tinggi, Rizki siap menghadapi tantangan berikutnya di ajang internasional.
1. Apa yang membuat Rizki Juniansyah istimewa di Kejuaraan Dunia 2024?
Rizki berhasil meraih dua medali dengan persiapan hanya dua pekan, sekaligus menghadapi duka kehilangan ayahnya.
Advertisement
2. Bagaimana Rizki mengetahui dirinya meraih medali?
Ia mendapat kabar dari pelatihnya saat sedang tidur di hotel setelah pertandingan Grup B selesai.