Sukses

Merasa Prihatin, Exco PSSI Kecewa Insiden Tendangan Bola Pemain Myanmar yang Mengenai Kepala Marselino

Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif PSSI, menyatakan keprihatinannya terhadap insiden yang melibatkan Marselino Ferdinan dan Hein Phyo Win dalam pertandingan antara Myanmar dan Indonesia. Kejadian tersebut menjadi sorotan, mengingat pentingnya menjaga sportivitas dalam dunia sepak bola. Insiden ini menunjukkan betapa krusialnya komunikasi dan etika di lapangan, yang harus selalu dijunjung tinggi oleh para pemain.

 

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menyampaikan rasa keprihatinannya terkait insiden yang melibatkan Marselino Ferdinan dan Hein Phyo Win dalam pertandingan antara Timnas Myanmar dan Timnas Indonesia. Kejadian ini terjadi pada laga perdana Grup B Piala AFF 2024 yang berlangsung pada Senin, 9 Desember 2024.

Dalam pertandingan tersebut, terjadi momen kontroversial ketika bek Myanmar, Hein Phyo Win, menendang bola ke arah belakang kepala Marselino Ferdinan. Insiden ini terjadi pada menit 45+2, saat Marselino sedang menguasai bola dan dijatuhkan oleh pemain Myanmar sebelum tindakan yang tidak sportif itu dilakukan.

Arya Sinulingga mengekspresikan kesedihannya atas kejadian tersebut, menegaskan, "Kami sedih. Kok masih ada yang seperti itu dalam suatu pertandingan." Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers PSSI yang berlangsung di FX Sudirman, Jakarta Pusat, pada Selasa, 10 Desember 2024.

Insiden ini menyoroti pentingnya penerapan prinsip fair play dalam olahraga, terutama dalam kompetisi bergengsi seperti Piala AFF. PSSI berharap kejadian serupa tidak terulang dan semua pemain dapat berkompetisi dengan sportif.

2 dari 3 halaman

Bisa Memutus Karier Pemain

 

Arya Sinulingga menegaskan bahwa tindakan Hein Phyo Win sangat berisiko dan dapat berdampak buruk pada karier pemain sepak bola. Menurutnya, sepak bola merupakan masa depan bagi para atlet, sehingga setiap tindakan yang dapat mencederai pemain lain harus dihindari. "Mencederai pemain sama saja dengan mencederai diri sendiri. Hal ini bisa menghancurkan karier seseorang," ujarnya dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa setiap pemain memiliki penghasilan yang bergantung pada karier mereka di dunia sepak bola. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan suasana pertandingan yang menjunjung tinggi nilai fair play di kawasan ASEAN. "Kami sangat kecewa dengan permainan kasar yang ditunjukkan oleh tim dari Myanmar," tambahnya.

Arya juga mengingatkan bahwa ketika Indonesia menjadi tuan rumah, diharapkan tidak ada lagi tindakan serupa. "Kita harus tetap menjaga sportivitas dan menjalankan pertandingan dengan baik," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Tak Ada Hukuman Untuk Phyo Win

 

Tim Nasional Indonesia akan berkesempatan menjadi tuan rumah dua kali dalam Grup B Piala AFF 2024. Tim yang dikenal dengan julukan Garuda ini akan menghadapi Timnas Laos pada tanggal 12 Desember 2024 dan Timnas Filipina pada 21 Desember 2024.

Pelatih Arya mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan pemain. Ia menekankan bahwa cedera dapat berdampak pada masa depan mereka. Penekanan ini bukan hanya tentang semangat kebangsaan, tetapi lebih kepada perlindungan terhadap atlet muda yang menjadi aset masa depan tim.

Wasit Wong Wai Lun juga mendapatkan sorotan. Keputusan untuk tidak memberikan kartu kepada Hein Phyo Win, yang terlihat berusaha mencederai Asnawi, menjadi perhatian. Keputusan ini dinilai dapat memengaruhi jalannya pertandingan dan keselamatan pemain di lapangan.

Dengan dua pertandingan yang akan datang, persiapan matang sangat diperlukan. Timnas Indonesia harus fokus untuk meraih hasil maksimal di hadapan pendukungnya sendiri. Dukungan dari suporter akan menjadi motivasi tambahan bagi para pemain untuk tampil optimal.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini