Liputan6.com, Jakarta Legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, mengusulkan agar label pemain U-22 dihapus dari Timnas Indonesia yang tengah berjuang di Piala AFF 2024. Menurutnya, semua pemain, termasuk yang berusia di bawah 22 tahun, seharusnya tetap disebut sebagai bagian dari Timnas Indonesia.
Kurniawan menekankan pentingnya dukungan penuh untuk skuad Garuda, tanpa memandang usia pemain. Hal ini menjadi krusial di tengah persaingan yang ketat dalam turnamen.
Baca Juga
Label pemain U-22 muncul setelah pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memanggil banyak pemain muda untuk Piala AFF 2024. Situasi ini terjadi karena turnamen tersebut bukan merupakan agenda resmi FIFA, sehingga sulit bagi Shin Tae-yong untuk memanggil pemain senior, khususnya yang bermain di luar negeri.
Advertisement
Selain itu, Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 juga dipersiapkan untuk berkompetisi di SEA Games 2025 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Strategi ini menunjukkan komitmen untuk membangun tim yang solid dan kompetitif di level internasional.
Timnas Indonesia Harus Diperjuangkan Bersama
Kurniawan percaya bahwa Timnas Indonesia memiliki peluang yang baik meskipun didominasi oleh pemain muda. Dukungan dan doa untuk Skuad Garuda terus mengalir menjelang Piala AFF 2024.
"Segala kemungkinan pasti ada, dan kita selalu berdoa untuk itu. Namun, kita tidak perlu lagi menekankan bahwa ini adalah tim U-22," ungkap Kurniawan kepada Bola.net. Ia menambahkan, "Yang terpenting adalah kita bersatu untuk memperjuangkan Timnas Indonesia."
Saat ini, Timnas Indonesia berada di posisi kedua klasemen Grup B Piala AFF 2024 dengan perolehan tiga poin dari satu pertandingan. Skuad Garuda berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas Myanmar pada Senin, 9 Desember. Selanjutnya, mereka akan menjamu Laos di Stadion Manahan pada Kamis, 12 Desember, dalam laga kedua Grup B.
Seluruh masyarakat Indonesia diharapkan untuk terus memberikan dukungan kepada Timnas. Semangat dan kebersamaan menjadi kunci untuk meraih hasil terbaik di Piala AFF 2024.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement