Sukses

16 Makanan Khas Palembang yang Menggugah Selera, dari Pempek hingga Kue Tradisional

Makanan khas Palembang menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Liputan6.com, Jakarta Palembang, kota yang terletak di Sumatera Selatan, tidak hanya terkenal dengan Jembatan Ampera dan sejarah kejayaan Kerajaan Sriwijaya, tetapi juga dengan beragam makanan khas Palembang yang telah memikat lidah pecinta kuliner dari berbagai penjuru Indonesia. Setiap makanan khas Palembang memiliki cita rasa unik yang menjadi cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Berbicara tentang makanan khas Palembang, tentu yang pertama terlintas dalam pikiran adalah pempek dengan kuah cukonya yang khas. Namun, ada banyak hidangan lain yang tidak kalah menggugah selera dan patut untuk dieksplorasi. Dari hidangan berbahan dasar ikan segar hingga kue-kue tradisional yang melegenda, makanan khas Palembang menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi 16 makanan khas Palembang terpopuler yang wajib dicoba ketika berkunjung ke kota ini. Dari hidangan berkuah yang menghangatkan hingga kudapan manis yang memanjakan lidah, setiap hidangan memiliki cerita dan keunikannya tersendiri.

Berikut informasi lengkapnya, yang telah Liputan6.com rangkum pada Kamis (12/12).

2 dari 5 halaman

1. Martabak HAR

Martabak HAR merupakan salah satu ikon kuliner Palembang yang telah ada sejak puluhan tahun lalu. Berbeda dengan martabak telur pada umumnya, hidangan yang diciptakan oleh Haji Abdul Rozak ini disajikan dengan kuah kari yang khas. Kuah karinya dibuat dari perpaduan rempah-rempah pilihan seperti kunyit, bunga pala, kayu manis, dan daun kari yang dimasak dengan santan.

Keunikan Martabak HAR terletak pada cara penyajiannya yang dilengkapi dengan kentang potong dadu dalam kuah kari dan tambahan saus cuka yang memberikan sentuhan asam segar. Martabak ini dapat dinikmati di gerai aslinya yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, yang hingga kini masih ramai dikunjungi pecinta kuliner dari berbagai daerah.

2. Laksan

Laksan adalah hidangan yang memadukan kelezatan daging ikan giling dengan tepung sagu dalam bentuk yang unik. Proses pembuatannya cukup rumit, dimulai dari pembuatan adonan yang kemudian dibentuk, direbus, dan akhirnya dimasak kembali dalam kuah santan yang kaya rempah.

Cita rasa Laksan sangat khas berkat penggunaan bumbu-bumbu seperti cabai, bawang merah, bawang putih, daun salam, dan lengkuas yang dimasak dalam santan kental. Hidangan ini memiliki nilai historis yang tinggi karena biasanya disajikan pada momen-momen khusus seperti hari raya keagamaan dan acara adat.

3. Mie Celor

Mie Celor hadir sebagai alternatif yang menyegarkan di tengah dominasi hidangan berbahan dasar ikan. Hidangan ini menampilkan mie yang mirip udon yang disajikan dalam kuah santan kental yang gurih dan aromatis berkat kaldu udang kering yang menjadi bahan dasarnya.

Kesempurnaan Mie Celor terletak pada kombinasi toppingnya yang terdiri dari irisan telur rebus, seledri segar, daun bawang, dan taburan bawang goreng yang renyah. Hidangan ini cocok dinikmati baik untuk makan siang maupun makan malam, terutama bagi yang menginginkan hidangan yang mengenyangkan namun tetap ringan di perut.

4. Tekwan

Tekwan merupakan hidangan berkuah yang terbuat dari olahan daging ikan yang dibentuk menjadi bulatan-bulatan kecil seperti bakso. Nama "tekwan" sendiri berasal dari ungkapan bahasa Palembang "Berkotek Samo Kawan" yang berarti duduk dan mengobrol bersama teman, menunjukkan bahwa hidangan ini sangat cocok untuk dinikmati bersama-sama.

Keistimewaan Tekwan terletak pada kuah kaldu udangnya yang jernih dan aromatis, dilengkapi dengan bihun, irisan ubi, daun bawang, bawang goreng, dan jamur kuping yang menambah tekstur dan rasa. Hidangan ini paling nikmat disantap selagi panas untuk menikmati kesegaran kuahnya yang meresap ke dalam bulatan-bulatan ikan yang kenyal.

3 dari 5 halaman

5. Malbi

 

Malbi adalah hidangan istimewa berbahan dasar daging sapi yang direbus dengan kecap manis dan rempah-rempah pilihan. Hidangan ini memiliki posisi khusus dalam tradisi kuliner Palembang karena biasanya hanya disajikan pada momen-momen istimewa seperti Idul Fitri atau pernikahan adat.

Keistimewaan Malbi semakin lengkap ketika disajikan bersama nasi minyak, yaitu nasi yang dimasak dengan minyak ghee (minyak samin) dan rempah-rempah. Kombinasi ini menciptakan harmoni rasa yang kaya dan mewah, mencerminkan status Malbi sebagai hidangan para bangsawan Palembang di masa lalu.

6. Godo-Godo

Godo-godo merupakan hidangan unik yang sering disalahartikan dengan gado-gado. Makanan ini sebenarnya lebih mirip dengan pempek dalam hal penampilan, namun menggunakan udang sebagai bahan dasarnya, bukan ikan seperti pempek pada umumnya.

Hidangan ini disajikan dengan cuka asam yang memberikan sentuhan segar pada setiap gigitannya. Meski tampak sederhana, proses pembuatan godo-godo memerlukan keahlian khusus untuk menghasilkan tekstur yang tepat dan rasa yang seimbang antara gurihnya udang dan asam segar dari kuah cuka.

7. Model

Model adalah hidangan unik yang mengkombinasikan tahu yang dibalut dengan adonan ikan dan tepung tapioka. Nama "model" sendiri mengacu pada hidangan yang dapat menggugah selera, dan memang hidangan ini tidak mengecewakan dalam hal rasa dan tekstur.

Penyajian Model menjadi sempurna dengan tambahan bakso ikan, bihun, kaldu udang bening yang harum, jamur kuping, udang, bawang goreng, acar mentimun, dan tentu saja saus cuka khas Palembang. Setiap komponen memberikan kontribusi unik terhadap keseluruhan cita rasa hidangan ini.

8. Burgo

Burgo merupakan hidangan tradisional yang terbuat dari campuran beras dan tepung sagu, dibentuk menyerupai telur gulung. Hidangan ini menawarkan pengalaman kuliner yang unik dengan teksturnya yang lembut dan kuah santannya yang kaya rempah.

Kesempurnaan Burgo terletak pada kuahnya yang terbuat dari santan dan rempah-rempah lokal seperti kunyit serta bawang putih. Penyajiannya bersama telur rebus dan laksan menciptakan kombinasi rasa dan tekstur yang harmonis.

4 dari 5 halaman

9. Pindang Patin

Pindang Patin merupakan bukti nyata dari kekayaan hasil sungai kota Palembang, khususnya Sungai Musi. Hidangan ini menggunakan ikan patin yang terkenal dengan dagingnya yang lembut dan rendah kolesterol, dimasak dalam kuah bening pedas yang menyegarkan.

Cita rasa Pindang Patin sering dibandingkan dengan tom yum Thailand, namun tetap memiliki keunikannya sendiri. Masyarakat Palembang biasa menikmati hidangan ini dengan nasi kukus dan sambal mangga, menciptakan kombinasi rasa yang seimbang antara gurih, pedas, dan asam segar.

10. Tempoyak

Tempoyak adalah hidangan legendaris yang membuktikan kreativitas kuliner masyarakat Palembang dalam mengolah durian. Terbuat dari daging durian yang diolah khusus, kemudian ditumis bersama irisan cabai dan bawang, menciptakan paduan rasa yang unik antara manis, gurih, dan pedas.

Dalam tradisi kuliner Melayu, termasuk di Palembang, Tempoyak sering digunakan sebagai pendamping hidangan utama, mirip dengan fungsi sambal. Kombinasi paling populer adalah menyantapnya bersama ikan lele rebus, menciptakan harmoni rasa yang khas dan menggugah selera.

11. Sate Sapi Cucuk

Sate Sapi Cucuk membawa keunikan tersendiri dalam dunia kuliner Palembang. Berbeda dengan sate sapi pada umumnya, hidangan ini mendapatkan sentuhan khas dari penggunaan kecap manis Palembang yang memiliki rasa dan aroma berbeda dari kecap daerah lain.

Keistimewaan Sate Sapi Cucuk terletak pada teknik pembakarannya yang khusus dan bumbu marinasi yang meresap sempurna ke dalam daging. Ditambah dengan kecap manis khas Palembang yang memberikan rasa manis gurih yang berbeda, menjadikan hidangan ini salah satu kuliner yang wajib dicoba.

12. Kue Lapis Maksuba

Kue Lapis Maksuba tidak hanya sekadar kue tradisional, tetapi juga menyimpan sejarah panjang dalam kuliner Palembang. Pada masa lalu, kue ini hanya disajikan untuk kalangan bangsawan, mencerminkan status istimewanya dalam hierarki kuliner tradisional.

Tekstur Kue Lapis Maksuba yang halus, lembut, dan kenyal adalah hasil dari proses pembuatan yang rumit dan membutuhkan ketelitian tinggi. Kini, meski sudah dapat dinikmati oleh semua kalangan, kue ini tetap menjadi hidangan istimewa yang sering disajikan pada momen-momen khusus seperti Idul Fitri dan pernikahan adat.

5 dari 5 halaman

13. Bolu Kojo

Bolu Kojo menawarkan kelembutan dan keharuman yang khas berkat penggunaan bahan-bahan berkualitas seperti tepung terigu pilihan, telur, santan segar, mentega, serta aroma alami dari daun pandan dan daun suji. Proses pembuatannya yang teliti menghasilkan tekstur yang sempurna.

Kue tradisional ini memiliki fleksibilitas dalam penyajiannya, cocok untuk berbagai kesempatan mulai dari kudapan sehari-hari hingga sajian dalam acara adat. Cita rasanya yang tidak terlalu manis dengan aroma pandan yang harum menjadikannya favorit berbagai kalangan.

14. Kue 8 Jam

Kue 8 Jam mendapatkan namanya dari proses pembuatan yang memakan waktu tepat delapan jam untuk setiap loyang. Dedikasi waktu yang panjang ini menghasilkan tekstur dan rasa yang tidak dapat ditiru dengan proses yang lebih singkat.

Bahan-bahan berkualitas seperti telur, tepung terigu, dan susu kental manis diproses dengan teknik pengukusan khusus menggunakan api kecil selama 8 jam berturut-turut. Hasilnya adalah kue dengan tekstur yang unik dan rasa yang khas, menjadikannya salah satu warisan kuliner Palembang yang patut dilestarikan.

15. Engkak Ketan

Engkak Ketan menempati posisi istimewa sebagai salah satu kue tradisional tertua di Palembang. Penggunaan bahan-bahan seperti santan, telur, susu, dan tepung beras ketan menciptakan karakteristik kue yang lembab dan manis dengan tekstur yang unik.

Dalam tradisi Palembang, Engkak Ketan sering hadir dalam berbagai acara adat dan perayaan Idul Fitri, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner kota ini. Proses pembuatannya yang rumit dan membutuhkan keahlian khusus menjadikan kue ini semakin istimewa.

16. Es Kacang Merah

Es Kacang Merah hadir sebagai penutup yang menyegarkan dalam deretan kuliner Palembang. Kombinasi kacang merah yang lembut dengan santan yang creamy dan manisnya gula aren menciptakan harmoni rasa yang sempurna untuk menyegarkan tenggorokan di tengah cuaca panas Palembang.

Hidangan penutup ini menjadi favorit tidak hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena memberikan kesegaran yang dibutuhkan setelah menikmati berbagai hidangan khas Palembang yang cenderung gurih dan berbumbu. Penyajiannya yang sederhana namun menggugah selera menjadikannya pilihan tepat untuk menutup perjalanan kuliner di kota ini.