Liputan6.com, Jakarta Ketika seni menjadi warisan, ia akan hidup selamanya. Begitu kutipan yang tersemat di keterangan unggahan Instagram Luna Maya. Artis asal Bali itu menggelar sebuah pameran seni khusus untuk memperlihatkan karya-karya almarhum sang ayah, Uut Bambang Sugeng, yang belum sempat dipamerkan semasa hidupnya.
Bertajuk Double Flame, pameran ini diadakan di Galeri Zen1, Tuban, Kuta, Badung, Bali, dan berlangsung dari 9 hingga 31 Desember 2024. Dalam pameran tersebut, dipajang sekitar 40 lukisan karya Uut Bambang Sugeng, serta 7 lukisan hasil karya kakak sulung Luna Maya, Sinaga Goatama atau lebih dikenal dengan Dully.
Baca Juga
Tema Double Flame mencerminkan perjalanan artistik dari dua generasi, yaitu sang ayah dan anaknya, Dully. Pameran itu menandai pertama kalinya karya Uut ditampilkan ke publik. Lukisan dan sketsanya dengan jelas menunjukkan ketajamannya dalam mengabadikan momen-momen sehari-hari yang singkat.
Advertisement
Menurut Luna, inti dari karya yang dipamerkan adalah tema kehidupan biasa. Menggambarkan ekspresi seni mereka yang unik, sekaligus menjadi bentuk penghormatan Luna Maya terhadap jejak seni ayahnya yang penuh makna.
Pameran ini menjadi wadah untuk memperkenalkan karya seni keluarga mereka kepada khalayak luas. Berikut ini potret Luna Maya gelar pameran seni karya mendiang ayah dan kakaknya di Bali, dirangkum Liputan6.com dari Instagram @lunamaya, Kamis (12/12/2024).
1. Pada pembukaan pameran yang berlangsung pada 9 Desember 2024, Luna Maya hadir bersama keluarganya untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Advertisement
2. Luna mengungkapkan rasa bangganya karena karya sang ayah dan kakaknya kini dapat dinikmati banyak orang melalui pameran ini.
3. Tema Double Flame mencerminkan perjalanan artistik dari dua generasi, yaitu mendiang ayah dan Dully, kakak sulung Luna Maya.
Advertisement
4. Pameran ini juga menggambarkan kebahagiaan Luna karena dapat merealisasikan mimpi sang ayah untuk memperlihatkan karyanya kepada publik, sekaligus memperkuat ikatan keluarga dalam dunia seni.
5. Inti dari karya yang dipamerkan adalah tema kehidupan biasa, mengabadikan momen sehari-hari yang singkat.
Advertisement