Sukses

KMSK Deinze, Mantan Klub Marselino Ferdinan Bankrut karena Terlilit Utang

Mantan klub Marselino Ferdinan, KMSK Deinze, dinyatakan bangkrut akibat krisis finansial berkepanjangan. Simak perjalanan klub Belgia ini, dampaknya pada Liga Belgia, hingga bagaimana keputusan Marselino meninggalkan Deinze menjadi langkah tepat untuk kariernya

Liputan6.com, Jakarta Kabar mengejutkan datang dari dunia sepak bola Belgia, di mana KMSK Deinze, mantan klub Marselino Ferdinan, dinyatakan bangkrut akibat tumpukan utang yang tak kunjung terselesaikan. Pengumuman ini dirilis oleh Insideworldfootball pada Kamis (12/12/2024) dan menggemparkan dunia sepak bola internasional. Keputusan tersebut diambil oleh Pengadilan Enterprise di Ghent setelah klub gagal melewati proses akuisisi dengan pemilik baru.

Masalah finansial yang menghantam KMSK Deinze sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Sejak awal musim 2024/2025, klub ini sudah bergulat dengan krisis keuangan yang membuat para pemain dan staf menghadapi ketidakpastian. Upaya terakhir dilakukan oleh AAD Invest Group, investor baru dari Luksemburg, untuk menyelamatkan klub dari kebangkrutan. Namun, upaya itu gagal karena janji yang dilontarkan sang pemilik baru, Doudou Cisse, tidak pernah terealisasi.

Kisah kebangkrutan KMSK Deinze menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan penggemar sepak bola Indonesia. Hal ini karena Marselino Ferdinan, salah satu talenta muda berbakat Timnas Indonesia, pernah membela klub tersebut. Keputusan Marselino untuk meninggalkan Deinze di pertengahan tahun 2024 menjadi langkah yang dianggap menyelamatkan kariernya.

2 dari 9 halaman

Krisis Finansial yang Berlarut di KMSK Deinze

KMSK Deinze telah menghadapi masalah finansial sejak awal musim 2024/2025. Dalam laporan yang dirilis oleh Insideworldfootball, klub divisi kedua Liga Belgia ini mulai mengalami penurunan kinerja keuangan setelah gagal menarik investor yang dapat menstabilkan kondisi mereka.

AAD Invest Group, sebuah perusahaan investasi dari Luksemburg, mencoba mengakuisisi klub pada November 2024. Doudou Cisse, pemilik AAD Invest Group, memberikan janji besar untuk melunasi seluruh utang yang diwariskan oleh pemilik sebelumnya, ACA Football Partners asal Singapura. Namun, janji tersebut tak kunjung terpenuhi.

Situasi semakin memburuk ketika pemain dan staf klub memutuskan untuk mogok akibat ketidakpastian pembayaran gaji. Beberapa pemain bahkan memilih hengkang ke klub lain, yang memperparah kondisi tim baik secara finansial maupun performa di lapangan.

3 dari 9 halaman

Keputusan Pengadilan dan Dampaknya pada Liga Belgia

Pengadilan Enterprise di Ghent akhirnya menyatakan KMSK Deinze bangkrut. Keputusan ini diambil setelah klub dinilai tidak mampu membayar utang secara permanen dan tidak memiliki akses kredit yang layak untuk melanjutkan operasional.

Sebagai buntut dari keputusan ini, divisi kedua Liga Belgia harus melakukan penyesuaian besar. Jumlah klub yang bertanding dikurangi menjadi 15, dan semua poin yang diperoleh saat melawan Deinze selama musim ini dibatalkan.

Selain itu, pertandingan yang sudah dijadwalkan, termasuk laga antara KAS Eupen dan Deinze, juga resmi dibatalkan. Di akhir musim, hanya satu klub yang akan terdegradasi ke divisi ketiga Belgia, membuat kompetisi musim ini semakin tidak menentu.

4 dari 9 halaman

Marselino Ferdinan dan Perjalanan Karier di Deinze

Nama Marselino Ferdinan mencuat di kalangan penggemar sepak bola Indonesia setelah bergabung dengan KMSK Deinze pada Januari 2023. Pemain muda berbakat ini meninggalkan Persebaya Surabaya untuk mewujudkan impiannya bermain di kancah internasional.

Namun, perjalanan Marselino di Deinze tidak berjalan mulus. Selama satu setengah musim, ia hanya mendapatkan tujuh kesempatan bermain dengan total waktu bermain 134 menit. Meski demikian, ia sempat mencetak satu gol yang menjadi sorotan.

Marselino akhirnya memutuskan hengkang pada Agustus 2024 dan bergabung dengan Oxford United. Keputusan ini kini dianggap langkah tepat karena Deinze kemudian dinyatakan bangkrut.

5 dari 9 halaman

Drama Akuisisi yang Gagal

Proses akuisisi KMSK Deinze oleh AAD Invest Group awalnya disambut dengan optimisme. Doudou Cisse, pemilik baru, berjanji menyelamatkan klub dengan melunasi semua utang yang menumpuk. Namun, janji tersebut tidak pernah diwujudkan, membuat situasi finansial klub semakin parah.

Para pemain dan staf klub menjadi korban utama dari kegagalan ini. Gaji mereka tidak dibayarkan, sehingga memicu aksi mogok kerja dan gelombang kepindahan ke klub lain. Situasi ini memunculkan pertanyaan besar tentang regulasi dan tanggung jawab pemilik klub di Liga Belgia.

Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa proses akuisisi yang tidak terencana dengan baik dapat berujung pada keruntuhan total, bukan hanya secara finansial tetapi juga secara reputasi.

6 dari 9 halaman

Pelajaran Berharga dari Kasus Deinze

Kebangkrutan KMSK Deinze menyisakan pelajaran penting bagi klub-klub sepak bola, terutama dalam hal manajemen keuangan dan proses akuisisi. Keputusan tergesa-gesa dalam memilih investor tanpa mengevaluasi kemampuan finansial mereka dapat berakibat fatal.

Para pemain juga perlu mengambil langkah strategis dalam memilih klub, seperti yang dilakukan Marselino Ferdinan. Keputusan Marselino untuk meninggalkan Deinze menunjukkan pentingnya mempertimbangkan stabilitas klub dalam merencanakan karier.

Kasus ini juga menjadi pengingat bagi otoritas sepak bola untuk lebih ketat mengawasi kondisi keuangan klub agar tidak menimbulkan kerugian besar bagi liga dan para pemainnya.

7 dari 9 halaman

Mengapa KMSK Deinze bangkrut?

KMSK Deinze bangkrut karena gagal membayar utang yang menumpuk akibat proses akuisisi yang tidak berhasil.

8 dari 9 halaman

Apa dampaknya bagi Liga Belgia?

Jumlah klub di divisi kedua berkurang menjadi 15, dan semua poin yang diperoleh melawan Deinze selama musim ini dibatalkan.

9 dari 9 halaman

Bagaimana Marselino Ferdinan terlibat?

Marselino Ferdinan pernah bermain untuk Deinze tetapi hengkang sebelum kebangkrutan klub, yang menyelamatkan kariernya.