Liputan6.com, Jakarta Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia memperingati Hari Ibu sebagai bentuk penghormatan kepada para ibu atas peran dan pengorbanan mereka. Lebih dari sekadar ungkapan kasih sayang, Hari Ibu juga menjadi simbol perjuangan perempuan dalam mencapai kesetaraan hak dan kewajiban.
Hari Ibu tidak hanya diperuntukkan bagi sosok ibu dalam keluarga, tetapi juga bagi seluruh perempuan yang terus berkarya dan berkontribusi di berbagai bidang kehidupan. Peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya menghargai dan mendukung peran perempuan dalam masyarakat.
Baca Juga
Melalui Hari Ibu, nilai-nilai penghormatan terhadap perempuan semakin dikuatkan, sekaligus menjadi momen inspiratif untuk terus mendukung semangat juang perempuan demi terciptanya masa depan yang lebih setara dan inklusif. Lantas, bagaimana sejarah peringatan Hari Ibu? Dan apa tujuannya?
Advertisement
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai sejarah peringatan Hari Ibu Nasional, tujuan, dan cara memperingatinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (14/12/2024).
Sejarah Peringatan Hari Ibu Nasional
Tidak banyak yang mengetahui bahwa Hari Ibu di Indonesia, yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, memiliki sejarah panjang yang penuh makna. Peringatan ini berakar dari Kongres Perempuan Indonesia pertama yang diadakan pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut berlangsung di Gedung Dalem Joyodipuran, milik Raden Tumenggung Joyodipero, dan menjadi tonggak penting dalam perjuangan perempuan Indonesia.
Kongres Perempuan Indonesia I dihadiri oleh sekitar 30 organisasi wanita yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Perempuan-perempuan tersebut terinspirasi oleh perjuangan wanita era abad ke-19 yang berani melawan penjajahan. Tujuan utama dari kongres ini adalah mempersatukan cita-cita serta usaha untuk memajukan perempuan Indonesia, sekaligus mempererat hubungan antarperkumpulan perempuan di seluruh Nusantara.
Kongres ini menghasilkan dua langkah besar yang berdampak signifikan bagi kehidupan perempuan Indonesia. Pertama, muncul keinginan untuk membentuk organisasi perempuan yang lebih solid dengan mendirikan "Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)". Kedua, lahirnya tiga mosi penting, yaitu tuntutan penambahan sekolah untuk perempuan, perbaikan aturan dalam pernikahan, serta dukungan lebih baik untuk janda dan anak yatim.
Setelah Kongres Perempuan I, perjuangan perempuan Indonesia terus berlanjut melalui Kongres Perempuan II, III, dan IV. Pada Kongres Perempuan III yang diadakan di Bandung pada 23-27 Juli 1938, pembahasan difokuskan pada tuntutan persamaan hak antara pria dan wanita. Meski demikian, persamaan tersebut tetap harus dilandasi kodrat serta kewajiban masing-masing.
Dalam kongres yang sama, para peserta juga menyetujui rancangan undang-undang (RUU) tentang perkawinan modern yang disusun oleh Ny. Maria Ulfah. Salah satu keputusan penting dari kongres ini adalah penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, yang bertepatan dengan tanggal berdirinya Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI).
Pemerintah kemudian meresmikan Hari Ibu sebagai hari nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Dengan adanya pengakuan resmi ini, Hari Ibu menjadi simbol perjuangan perempuan Indonesia dalam mewujudkan kesetaraan hak dan kemajuan bangsa.
Kini, peringatan Hari Ibu tidak hanya menjadi momen untuk menghormati peran seorang ibu dalam keluarga, tetapi juga sebagai pengingat akan perjuangan kolektif perempuan Indonesia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Sejarah ini mengajarkan betapa pentingnya kolaborasi dan solidaritas dalam membawa perubahan yang positif bagi masyarakat.
Advertisement
Tujuan Peringatan Hari Ibu Nasional
Perayaan Hari Ibu di Indonesia bertujuan untuk menghargai jasa para ibu dan perempuan secara keseluruhan yang telah memberikan kontribusi besar dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, peringatan ini juga menjadi refleksi terhadap peran perempuan dalam sejarah perjuangan bangsa, khususnya saat masa kemerdekaan. Perjuangan kaum perempuan kala itu tidak hanya berfokus pada hak-hak mereka, tetapi juga pada upaya kolektif untuk meningkatkan kualitas bangsa.
Hari Ibu juga mengingatkan masyarakat akan peran sentral perempuan sebagai motor penggerak pembangunan bangsa, baik pada masa kini maupun di masa depan. Peringatan ini menjadi momentum untuk mengakui betapa pentingnya peran perempuan dalam menciptakan keberhasilan, tidak hanya dalam lingkup keluarga tetapi juga dalam skala nasional.
Setiap tahunnya, peringatan Hari Ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember dirayakan dengan penuh khidmat oleh masyarakat Indonesia. Salah satu tradisi yang mewarnai perayaan ini adalah penggunaan kebaya oleh para perempuan sebagai simbol identitas dan kebanggaan budaya. Dukungan terhadap pelestarian kebaya ini sekaligus menjadi cerminan penghormatan terhadap warisan budaya bangsa yang sarat makna dan nilai.
Cara Memperingati Hari Ibu Nasional
Berikut ini terapat beberapa cara untuk memperingati Hari Ibu Nasional, yakni:
1. Memberikan Penghormatan kepada Ibu
Hari Ibu adalah momen istimewa untuk menunjukkan rasa cinta dan penghargaan kepada para ibu. Cara sederhana seperti memberikan hadiah, menulis surat penuh kasih, atau mengucapkan terima kasih langsung kepada ibu bisa menjadi bentuk apresiasi. Beberapa orang juga menghabiskan waktu berkualitas dengan ibu mereka untuk menunjukkan perhatian.
2. Mengadakan Kegiatan Sosial
Banyak komunitas dan organisasi memanfaatkan Hari Ibu untuk mengadakan kegiatan sosial seperti seminar pemberdayaan perempuan, bakti sosial, atau kampanye untuk mendukung isu-isu perempuan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
3. Menggunakan Kebaya sebagai Simbol Identitas
Sebagai bagian dari pelestarian budaya, perempuan di berbagai daerah sering mengenakan kebaya saat memperingati Hari Ibu. Tradisi ini mencerminkan penghormatan terhadap perjuangan perempuan Indonesia masa lalu sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa.
4. Makan Malam Keluarga
Merencanakan makan malam keluarga di rumah atau di restoran favorit Ibu juga menjadi pilihan yang manis untuk memperingati Hari Ibu. Momen makan bersama ini bisa menjadi kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dan mengenang kenangan indah bersama keluarga.
5. Berdoa dan Mengadakan Kegiatan Keagamaan
Sebagian masyarakat memperingati Hari Ibu dengan kegiatan keagamaan seperti doa bersama atau pengajian. Ini merupakan cara untuk mendoakan para ibu agar selalu diberi kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup mereka.
Advertisement