Sukses

Erick Thohir Minta Shin Tae-yong Fokus Pada Timnas Indonesia dan Tak banyak Mengeluh Soal Format Piala AFF 2024

Ketua PSSI, Erick Thohir, menanggapi dengan negatif kritik Shin Tae-yong mengenai format Piala AFF 2024.

Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengkritik format Piala AFF 2024, yang kemudian mendapat reaksi kurang baik dari Ketua PSSI, Erick Thohir. Erick Thohir menyarankan agar Shin Tae-yong mengurangi keluhan dan lebih fokus pada Timnas Indonesia daripada mempersoalkan jadwal padat Piala AFF 2024.

Dalam acara PSSI Summit 2024 di Hotel Hyatt Park, Jakarta Pusat, pada Senin (16/12/2024), Erick Thohir menyatakan, "Ya, semua format pasti melelahkan. Karena itu, saya tidak memaksa kompetisi berhenti." Ia menambahkan bahwa fokus mereka saat ini adalah pada pemain muda. "Kami fokus ke pemain muda. Semua format memang melelahkan. Kalau kita lihat kompetisi di Eropa. Mereka habis bermain di kompetisi domestik, setelah itu bermain di Liga Champions," jelas Erick Thohir.

Menurut Erick, jadwal padat adalah bagian dari dinamika kompetisi yang harus dihadapi. Ia mencontohkan bagaimana tim-tim di Eropa harus berkompetisi di liga domestik dan Liga Champions secara berurutan. Oleh karena itu, ia menilai bahwa keluhan mengenai jadwal bukanlah hal baru dan seharusnya bisa diatasi dengan manajemen yang baik. Fokus utama seharusnya tetap pada pengembangan pemain dan peningkatan performa tim di lapangan.

2 dari 5 halaman

Tetap Fokus

Erick Thohir menyatakan harapannya agar semua pihak berkomitmen terhadap program yang telah direncanakan. Dia menegaskan, "Jangan banyak bicara, jangan banyak mengeluh, kita fokus saja," menunjukkan pentingnya fokus dalam pelaksanaan program.

Dia menambahkan bahwa fokus harus diberikan pada program yang telah disepakati. "Bahwa program PSSI baik, pelatihnya baik, dan pemainnya juga harus baik," kata Erick, yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI, menggarisbawahi pentingnya kualitas dalam setiap aspek.

Sebelumnya, Shin Tae-yong menyampaikan bahwa Timnas Indonesia mengalami kelelahan akibat format kandang dan tandang dalam penyisihan grup Piala AFF 2024.

Tim Garuda harus menghadapi empat pertandingan dalam waktu 12 hari, dengan tiga di antaranya berlangsung antara 9-15 Desember 2024, menambah tantangan bagi para pemain.

3 dari 5 halaman

Kurang Waktu Istirahat

Tim nasional Indonesia mengalami kekurangan waktu istirahat yang memadai karena jeda antarpertandingan dipenuhi dengan perjalanan dari dalam negeri ke luar negeri dan sebaliknya. Kondisi ini mengakibatkan para pemain harus beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan dan waktu yang dapat mempengaruhi performa mereka di lapangan.

Shin Tae-yong memberikan contoh ketika tim nasional Indonesia berhasil menang 1-0 melawan tim tuan rumah Myanmar pada 9 Desember 2024. Menurutnya, Arkhan Fikri dan rekan-rekannya menghabiskan waktu hingga "31 jam untuk pulang-pergi." Kondisi perjalanan yang panjang ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain dalam menjaga kebugaran fisik dan mental mereka.

Hanya berselang tiga hari, Tim Garuda harus puas bermain imbang 3-3 melawan tim nasional Laos di Stadion Manahan, Solo. Hasil ini menunjukkan bahwa jadwal yang padat dan perjalanan panjang dapat mempengaruhi hasil pertandingan, meskipun para pemain berusaha memberikan yang terbaik di setiap kesempatan.

Baru-baru ini, tim nasional Indonesia mengalami kekalahan tipis 0-1 dari tim tuan rumah Vietnam di Viet Tri Stadium, Viet Tri, pada hari Minggu, 15 Desember 2024. Kekalahan ini menambah tantangan bagi tim dalam menghadapi kompetisi berikutnya, mengingat pentingnya menjaga stamina dan strategi permainan di tengah jadwal yang padat.

4 dari 5 halaman

Pendapat Shin Tae-yong

Perjalanan panjang antarnegara dalam satu kawasan ini terjadi karena tidak adanya penerbangan langsung yang tersedia. Akibatnya, Timnas Indonesia harus melakukan transit atau berganti pesawat untuk mencapai tujuan mereka.

"Saya rasa tidak hanya tim kami yang mengalami ini, tetapi semua tim yang berpartisipasi dalam Piala AFF 2024 menghadapi situasi serupa," kata Shin Tae-yong.

"Terutama untuk negara-negara yang tidak memiliki penerbangan langsung seperti Laos, Myanmar, dan Kamboja," tambah Shin Tae-yong.

"Dibutuhkan setidaknya 15 jam dari negara kami. Misalnya, ketika kami pergi ke Myanmar, perjalanan memakan waktu 16 jam untuk sampai ke sana dan 15 jam untuk kembali. Sebagai pelatih, menurut saya, ini sangat melelahkan," ungkap Shin Tae-yong.

5 dari 5 halaman

Rekomendasi dari Shin Tae-yong

Shin Tae-yong mengusulkan agar format Piala AFF 2024 mengalami perubahan. Dia menyarankan agar babak penyisihan grup dilaksanakan dengan sistem sentralisasi di satu negara, sementara untuk babak semifinal dan final tetap menggunakan format kandang-tandang seperti biasanya.

"Saya tidak bisa membayangkan apa yang dirasakan para pemain. Pasti sangat lelah," ucapnya. Pelatih ini mengkhawatirkan kondisi fisik para pemain yang harus bertanding dengan jadwal padat.

Menurutnya, "Dengan sistem ini, seperti apa yang saya bilang sebelumnya, jika Piala AFF mau setiap tim bermain tiga hari sekali, saya sarankan satu negara di penyisihan grup." Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban perjalanan yang dialami para pemain.

Shin Tae-yong menambahkan, "Ketika semifinal atau final baru seperti sekarang. Pemain mengaku kelelahan dengan ototnya jadi ini sangat berat," jelasnya. Dengan demikian, dia berharap perubahan ini dapat membantu mengurangi kelelahan yang dirasakan oleh para pemain.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence