Liputan6.com, Jakarta Dyer's Burgers adalah restoran legendaris di Memphis, AS, yang dikenal karena teknik uniknya: menggoreng daging burger dengan minyak yang sama selama lebih dari satu abad. Rahasia rasa lezat burger ini diyakini terletak pada minyak yang digunakan sejak pertama kali restoran ini berdiri pada tahun 1912.
Elmer "Doc" Dyer, pendiri Dyer's Burgers, memulai bisnisnya dengan mengandalkan campuran bumbu rahasia untuk membuat patty daging yang menggugah selera. Strategi ini berhasil, namun popularitas burger Dyer benar-benar melejit setelah insiden unik terjadi.
Advertisement
Baca Juga
Suatu malam, salah satu juru masaknya lupa mengganti minyak dalam penggorengan. Keesokan harinya, seorang pelanggan mencicipi burger tersebut dan berkata, "Ini adalah burger terenak yang pernah saya makan dalam hidup saya."
Sejak saat itu, minyak tersebut tidak pernah diganti, melainkan hanya disaring untuk menghilangkan partikel sisa makanan sebelum digunakan kembali, seperti dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Rabu (18/12/2024).
Menurut Kendall Robertson, pemilik Dyer's Burgers saat ini, minyak ini tetap memiliki molekul yang sama sejak 1912. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Southern Living, Robertson menjelaskan bahwa setelah proses penyaringan, minyak tersebut diberi bumbu khusus untuk menjaga cita rasanya tetap konsisten.
Proses pembuatan burger
Burger Dyer dimulai dengan bola daging yang dibentuk lalu dipukul-pukul menggunakan palu kayu hingga pipih. Setelah itu, patty daging ini digoreng di atas penggorengan besi cor yang penuh dengan "minyak legendaris" tersebut.
Patty yang digoreng cenderung menyusut, sehingga banyak pelanggan memesan porsi dobel atau bahkan tripel karena satu patty saja dianggap kurang mengenyangkan. Minyak berusia seabad itu pun menuai beragam reaksi dari para pelanggan.Â
Meski mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, pelanggan Dyer's Burgers tidak hanya menerima metode unik ini, tetapi bahkan ada yang meminta burger mereka, termasuk roti dan semua isian, dicelupkan ke dalam minyak tersebut sebelum dikemas.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka percaya rasa minyak legendaris tersebut benar-benar membuat burger lebih lezat. Dan jangan khawatir Dyer's Burgers akan kehabisan minyak legendaris tersebut.
Pasalnya, saat daging sapi digoreng, minyak baru dihasilkan dan dicampur dengan minyak lama. Dengan konsumsi 750 hingga 1000 pon daging sapi setiap minggunya, Dyer's Burgers memiliki cadangan minyak dalam jumlah besar. Robertson bahkan mengaku memiliki 10 ember minyak cadangan yang disimpan untuk situasi darurat.
Advertisement
Fenomena minyak dan kaldu lama
Teknik menggunakan minyak atau kaldu yang sama selama bertahun-tahun sebenarnya bukan hal baru. Sebagai contoh, sebuah restoran Thailand telah menggunakan kaldu yang sama untuk memasak mi selama lebih dari 50 tahun.
Di Jepang, restoran mi legendaris Otafuku telah menggunakan kaldu yang sama sejak tahun 1945. Tradisi ini membuktikan bahwa metode seperti ini dapat menciptakan rasa unik yang sulit ditiru.
Dengan sejarah panjang dan metode uniknya, Dyer's Burgers terus memikat hati pecinta kuliner di Memphis dan menjadi bukti bahwa kadang-kadang, rahasia kelezatan ada pada tradisi yang dijaga dengan telaten.