Sukses

12 Makanan Khas Nias yang Menggoda, Citarasa Autentik dari Pulau Eksotis

Kumpulan makanan khas niat yang menggugah selera.

Liputan6.com, Jakarta Kepulauan Nias, yang terletak di sebelah barat Pulau Sumatera, tidak hanya terkenal dengan tradisi lompat batunya yang mendunia, tetapi juga dengan makanan khas Nias yang menghadirkan cita rasa unik dan autentik. Setiap hidangan menyuguhkan perpaduan rempah pilihan yang mencerminkan kekayaan kuliner daerah ini, menjadikan makanan khas Nias sebagai salah satu warisan kuliner yang patut dilestarikan.

Berbicara tentang makanan khas Nias, kita tidak bisa lepas dari pengaruh budaya dan tradisi masyarakat setempat yang kental. Beberapa hidangan bahkan memiliki nilai sakral dan hanya disajikan pada momentum tertentu, seperti upacara adat atau jamuan khusus. Hal ini menunjukkan bagaimana makanan tidak hanya sekadar untuk mengenyangkan perut, tetapi juga membawa nilai budaya yang mendalam.

Keunikan makanan khas Nias terletak pada penggunaan bahan-bahan lokal yang diolah dengan teknik tradisional, seperti pengasapan, pengasinan, dan penggunaan bumbu-bumbu khas. Setiap hidangan memiliki cerita dan filosofinya sendiri, menjadikan eksplorasi kuliner di Nias sebagai pengalaman yang tidak hanya memuaskan lidah tetapi juga memperkaya wawasan budaya.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, kumpulan makanan khas Nias yang menggugah selera, pada Kamis (19/12).

2 dari 5 halaman

1. Tamboyo: Ketupat Khas Nias

Tamboyo adalah versi ketupat khas Nias yang memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan ketupat pada umumnya, Tamboyo dibuat menggunakan beras ketan yang memberikan tekstur lebih kenyal dan padat. Proses pembuatannya memerlukan keterampilan khusus dalam menganyam janur dan mengatur tingkat kematangan yang tepat.

Hidangan ini sangat versatile dalam penyajiannya, bisa dinikmati langsung sebagai camilan atau dipadukan dengan berbagai lauk pauk. Tamboyo sering hadir dalam berbagai acara adat dan perayaan di Nias, menjadikannya salah satu makanan pokok yang tidak bisa dipisahkan dari budaya setempat.

2. Ni Unago: Daging Asap Khas Nias

Ni Unago merupakan hidangan daging babi asap yang melalui proses pengolahan yang cukup panjang. Teknik pengasapan yang dilakukan selama 6 hingga 8 jam tidak hanya berfungsi untuk mematangkan daging, tetapi juga memberikan aroma dan cita rasa yang khas. Penggunaan berbagai rempah pilihan, bumbu dasar, cabai, dan bawang dalam prosesnya menghasilkan kompleksitas rasa yang menggugah selera.

Keunikan Ni Unago terletak pada teknik pengasapannya yang tradisional, menggunakan kayu khusus yang memberikan aroma tersendiri pada daging. Proses ini juga berfungsi sebagai metode pengawetan alami, memungkinkan daging bertahan lebih lama tanpa mengurangi kualitas rasanya.

3. Ni'owuru: Daging Asin Tradisional

Ni'owuru adalah metode pengawetan daging tradisional khas Nias yang menghasilkan daging asin dengan tekstur keras dan kering. Meskipun yang paling umum menggunakan daging babi, teknik ini juga bisa diterapkan pada berbagai jenis daging lainnya. Proses pengasinan yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mengawetkan, tetapi juga menciptakan cita rasa unik yang menjadi favorit masyarakat Nias.

Dalam kehidupan sosial masyarakat Nias, Ni'owuru memiliki peran penting sebagai hidangan istimewa yang sering disajikan pada acara-acara penting seperti pesta adat, pernikahan, dan jamuan keluarga. Kehadiran Ni'owuru dalam sebuah acara seolah menjadi penanda status dan kehormatan bagi tuan rumah dan para tamunya.

3 dari 5 halaman

4. Hambae Nititi: Serundeng Kepiting

Hambae Nititi adalah hidangan unik yang terbuat dari daging kepiting yang dimasak bersama parutan kelapa hingga menghasilkan tekstur seperti serundeng. Proses pembuatannya memerlukan kesabaran dan ketelitian untuk memastikan daging kepiting tercampur rata dengan kelapa dan bumbu-bumbu, serta dimasak hingga kering dengan sempurna.

Keistimewaan Hambae Nititi terletak pada teksturnya yang kering dan tahan lama, membuatnya cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Cita rasa gurih dari kepiting yang berpadu dengan kelapa parut menciptakan kombinasi rasa yang unik dan menggugah selera. Hidangan ini sering menjadi pilihan untuk dibawa pulang oleh wisatawan yang berkunjung ke Nias.

5. Lehedalo Nifange: Rendang Sayur Talas

Lehedalo Nifange menghadirkan kreasi unik dalam pengolahan pucuk daun talas muda yang dimasak mirip dengan teknik rendang. Proses pembuatannya dimulai dengan mencuci bersih daun talas, kemudian memasaknya dengan air dalam wajan besar. Bumbu-bumbu seperti kunyit, cabai merah, bawang merah, dan bawang putih memberikan cita rasa yang kaya.

Keunikan hidangan ini terletak pada penggunaan santan kelapa kental yang dimasak hingga meresap sempurna ke dalam daun talas, menciptakan tekstur yang lembut dan rasa yang gurih. Lehedalo Nifange tidak hanya menjadi alternatif sayuran yang lezat, tetapi juga menunjukkan kreativitas masyarakat Nias dalam mengolah bahan makanan lokal menjadi hidangan yang istimewa.

6. Nibini Ogo: Pepes ala Nias

Nibini Ogo merupakan hidangan yang mirip dengan lemper atau pepes, namun memiliki ciri khas tersendiri. Bahan utamanya bisa berupa ikan atau daging yang dilumuri dengan beragam bumbu rempah, kemudian dibungkus dalam daun pisang muda dan diasap hingga matang. Proses pengasapan ini memberikan aroma dan rasa yang sangat khas pada hidangan.

Hidangan ini paling nikmat disantap dengan nasi hangat, dimana perpaduan antara aroma asap, rempah, dan kelembutan tekstur daging atau ikan menciptakan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Untuk yang tidak mengonsumsi daging babi, tersedia variasi Nibini Ogo dengan bahan dasar ikan atau daging sapi yang tak kalah lezatnya.

4 dari 5 halaman

7. Kofo-Kofo: Gulai Ikan Pedas

Kofo-Kofo adalah hidangan ikan yang dimasak dengan santan dan aneka rempah yang menghadirkan cita rasa pedas yang khas. Hidangan ini sangat populer dan mudah ditemui di berbagai restoran di Nias. Proses pembuatannya dimulai dengan menggoreng ikan terlebih dahulu sebelum dimasak dalam kuah santan berbumbu.

Cita rasa Kofo-Kofo mirip dengan gulai ikan khas Sumatera, namun dengan sentuhan khas Nias yang membuatnya unik. Kombinasi antara kesegaran ikan, kekentalan santan, dan kepedasan yang pas menjadikan hidangan ini sangat cocok untuk dinikmati sebagai sajian makan siang, terutama ditemani dengan nasi putih hangat.

8. Silio Guro: Pepes Udang Spesial

Silio Guro menghadirkan keistimewaan tersendiri dengan penggunaan udang sebagai bahan utamanya. Daging udang yang digiling halus dicampur dengan kelapa parut dan bumbu spesial, kemudian dibungkus dalam daun pisang dan dibakar di atas tungku tradisional. Proses ini menghasilkan aroma dan rasa yang sangat menggugah selera.

Perbedaan utama Silio Guro dengan pepes dari daerah lain terletak pada penggunaan udang sebagai bahan dasarnya, yang memberikan cita rasa manis dan gurih yang khas. Kombinasi antara tekstur udang yang lembut, aroma daun pisang, dan bumbu rempah yang meresap sempurna menjadikan hidangan ini favorit banyak orang.

9. Babae: Bubur Bangsawan yang Melegenda

Babae merupakan salah satu makanan khas Nias yang telah diakui sebagai warisan cagar budaya tak benda dari Sumatera Utara oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hidangan ini memiliki tekstur seperti bubur namun dengan komposisi yang sangat istimewa, terbuat dari campuran daging halus, rempah-rempah pilihan, dan kacang yang dimasak hingga mencapai konsistensi yang pas.

Sejarah Babae sangat menarik, dahulu hidangan ini merupakan sajian eksklusif yang hanya dihidangkan untuk keluarga bangsawan. Hal ini menunjukkan bagaimana status sosial tercermin dalam tradisi kuliner Nias. Seiring berjalannya waktu, Babae kemudian menjadi hidangan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, meski tetap mempertahankan cita rasanya yang mewah dan istimewa.

5 dari 5 halaman

10. Harinake: Sajian Daging Spesial

Harinake merupakan hidangan berbahan dasar daging babi yang diolah dengan teknik khusus. Daging dipotong kecil-kecil kemudian dimasak dengan bumbu-bumbu pilihan hingga menghasilkan cita rasa yang gurih dan menggugah selera. Proses memasaknya membutuhkan ketelitian untuk memastikan tekstur dan rasa yang sempurna.

Dalam tradisi masyarakat Nias, Harinake memiliki nilai sosial yang tinggi karena sering disajikan dalam upacara adat atau jamuan untuk tamu istimewa. Hidangan ini bahkan memiliki makna khusus sebagai bentuk penghormatan kepada mertua, menunjukkan bagaimana makanan dapat menjadi simbol penghargaan dalam hubungan kekeluargaan.

11. Gowi Nifufu: Sup Sayur Sehat

Gowi Nifufu merupakan hidangan sup sayuran sehat yang menjadi bagian penting dalam kuliner Nias. Bahan utamanya adalah daun ubi jalar yang ditumbuk halus menggunakan lesung tradisional, kemudian dimasak dengan bumbu dasar, jahe, dan lengkuas. Proses penumbukan tradisional ini tidak hanya bertujuan untuk menghaluskan daun, tetapi juga membantu mengeluarkan cita rasa terbaik dari sayuran.

Hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga menyehatkan, karena mengandung berbagai nutrisi dari sayuran hijau. Gowi Nifufu biasanya disajikan sebagai pendamping nasi dan ikan bakar, menciptakan kombinasi hidangan yang seimbang dan nikmat. Keunikannya terletak pada teknik pengolahan tradisional yang tetap dipertahankan hingga saat ini.

12. Gaolo Bekhu: Olahan Sagu Tradisional

Gaolo Bekhu menunjukkan bagaimana sagu menjadi bagian penting dalam diet masyarakat Nias selain nasi. Hidangan ini dibuat dengan cara mencairkan sagu kemudian memasaknya hingga mencapai tekstur yang diinginkan. Meskipun proses pembuatannya sederhana, teknik dan waktu yang tepat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang sempurna.

Dalam tradisi makan masyarakat Nias, Gaolo Bekhu sering disajikan bersama ikan asin bakar, menciptakan perpaduan rasa yang unik antara karbohidrat dan protein. Hidangan ini juga mencerminkan bagaimana masyarakat Nias memanfaatkan sumber daya alam lokal dalam kuliner mereka.

Setiap hidangan khas Nias ini tidak hanya menawarkan cita rasa yang unik, tetapi juga menceritakan kekayaan budaya dan tradisi masyarakat setempat. Dari teknik pengolahan hingga cara penyajiannya, makanan-makanan ini menjadi bukti nyata bagaimana kuliner dapat menjadi jembatan untuk memahami sebuah budaya secara lebih mendalam.