Sukses

Mencicipi Makanan Khas Bugis, Ada Jalangkote hingga Nasu Pallekko yang Menggugah Selera

Jelajahi kuliner khas Bugis, dari Coto Makassar hingga Jalangkote. Kelezatan autentik Sulawesi Selatan!

Liputan6.com, Jakarta Sulawesi Selatan, khususnya daerah yang didiami suku Bugis, terkenal dengan kekayaan kulinernya yang menggugah selera.  Jika Anda berkunjung ke daerah ini, mencicipi makanan khas suku Bugis adalah sebuah keharusan.  Dari hidangan berkuah yang gurih hingga camilan manis legit, kuliner Bugis menawarkan pengalaman gastronomi yang tak terlupakan.

Keunikan kuliner Bugis terletak pada perpaduan rempah-rempah yang autentik dan cita rasa yang khas. Beberapa hidangan bahkan hanya bisa ditemukan di Sulawesi Selatan.  Tak heran, banyak wisatawan yang sengaja datang untuk berburu kuliner khas Bugis, yang beberapa di antaranya sudah sangat populer di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kelezatan berbagai makanan khas suku Bugis, mulai dari yang sudah terkenal seperti Coto Makassar, hingga yang mungkin masih asing di telinga Anda seperti Nasu Palekko dan Songkolo Begadang. Siapkan diri Anda untuk tergoda dengan kelezatan kuliner khas Bugis yang kaya rasa dan menggugah selera ini!

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut 10 makanan khas Bugis yang menggugah selera dan layak dicicipi wisatawan.

2 dari 15 halaman

1. Coto Makassar, Ikon Kuliner Sulawesi Selatan

Coto Makassar merupakan ikon kuliner Sulawesi Selatan yang sudah sangat terkenal di seluruh Indonesia. Hidangan berkuah ini terbuat dari jeroan dan daging sapi yang direbus dalam waktu lama dengan bumbu rempah khas Bugis.  Proses perebusan yang lama ini membuat daging dan jeroan menjadi empuk dan bumbunya meresap sempurna.

Coto Makassar biasanya disajikan dengan ketupat atau burasa, lontong bersantan khas Makassar yang gurih dan lembut.  Rasanya yang kaya rempah, gurih, dan sedikit pedas, dijamin akan membuat Anda ketagihan. Hampir setiap warung makan di Sulawesi Selatan menyajikan hidangan ini, menjadikannya kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke sana.

3 dari 15 halaman

2. Pallubasa, Sajian Berkuah Mirip Coto Makassar

Pallubasa sekilas mirip dengan Coto Makassar, sama-sama hidangan berkuah dengan bahan utama jeroan sapi.  Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya.  Beberapa warung makan bahkan ada yang menggunakan jeroan kerbau sebagai variasi.

Perbedaan utama terletak pada bumbu dan cara penyajiannya. Kuah Pallubasa cenderung lebih kental dan memiliki cita rasa yang lebih kuat. Selain itu, Pallubasa biasanya disajikan dengan nasi putih hangat, berbeda dengan Coto Makassar yang disajikan dengan ketupat atau burasa.

4 dari 15 halaman

3. Konro, Iga Sapi Berbumbu Rempah yang Pekat

Konro merupakan hidangan berbahan dasar iga sapi yang direbus dengan rempah-rempah khas seperti asam jawa, kayu manis, dan lainnya.  Proses perebusan yang lama membuat iga sapi menjadi empuk dan bumbunya meresap ke dalam daging. Kuah Konro memiliki ciri khas berwarna hitam pekat yang berasal dari buah kluwak.

Kuah kental Konro didapat dari tumisan bumbu rempah seperti merica, kacang merah, pala, dan tentu saja buah kluwak.  Perpaduan rasa gurih, asam, dan sedikit pedas dari kuah Konro berpadu sempurna dengan kelembutan iga sapi, menciptakan sensasi rasa yang tak terlupakan.

5 dari 15 halaman

4. Sop Saudara, Sup Gurih dengan Bola Kentang Unik

Sop Saudara merupakan hidangan sup yang berisi irisan daging sapi, bihun atau mi, paru, dan potongan kentang goreng.  Keunikan Sop Saudara terletak pada bentuk kentang gorengnya yang dibentuk bulat-bulat kecil menyerupai bola pingpong.

Sebagai pelengkap, Sop Saudara biasanya disajikan dengan kerupuk, kacang, dan telur rebus.  Kuah Sop Saudara yang gurih dan segar, dipadukan dengan tekstur unik dari bola-bola kentang goreng, menjadikan hidangan ini salah satu favorit masyarakat Bugis.

6 dari 15 halaman

5. Palumara, Cita Rasa Asam Gurih dari Olahan Ikan

Bagi pecinta hidangan laut, Palumara adalah pilihan yang tepat.  Hidangan berkuah ini menggunakan ikan, biasanya ikan kakap merah, sebagai bahan utamanya, baik bagian daging maupun kepalanya. Kuah Pallu Mara berwarna kuning dan memiliki cita rasa yang khas: perpaduan antara asam, gurih, dan pedas.

Rasa asam dan gurih pada kuah Palumara didapat dari campuran kemiri dan rempah-rempah lainnya.  Kesegaran ikan berpadu dengan kuah yang kaya rasa, menjadikan Pallu Mara sebagai hidangan yang menggugah selera dan wajib dicoba saat berkunjung ke Sulawesi Selatan.

 
7 dari 15 halaman

6. Barongko, Kue Pisang Legit untuk Pencuci Mulut

Barongko adalah kue tradisional khas Bugis yang terbuat dari pisang yang sangat matang, dihaluskan, dicampur dengan telur, dan dibungkus dengan daun pisang kemudian dikukus.  Teksturnya lembut, creamy, dengan rasa manis yang legit dan aroma harum pisang yang khas.

Barongko sering disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan, terutama pada acara-acara adat dan hari besar seperti Lebaran.  Kelezatan Barongko menjadikannya salah satu oleh-oleh yang populer dari Sulawesi Selatan.

8 dari 15 halaman

7. Pallu Kacci, Olahan Ikan Berkuah Asam Segar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pallu berarti masakan dan kacci berarti asam dalam bahasa Bugis.  Sesuai namanya, Pallu Kacci adalah hidangan olahan ikan yang berkuah kuning dengan cita rasa asam yang menyegarkan.

Berbagai jenis ikan dapat digunakan untuk membuat Pallu Kacci, seperti ikan bandeng, ikan bolu (sebutan lokal untuk ikan bandeng), ikan cakalang, dan ikan tuna.  Kesegaran ikan berpadu dengan kuah asam yang gurih, menjadikan Pallu Kacci sebagai hidangan yang lezat dan menggugah selera.

9 dari 15 halaman

8. Songkolo Begadang, Ketan dengan Taburan Kelapa yang Gurih

Songkolo Begadang adalah hidangan berbahan dasar ketan, baik ketan hitam maupun ketan putih, yang dikukus hingga matang.  Keunikan hidangan ini terletak pada taburan kelapa parut yang sudah digoreng terlebih dahulu, memberikan rasa gurih yang khas.

Songkolo Begadang biasanya disajikan dengan telur itik dan ikan asin, menciptakan perpaduan rasa gurih, manis, dan asin yang unik.  Hidangan ini sering dijadikan sebagai menu sarapan atau camilan di sore hari.

10 dari 15 halaman

9. Nasu Palekko, Olahan Bebek (atau Ayam) Pedas Khas Sidrap

Nasu Palekko adalah masakan khas dari daerah Sidrap (Sidenreng Rappang) yang terkenal dengan cita rasa pedasnya.  Hidangan ini terbuat dari potongan daging bebek (nasu) atau ayam yang dimasak dengan bumbu rempah dan cabai rawit yang berlimpah.

Meskipun bisa menggunakan daging ayam, penggunaan daging bebek lebih umum dan menghasilkan cita rasa yang lebih khas dan gurih.  Bagi pecinta pedas, Nasu Palekko adalah hidangan yang wajib dicoba saat berkunjung ke Sulawesi Selatan.

11 dari 15 halaman

10. Jalangkote, Pastel Khas Bugis dengan Saus Cuka

Jalangkote sekilas mirip dengan pastel, namun memiliki perbedaan pada kulit dan isiannya.  Kulit Jalangkote lebih tipis dibandingkan pastel dan biasanya berisi wortel, kentang, tauge, dan laksa yang ditumis dengan bumbu bawang putih, bawang merah, merica.

Pembeda Jalangkote dengan pastel adalah saus pendampingnya.  Jika pastel biasanya dinikmati dengan cabai rawit, Jalangkote disajikan dengan saus cair yang terbuat dari campuran cuka, gula merah, dan cabai, memberikan sensasi rasa pedas, asam, dan manis yang unik.

12 dari 15 halaman

Apa Makanan Khas Daerah Bugis?

Makanan khas daerah Bugis sangat beragam, di antaranya Coto Makassar, Pallubasa, Konro, Sop Saudara, Pallu Mara, Barongko, Pallu Kacci, Songkolo Begadang, Nasu Palekko, dan Jalangkote.

13 dari 15 halaman

Apa Saja Makanan Khas Sulawesi Selatan?

Selain makanan khas Bugis di atas, Sulawesi Selatan juga memiliki makanan khas lain seperti Kapurung, Mie Titi, Sop Kikil, dan Es Pisang Ijo.

14 dari 15 halaman

Apa Itu Burasa?

Burasa adalah lontong bersantan khas Makassar yang biasanya disajikan sebagai pendamping Coto Makassar.

15 dari 15 halaman

Apa Bedanya Coto Makassar dan Pallubasa?

Perbedaan utama terletak pada bumbu, kekentalan kuah, dan cara penyajian. Coto Makassar umumnya disajikan dengan ketupat atau burasa, sedangkan Pallubasa dengan nasi putih.