Sukses

Pemain Diaspora Timnas Indonesia ini Miliki Waktu Bermain yang Kurang di Klub, dari Jordi Amat hingga Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia terdiri dari pemain-pemain yang mencuri perhatian, dengan banyak anggota Tim Garuda bermain di liga internasional.

Jakarta Tim Nasional Indonesia memiliki skuad utama yang terdiri dari pemain-pemain yang mampu menarik perhatian publik. Banyak di antara pemain Tim Garuda yang berkarier di liga-liga luar negeri, menambah daya tarik dan kekuatan tim.

Beberapa pemain diaspora bahkan berkompetisi di Eropa, terutama di negara seperti Belgia dan Belanda. "Kehadiran mereka menjadi kekuatan tambahan bagi Timnas," kata seorang pengamat sepak bola. Dengan kehadiran mereka, tim semakin solid dan memiliki variasi dalam strategi permainan.

Beberapa dari pemain diaspora Timnas Indonesia menunjukkan performa yang menonjol. Sebagai contoh, Asnawi Mangkualam bermain untuk Port FC dan Ragnar Oratmangoen tampil di Dender. Keduanya memberikan kontribusi signifikan bagi tim masing-masing, sekaligus membanggakan Indonesia di kancah internasional.

Calvin Verdonk juga menunjukkan performa yang mengesankan. Bek kiri ini menjadi pilar penting di lini belakang NEC Nijmegen, yang bersaing di liga tertinggi sepak bola Belanda. Kemampuannya dalam bertahan dan menyerang membuatnya menjadi aset berharga bagi timnya.

Namun demikian, ada beberapa pemain diaspora Timnas Indonesia yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan menit bermain yang cukup. Hal ini menjadi tantangan bagi mereka untuk membuktikan kemampuan dan mendapatkan kepercayaan dari pelatih. Siapa saja pemain yang mengalami hal ini?

2 dari 7 halaman

Jordi Amat bermain untuk Johor Darul Ta'zim.

Jordi Amat pernah menjadi pemain kunci di lini pertahanan Johor Darul Ta'zim untuk waktu yang cukup lama. Mantan pemain Real Betis tersebut bahkan dipercaya untuk mengemban tugas sebagai kapten tim.

Namun, pada musim 2024/2025, Jordi Amat tidak lagi menjadi pilihan utama dalam skuad. Hingga saat ini, Amat telah tampil dalam 17 pertandingan. "Cedera memang mengganggu perkembangan karier Amat di musim ini," kata seorang pengamat. Masalah cedera yang dialaminya tampaknya menjadi faktor utama yang mempengaruhi penurunan perannya di tim.

Meski demikian, kontribusi Amat di masa lalu tidak dapat diabaikan, dan banyak yang berharap ia bisa kembali ke performa terbaiknya setelah pulih sepenuhnya dari cedera. Kemampuan dan pengalaman yang dimilikinya masih dianggap sebagai aset berharga bagi tim, dan para penggemar tetap memberikan dukungan penuh untuk kebangkitannya di lapangan.

3 dari 7 halaman

Nathan Tjoe-A-On dari Swansea City.

Nathan Tjoe-A-On dianggap sebagai salah satu pemain kunci dalam skuad Timnas Indonesia. Dia biasanya berperan sebagai gelandang bertahan, posisi yang memerlukan ketahanan fisik dan kemampuan membaca permainan dengan baik.

Namun, situasi yang berbeda dialami oleh Nathan Tjoe-A-On ketika bermain untuk Swansea City. Selama musim 2024/2025, Nathan hanya mendapatkan kesempatan bermain sebanyak tiga kali di semua kompetisi yang diikuti oleh klub tersebut. "Nathan Tjoe-A-On bisa dikatakan menjadi salah satu andalan Timnas Indonesia," menunjukkan betapa pentingnya perannya di tim nasional. Meskipun demikian, di level klub, dia belum mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya secara konsisten. Ini mungkin disebabkan oleh persaingan ketat di dalam tim atau strategi pelatih yang berbeda.

4 dari 7 halaman

Marselino Ferdinan bermain untuk Oxford United.

Marselino Ferdinan telah diakui bakatnya di kancah Asia. Meski demikian, Lino tampaknya masih mengalami kesulitan untuk bersaing di klub Oxford United. "Talenta Marselino Ferdinan sudah diakui di Asia," ungkap seorang pengamat sepak bola Asia. Namun, di klub tersebut, Lino belum menunjukkan performa yang diharapkan.

Hingga saat ini, Marselino Ferdinan hanya bermain di tim muda Oxford United. Sementara itu, di tim utama, Lino masih berupaya keras untuk mendapatkan kesempatan tampil perdana. "Namun, Lino tampak masih sangat kesulitan bersaing di Oxford United," tambah pengamat tersebut. Tantangan yang dihadapinya cukup besar, tetapi semangat dan tekadnya untuk berkembang terus membara.

5 dari 7 halaman

Eliano Reijnders dari PEC Zwolle

Eliano Reijnders telah menunjukkan performa yang cukup baik dengan jumlah penampilannya di PEC Zwolle. Hingga saat ini, Eliano telah berpartisipasi dalam 10 pertandingan di berbagai kompetisi.

Meskipun demikian, "sayangnya, mayoritas dari pertandingan itu dijalani Eliano Reijnders sebagai pemain pengganti yang masuk di akhir babak kedua." Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ia sering kali terlibat dalam permainan, perannya lebih sering sebagai pemain cadangan yang baru masuk di menit-menit terakhir pertandingan. Kondisi ini bisa menjadi tantangan bagi Eliano untuk membuktikan kemampuannya dan mendapatkan lebih banyak waktu bermain sebagai starter di masa depan.

6 dari 7 halaman

Sandy Walsh dari KV Mechelen

Sandy Walsh telah menjadi pilar di lini pertahanan KV Mechelen selama beberapa musim terakhir. Pemain ini dikenal karena kemampuannya yang fleksibel dalam bermain di berbagai posisi. "Sandy Walsh sempat menjadi andalan di lini belakang KV Mechelen dalam beberapa musim terakhir," kata seorang pengamat sepak bola. Kemampuan adaptasinya membuatnya menjadi aset berharga bagi tim, terutama ketika menghadapi berbagai formasi lawan yang berbeda. Fleksibilitas ini memungkinkan pelatih untuk melakukan rotasi pemain tanpa mengurangi kekuatan pertahanan tim secara signifikan. Pemain dengan kemampuan seperti ini sangat dibutuhkan dalam kompetisi yang ketat.

Namun, pada musim 2024/2025, Sandy Walsh baru tampil sebanyak enam kali untuk KV Mechelen di semua ajang. Total waktu bermainnya pun hanya mencapai 214 menit. "Di musim 2024/2025, Sandy Walsh baru bermain enam kali untuk KV Mechelen di semua kompetisi," ungkap laporan pertandingan. Kondisi ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera atau strategi rotasi pemain dari pelatih. Meski demikian, kontribusinya ketika bermain tetap diakui oleh rekan satu tim dan para penggemar. Walaupun waktu bermainnya terbatas, perannya dalam tim tetap penting dan diharapkan dapat meningkat pada pertandingan-pertandingan berikutnya.

7 dari 7 halaman

Pratama Arhan dari Suwon FC.

Kondisi Pratama Arhan saat ini terbilang cukup menyedihkan. Sejak bergabung dengan Suwon FC pada awal Januari lalu, Arhan mengalami kesulitan besar untuk mendapatkan kesempatan tampil di lapangan.

Hingga saat ini, Pratama Arhan hanya berhasil mendapatkan dua kali kesempatan bermain untuk Suwon FC. Total waktu bermain yang berhasil ia kumpulkan hanya mencapai 4 menit saja.

 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini