Jakarta Timnas Indonesia harus mengakhiri perjalanan mereka, gagal mencapai babak semifinal Piala AFF 2024. Filipina ternyata lebih kuat dan tidak dapat ditaklukkan.
Yang terjadi dalam pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu malam (22/12/2024) WIB, benar-benar di luar ekspektasi dan sangat mengecewakan. Timnas Indonesia yang sebelumnya diprediksi akan memenangkan pertandingan terakhir Grup B, mengingat Skuad Garuda bermain di depan ribuan pendukung dan catatan pertemuan yang masih berpihak, justru harus tumbang di kandang sendiri dengan skor tipis 0-1.
Baca Juga
Kemenangan Filipina ditentukan oleh gol tunggal yang tercipta pada menit ke-63 melalui tendangan penalti. Bjorn Martin Kristensen yang menjadi eksekutor berhasil menaklukkan Cahya Supriadi.
Advertisement
Bukan hanya kalah dan tersingkir, tuan rumah juga harus bermain dengan 10 pemain setelah kapten tim Muhammad Ferarri mendapatkan kartu merah pada menit ke-42, tepat sebelum jeda babak pertama. Dengan mengumpulkan enam poin hasil dari tiga kali imbang dan satu kemenangan, Filipina memastikan tempat di semifinal bersama Timnas Vietnam.
Â
Kegagalan Ketiga di Era Shin Tae-yong
Bagi Shin Tae-yong, kegagalan ini menandai kali ketiga Indonesia tersingkir dari Piala AFF, setelah sebelumnya terjadi pada edisi 2020 dan 2022.
Akibatnya, impian yang dicanangkan oleh PSSI untuk mencapai babak final masih terasa jauh dari jangkauan. Ini menjadi salah satu kekecewaan terbesar bagi Indonesia di turnamen paling prestisius di Asia Tenggara, di mana tim harus rela tersingkir di fase grup.
Meskipun begitu, ada beberapa momen yang tetap membekas di hati para penggemar Timnas Indonesia sepanjang perjalanan di fase grup Piala AFF 2024.
Advertisement
Penampilan Perdana Pemain Muda
Rasa sakit memang ada, tetapi apa yang bisa dilakukan. Sejak pertama kali dimulai pada tahun 1996, Timnas Indonesia kembali harus menelan kekecewaan karena tidak pernah meraih gelar juara.
Walaupun Piala AFF 2024 berakhir dengan kekecewaan, kompetisi ini akan diingat sebagai 'candradimuka' bagi sejumlah pemain muda yang menjalani debut di level senior. Sebagian besar pemain tersebut masih sangat belia, dengan rata-rata usia 20,9 tahun.
Dony Tri Pamungkas, Kadek Arel, Victor Dethan, Kakang Rudianto, Arkhan Kaka, Cahya Supriadi, serta Rayhan Hannan adalah talenta-talenta muda yang mendapatkan kepercayaan untuk tampil di Piala AFF 2024. Pengalaman bermain tidak dapat disembunyikan.
Meskipun didukung oleh pemain-pemain senior yang juga masih berusia muda seperti Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Hokky Caraka, Muhammad Ferarri, dan Rafael Struick, tim asuhan Shin Tae-yong tidak mampu menyamai permainan para pesaing di Grup B.
Persiapan yang Kurang Matang
Jika dibandingkan dengan lawannya, misalnya Timnas Vietnam, persiapan Timnas Indonesia terbilang cukup singkat. Pada awal November, PSSI memutuskan untuk menurunkan pemain muda dalam Piala AFF 2024.
Tujuannya adalah untuk memastikan regenerasi berjalan dan agar pemain muda mendapatkan pengalaman bermain serta jam terbang, dengan harapan bisa mencapai babak final. Mulai dari pemilihan pemain hingga pemusatan latihan atau TC yang dilakukan di Bali, kemudian berangkat ke Myanmar untuk menjalani pertandingan pertama pada 9 Desember, persiapan Indonesia dapat dikatakan sangat terbatas.
Dengan harapan akan ada kejutan, Timnas Indonesia justru harus menerima kenyataan pahit tersingkir di kandang sendiri. "Dari mulai penentuan pemain hingga pemusatan latihan atau TC di Bali lalu terbang ke Myanmar guna melakoni laga pertama pada 9 Desember, persiapan Indonesia bisa dibilang hanya seumur jagung," demikian pernyataan dari pihak yang terlibat dalam persiapan tersebut.
Advertisement
Mengeluhkan Kesibukan Jadwal
Shin Tae-yong mengkritik jadwal padat di fase grup Piala AFF 2024. Pelatih asal Korea Selatan tersebut bahkan meminta AAF untuk mempertimbangkan kembali jadwal tersebut karena sangat mempengaruhi kebugaran pemain.
Bukannya mendapatkan tanggapan dari AAF, Shin Tae-yong justru menerima 'peringatan' dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Mantan Presiden Inter Milan ini mengacu pada liga-liga di Eropa sebagai contoh, termasuk tim-tim yang berkompetisi di Liga Champions.
"Memang ya semua format melelahkan ya. Kalau kita lihat di kompetisi Eropa, mereka main di liganya, habis itu main di Champions League di tengah kompetisi," ujar Erick, dilansir melalui Antara.
Klasemen Grup B Piala AFF 2024
Â
Pos | Tim | Play | Win | Draw | Lost | SG | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Vietnam | 4 | 3 | 1 | 0 | 11-2 | 10 |
2 | Filipina | 4 | 2 | 0 | 2 | 4-3 | 6 |
3 | Timnas Indonesia | 4 | 1 | 1 | 2 | 4-5 | 4 |
4 | Myanmar | 4 | 1 | 1 | 2 | 4-9 | 4 |
5 | Laos | 4 | 0 | 2 | 2 | 7-11 | 2 |
 *Klasemen per Minggu, 22 Desember 2024 pukul 10.45 WIB
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement