Liputan6.com, Jakarta Hipertensi, yang juga dikenal sebagai tekanan darah tinggi, adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum dijumpai. Meskipun seringkali tidak menunjukkan gejala pada awalnya, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Penyakit ini sering disebut sebagai "silent killer" karena kemampuannya untuk berkembang tanpa disadari oleh penderitanya.
Sering kali muncul pertanyaan mengenai apakah hipertensi dapat disembuhkan. Menjawab pertanyaan ini sangatlah penting untuk memberikan arahan yang jelas bagi mereka yang ingin lebih memahami penyakit ini. Di samping itu, pengetahuan yang tepat dapat membantu pasien dalam mengambil langkah-langkah pengelolaan yang efektif.
Baca Juga
Dalam artikel ini, mari membahas berbagai informasi mengenai hipertensi, termasuk kemungkinan untuk sembuh, berbagai jenis hipertensi, serta cara-cara untuk mengelolanya agar tekanan darah tetap dalam batas normal dan risiko komplikasi dapat diminimalkan. Berikut informasi selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (25/12/2024):
Advertisement
1. Pengertian dan penyebab hipertensi
Hipertensi merupakan suatu kondisi yang bersifat kronis, di mana tekanan darah seseorang meningkat melebihi batas normal, yakni 140/90 mmHg. Tekanan darah yang dianggap normal seharusnya berada di bawah 120/80 mmHg.
Terdapat dua kategori utama hipertensi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer tidak memiliki penyebab yang jelas dan umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti genetika, usia, serta pola hidup yang kurang sehat. Di sisi lain, hipertensi sekunder muncul akibat adanya kondisi medis tertentu, seperti gangguan pada ginjal, kelainan pada kelenjar adrenal, atau akibat penggunaan obat-obatan tertentu.
Beberapa contoh kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder adalah gangguan pada ginjal, kelainan pada kelenjar adrenal, atau efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu. Dengan memahami perbedaan antara kedua jenis hipertensi ini, diharapkan Anda dapat lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Advertisement
2. Apa alasan hipertensi tidak dapat disembuhkan sepenuhnya?
Dalam banyak situasi, hipertensi primer dipandang sebagai suatu keadaan yang bersifat menetap. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti faktor genetik dan pola hidup yang sulit untuk diubah, sehingga tekanan darah tinggi hanya dapat dikelola, bukan disembuhkan.
Meskipun tekanan darah dapat kembali normal setelah pengobatan, risiko hipertensi tetap ada. Jika seseorang tidak mempertahankan gaya hidup sehat atau menghentikan pengobatan, kemungkinan tekanan darahnya akan meningkat kembali. Oleh karena itu, hipertensi sering kali dianggap sebagai kondisi yang memerlukan pengelolaan sepanjang hidup.
3. Kapan hipertensi dapat disembuhkan?
Dalam situasi hipertensi sekunder, ada kemungkinan untuk sembuh jika penyebab utamanya dapat diatasi. Misalnya, tumor jinak yang terdapat pada kelenjar adrenal dan memproduksi hormon aldosteron secara berlebihan bisa diangkat melalui prosedur bedah untuk mengatasi penyebab hipertensi tersebut.
Namun, kondisi seperti ini tergolong langka. Sebagian besar pasien hipertensi sekunder harus terus menjalani terapi untuk menjaga agar tekanan darah tetap dalam batas normal dan mencegah munculnya komplikasi lebih lanjut.
Advertisement
4. Pengaruh Gaya Hidup terhadap Pengelolaan Hipertensi
Walaupun hipertensi tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, kondisi ini masih bisa diatur melalui penerapan gaya hidup yang sehat. Beberapa langkah yang disarankan untuk mengelola hipertensi antara lain adalah Mengurangi konsumsi garam, berolahraga secara teratur, menjaga berat badan tetap ideal, serta menghindari rokok dan alkohol. Dengan mengikuti pola hidup yang sehat, tekanan darah dapat dipertahankan dalam batas normal.
5. Konsumsi obat jangka panjang sangat penting
Bagi banyak orang yang menderita hipertensi, penggunaan obat merupakan elemen krusial dalam manajemen kondisi ini. Obat-obatan berfungsi untuk menjaga kestabilan tekanan darah dan mencegah terjadinya lonjakan yang dapat berbahaya.
Namun, penting untuk mengikuti anjuran dokter dalam penggunaan obat. Menghentikan pengobatan secara mendadak dapat berisiko menyebabkan kenaikan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi serius. Oleh karena itu, sangat disarankan agar penggunaan obat dilakukan bersamaan dengan penerapan gaya hidup sehat untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Advertisement
6. Bisakah hipertensi diobati dengan ramuan herbal?
Penggunaan obat herbal dapat berperan dalam mengatur tekanan darah, meskipun tidak dapat menyembuhkan kondisi hipertensi secara total. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun obat herbal memberikan manfaat, mereka tidak menggantikan perlunya perawatan medis yang lebih komprehensif.
7. Risiko yang muncul jika hipertensi tidak ditangani apa saja?
Jika hipertensi tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat berujung pada berbagai komplikasi serius seperti serangan jantung, gagal ginjal, atau bahkan stroke. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tekanan darah dalam batas normal agar terhindar dari risiko-risiko tersebut.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement